LAP 11

3.7K 326 73
                                    

Niki yang tengah menyesap rokoknya seketika saja merogoh saku celananya saat menyadari ponselnya berbunyi menandakan ada sebuah pesan yang masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Niki yang tengah menyesap rokoknya seketika saja merogoh saku celananya saat menyadari ponselnya berbunyi menandakan ada sebuah pesan yang masuk.

Keningnya mengerut. Setelah sesaat mengunduh sebuah video yang dikirim oleh nomor anonim kepadanya, ibu jarinya lalu membukanya.

Sorot terkejut tak bisa ditutupi—yang kini total menghiasi wajah Niki. Mengetahui apa isi dari video itu, membuat giginya seketika mengertak kuat hingga berbunyi. Ia langsung berdiri dari tempatnya, membuang asal rokoknya, dan mengambil langkah panjang, terlihat begitu terburu-buru.

Kondisi lintasan sudah jauh lebih tenang setelah sebelumnya dimeriahkan oleh kemenangan Jongseong sebagai king of racer baru di lintasan.

Di sisi lain, Heeseung yang sejak tadi menyandar pada tembok sambil memperhatikan Niki dari kejauhan, lantas beralih menatap layar ponselnya, menampilkan sebuah chatroom, di mana ia mengirim sebuah video ke nomor Niki. Yap, dia orangnya.

"Pertunjukan dimulai." Gumam Heeseung saat mengetahui ke arah mana Niki pergi. Sebelum ia saling melempar pandang dengan Sunghoon dan Jongseong.

Tanpa aba-aba, Niki langsung menarik dengan kasar pundak San hingga pemuda itu berbalik, dan detik itu juga ia langsung melayangkan sebuah tonjokan kuat.

Vernon yang sejak tadi berbincang dengan San seketika langsung berdiri, tentu saja ia terkejut. "You okay, bro?" Dia menatap bingung Niki. Secara, ini pertama kalinya pemuda itu bersikap tak sopan terhadap San. Hidup Niki terlalu sulit untuk dibawa serius, biasanya ia selalu dengan candaannya di mana-mana. Tapi kali ini jelas berbeda.

Menyadari dari mana asal keributan tersebut, Sunoo langsung saja berlari menghampiri. "Niki, lo kenapa mukul San?" Tatapannya terlihat cemas.

Niki tak buka suara, dia hanya melirik Sunoo dengan sorot dingin yang begitu menusuk, sebelum kembali menatap tajam San sudah dengan tangannya yang terangkat, menunjukan sebuah video pada ponselnya.

Sesuai dugaan, keduanya—San dan Sunoo—sama-sama dibuat terkejut bukan main. Wajah mereka mendadak terlihat panik, seperti apa layaknya orang yang tertangkap basah.

Manik Niki sudah terlihat memerah, dengan genangan air mata yang begitu tipis menghiasi bola mata jernihnya. Sorotnya begitu kecewa, namun tatapannya tetap menguar tegas dan tajam.

Niki ingin sekali berbicara, sangat ingin. Ada begitu banyak kalimat yang ingin ia lontarkan. Tapi tenggorokannya terasa seperti tercekat. Sulit sekali untuk mengeluarkan sepatah katapun. Terlampau kecewa membuatnya berada di kondisi tak lagi bisa berkata-kata.

Tangannya yang lain sudah mengepal kuat. Berusaha menahan gejolak di dadanya. Dia harus kuat, ada begitu banyak orang yang sekarang tengah menyaksikannya. Niki tidak ingin dianggap cengeng di sini. Walaupun jelas ia begitu menyayangkan apa yang terjadi. Mengingat betapa Niki mencintai Sunoo melebihi apapun.

Who's he? [ JayHoon ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang