LAP 4

2.5K 260 16
                                    

"Mending lo jauh-jauh deh dari Sunghoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mending lo jauh-jauh deh dari Sunghoon."

Haruto meletakan kembali kaleng minumannya. "Kalau gue jadi lo, nggak bakal gue tolongin tadi si Sunghoon. Tinggalin aja di antah berantah itu, biar dia ngerasain gimana kejamnya hidup."

"Cuma kebetulan lewat, sekalipun bukan Sunghoon juga bakal tetap kita tolongin." Jongseong menanggapi, masih sambil mengompres tulang pipinya yang lebam sehabis ditonjok San.

Heeseung merotasikan bola matanya malas, "ya ya, buat manusia kayak lo—yang masih nggak bisa bedain mana orang yang benar-benar pantas dapat kebaikan dari lo dan mana yang nggak pantas—kayaknya perlu gue kasih paham dulu."

Jongseong tersenyum tipis mendengarnya. "Nggak lo aja nih yang perlu gue kasih paham? Dan lo," pandangannya beralih pada Haruto. "Dikasih paham biar nggak cepet kepancing emosi sama hal-hal yang nggak seberapa penting."

"Idihh udah berani diaa." Heeseung berseru menunjuk Jongseong.

Haruto mengangguk-angguk, setelah menenggak minumannya untuk yang kesekian kalinya, lalu menumpu sikunya di atas meja, pemuda itu lantas berucap sembari mencondongkan tubuhnya ke depan. "Yaudah, kasih paham kita coba." Dia menatap Jongseong, menunggu sebuah jawaban.

Jongseong terkekeh, meletakan kompresnya. "Emosi cuma bakal bikin lo rugi. Belajar buat ngendaliin diri itu penting, biar lo nggak ngacauin hidup lo sendiri." Tangannya terangkat mengambil dengan santai batang rokok yang ada di belah bibir Heeseung, lalu menyundut ujungnya ke permukaan asbak.

"Kita baru setengah jam duduk di sini, tapi asbak udah penuh aja." Jongseong menatap heran Heeseung setelah menyadari sudah ada begitu banyak puntung rokok ulah temannya satu itu.

Heeseung mendengus, sudah biasa dengan Jongseong yang bisa kapan saja memberi toleransi. Tapi dia tahu, semua yang pemuda itu lakukan tak lain hanyalah demi kebaikannya.

"Ngendaliin emosi dengan terus-terusan biarin orang lain mukul lo gitu?" Tanggap Haruto langsung. "Itu nggak beda jauh dengan lo ngasih nyawa lo ke bajingan lain."

Jongseong menyungging senyum miring. "Ini sekarang ceritanya tentang gue?"

Haruto menghela napas pelan. "Gue cuma mau bilang, nggak semua hal pantas lo terima gitu aja, Jong. Jujur aja gue masih nggak terima sama apa yang udah San lakuin ke lo."

"Oke, anggap aja lo suka dipukulin. Tapi apa lo bener-bener ngerasa kalo hinaan yang dia kasih buat lo itu pantas?" Tatapannya—yang biasanya selalu tengil—kini total berubah serius. Haruto benar-benar prihatin.

Heeseung mengangguk membenarkan. "Lagian kita tau kali, lo nggak akan ngelakuin hal bejat. Itu jelas cuma kesalahpahaman."

"See?" Haruto mengangkat tangannya, menatap menuntut Jongseong, "masih banyak alasan buat lo bela diri lo, bro." Dia menyandarkan tubuhnya malas.

Who's he? [ JayHoon ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang