⛓10. Desire Island (5)⛓

11 2 0
                                    

"Ternyata apa yang kita rasakan, ada yang merasakannya juga. Jadi, jangan pernah berpikir untuk merasakannya sendirian."

Jung Wooyoung—


....

Hari ini adalah hari dimana mereka akan pulang. Namun, dengan sikap cerewet seorang Jung Wooyoung, yang sangat ingin sekali membeli brang antik di pusat kota Levin sebelum pulang, dan juga banyak yang setuju untuk mendukungnya, Hongjoong hanya menghela napas gusar.

"Ayolah captain...Jika kau ingin ikut, juga tidak masalah? Atau, kau mau menyuruh Kak Songhwa saja untuk menjaga kami sesuai keinginanmu? Bagaimana captain?" tak lama, Hongjoong menatap Songhwa untuk meminta pendapatnya.

"Bagaimana pendapatmu?"

"Jika kau mengizinkannya, aku akan melakukannya untukmu."

"Baiklah."

"Apa kau mengizinkan kami pergi???"tanya Wooyoung sekali lagi untuk memastikan sembari menatapnya harap.

Hongjoong menoleh ke arah Wooyoung, setelah itu menatap satu persatu kru kapalnya kemudian mengangguk kecil seraya berujar. "Ya, aku mengizinkan kalian untuk pergi. Tapi...."mereka yang bersorak kegirangan langsung menoleh ke arahnya dengan serius.

"kalian harus menuruti perkataan Songhwa dan jangan seperti kejadian sebelumnya. Mengerti?"

"SIAP CAPTAIN!!!"

"Kalau begitu, kalian boleh pergi dan setelahnya kita akan langsung berangkat ke pulau selanjutnya."mereka bersorak gembira yang membuat Songhwa menatap gemas keenam anggota termudanya.

Lucu. Itu yang dia pikirkan.

"Aku akan menjaganya, Hongjoong. Kau tidak perlu khawatir."

"Aku mengandalkanmu, Park Songhwa." Ujarnya sembari menepuk bahu sahabatnya.

Dengan rasa yang gembira, mereka meninggalkan Hongjoong di penginapan itu sendirian. Melihat kepergian mereka, Hongjoong menghela napas pelan. Tanpa sadar, sudut bibirnya terangkat.

"Apakah aku terlalu keras kemarin? Melihat mereka tertawa lebar seperti itu, membuatku serasa bersalah karena bagaimana pun, mereka sudah kuanggap seperti adikku sendiri dan aku merasa, seolah aku telah mengekang mereka. Aku harap, tidak ada kejadian buruk terjadi pada mereka."gumannya.

....

Mentari sudah perlahan surut. Jika dilihat dari waktunya, sekarang mungkin sudah pukul tiga sore. Sudah hampir dua jam mereka pergi, manun sampai saat ini, tak tampak batang hidungnya tanda-tanda mereka kembali. Lagi-lagi, pikiran buruk menyeruak pikirannya. Di tengah kecemasannya, seorang pemilik penginapan menghampirinya.

"Ada yang bisa kubantu, captain?"

"Ah, tidak perlu."

"Benarkah? Jika aku perhatikan, sepertinya kau sedang semas," Hongjoong menatap sebentar pemilik penginapan yang lebih tua darinya sebelum mengeluarkan apa yang dipikirkannya.

"Begini....kru kapalku sedari tadi pergi sekitar hampir dua jam. Aku takut, kejadian sebelumnya terjadi kembali pada kru kapalku." pemilik penginapan itu mengangguk paham. "Sebenarnya, aku ingin  meminta maaf padamu, captain karena takut membuatmu khawatir. Tapi, tadi aku tidak sengaja melihat ada tujuh orang yang sepertinya rombonganmu kemarin.

Aku tak sengaja melihat mereka dibawa oleh beberpa warga desa ke sebuah balai desa. Entah apa yang terjadi pada mereka." mendengar itu, seketika raut wajah Hongjoong semakin panik. Apa yang terjadi pada kru kapalnya? Pikirnya tak tenang.

THE HALATEEZ: History Of DystopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang