Part 5 I Want U

166 28 6
                                    

TANPA EDIT 😂
.
.

Hari kedua War mengunjungi Club tempat dimana dia bertemu dengan pria itu. War akan datang tepat pukul tujuh malam hingga pagi menjelang fajar. Duduk, minum dan sesekali bermain-main untuk mengusir kebosanannya.

Pertemuan kemarin sangat berkesan untuk War. Dia tidak bisa melupakan pria misterius itu. Pria yang tidak diketahui siapa namanya.

Benar-benar tipe idealnya. Semuanya mengesankan untuknya, dari fisik, cara bicara hingga lirikan tajamnya membuatnya terpesona. Dia harus bertemu lagi dengan pria itu. Setidaknya mereka harus menghabiskan malam bersama, setidaknya sekali. War tidak akan menyesal jika pertama kalinya dengan pria itu.

"Masih belum menemukan apa yang kau cari?" Bartender yang sudah akrab dengan War bertanya penasaran. Pasalanya setiap ditanya, War akan menjawab mencari yang hilang.

Setelah sepanjang malam menunggu, penantiannya kembali ditutup dengan kekecewaan. Hingga jam 3 pagi, War tidak melihat kehadiran pria itu. .............

"Aku pergi!" War berdiri dan berjalan keluar. Tidak ada yang menarik, sudah cukup dia buang-buang waktu untuk hari ini.

Hari ini War membawa mobil sendiri. Dia berjalan ke area parkir dengan langkah malas. Saat ingin masuk mobil, matanya tanpa sengaja menangkap sosok yang dikenalnya.

Itu si tampan! Istriku!

"Hei!!!" War berteriak keras. Dia segera berjalan dengan langkah lebar untuk menghampiri pria itu, hampir seperti berlari.

"Tunggu!" War berlari untuk mengejar mobil yang mulai melaju. Berlari secepat yang dia bisa, tetapi bagaimanapun dia tetap kalah dengan mobil yang sudah bergabung dengan hiruk pikuk jalan raya.

"Brengsek!" War mengumpat keras melihat mobil itu melaju semakin jauh.

Berbalik dan melihat mobilnya terparkir jauh dari tempatnya berdiri membuat War semakin kesal. War menendang udara kosong. Sangat tidak mungkin dia mengejar pria itu. Dia harus menerima kenyataan telah kehilangan kesempatan untuk bertemu pria itu.

"Ck! Bagaimana dia bisa lengah?! Bagaimana bisa dia tidak tahu pria itu hari ini datang ke Club. Menyebalkan!" War merutuk dalam hati.

Benar-benar tidak beruntung! Penantiannya berakhir sia-sia. Hanya punggung dinginnya saja yang dia dapatkan.

******

"Tuan, ada seseorang mengejar mobil kita." Sopir yang menangkap pria aneh mengejar mobil mereka, mau tidak mau melaporkan pada Tuannya yang sedang sibuk memeriksa dokumen di laptopnya.

Pria itu melihat sekilas melalui kaca spion. Melihat seorang pria kecil berlari dengan antusias, lalu berhenti dan menendang udara, kemungkinan kesal karena tidak berhasil mengejar mobilnya.

Pria itu tidak bereaksi apapun, dia sudah tahu sebelum memasuki mobil. Dia juga mendengar panggilan pria itu. Dia pura-pura tidak mendengarnya, menutup telinga dan tidak ingin peduli.

"Abaikan!" Jawabnya dingin dan acuh tak acuh.

*******

"Hades bersih, tidak ada hubungan dengan misi-misi kita sebelumnya." Black baru bisa melaporkan tentang Hades selama hampir tiga hari. Dia perlu usaha lebih untuk mengulik informasi Hades yang sangat minim dan sulit didapatkan. Sampai di titik ini pun dia belum mendapatkan foto Hades.

"Kita bisa memulai misi ini." Black tidak bisa menyembunyikan suka citanya. Misi kali ini sangat menantang.

Black mulai menjabarkan dengan detail setiap temuannya. "Dia tidak pernah menampilkan dirinya di depan publik secara terbuka, tidak banyak orang yang mengetahui rupanya. Perusahaan legal yang dia miliki pun tidak ada yang tahu dengan pasti. Secara keseluruhan dia tidak begitu terlibat dalam urusan dunia bawah. Semua di handle orang kepercayaannya. Bisa jadi Hades tidak tertarik dengan dunia bawah. Hanya saja keluarganya mewariskan ini padanya. Belum lagi kelompok mereka cukup besar, mau tidak mau dia harus terlibat. Kelompok ini bisa dikatakan tidak begitu aktif, tapi jika kelompok lain bermain-main dengan mereka, mereka tidak akan tinggal diam. Singkatnya Hades adalah macan tidur. Bangun jika diganggu."

The Mafia and His SniperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang