Sekarang sudah jam pulang sekolah. Seperti biasa Zee sudah berada di rooftop dari jam istirahat kedua.
Saat ini ia sedang melamun, ia teringat ucapan Ayah Marsha dan juga ucapan Aldo yang mengucapkan 'Marsha ga bakal mau sama lu'
Zee terus-menerus melamun sampai-sampai ia tidak sadar ada yang menghampirinya.
"Kak Zee!!" Ucap Marsha sedikit teriak
Zee membuyarkan lamunannya, tentu ia kaget dengan kedatangan Marsha.
"Sejak kapan kamu disini sha?"
"Aku udah daritadi manggil kak Zee, tapi kak Zee ga nyaut nyaut" Ucap Marsha dengan muka kesalnya.
"Kamu bisa jelasin ga sha, kenapa Aldo sekarang makin deket sama kamu?"
Marsha mendekati Zee dan mulai menceritakan semua kejadiannya.
Zee yang mendengarnya merasa sedih. Ia benar-benar kecewa dengan Marsha. Bagaimana bisa? Zee sudah mengambil keperawanan Marsha, tapi ia tidak bisa mengambil Hati Marsha.
"Maafin aku ya kak" Ucap Marsha lalu memeluk Zee.
"Hah?!!" Kaget Zee melihat Marsha menghilang begitu saja saat Marsha ingin memeluk nya.
Zee membulatkan matanya. Ia benar-benar kaget dengan apa yang terjadi saat ini. Kenapa dia bisa seperti ini?
Zee mengusap mukanya berulang kali, ia masih tidak percaya dengan apa yang ia rasakan saat ini.
Sepertinya Zee sudah sangat cinta dengan Marsha, sampai-sampai ia melihat jelas kalau Marsha ada namun saat Marsha ingin memeluknya, Marsha menghilang begitu saja.
>>>
"Kak makasih ya" Ucap Marsha lalu salim kepada Aldo.
Kenapa Marsha bisa sehangat itu? Ya, karna ia sedang di perhatikan oleh Ayahnya. Marsha tidak ingin di marahi oleh Ayahnya karna tidak sopan kepada Aldo sang tunangannya.
Setelah Marsha berterimakasih kepada Aldo karna sudah mengantarnya pulang, ia masuk kerumahnya untuk bersih-bersih.
"Sha" Panggil Ayah Marsha yang membuat langkah Marsha terhenti.
"Kenapa yah?"
"Apa kamu sudah bisa menerima perjodohan ini?" Ucap Ayah Marsha dengan muka seriusnya.
"Jujur saja" Lanjutnya.
"Marsha masih belum bisa menerima semua ini yah, maafin Marsha" Ucap Marsha sedikit menunduk.
"Ayah paham kok. Semoga kelak kamu bisa menerima semua ini"
________________________________________
Kini Zee sedang menjemput Chika yang sedang menunggunya di kampus Chika. Ia sedang menunggu di depan Lobby kampus Chika.
Tak lama Chika pun datang dengan temannya, yaitu Fiony.
"Daritadi ya Zee?"
"Ngga ko"
Mata Zee terpanah ke Fiony. Seolah-olah ada magnet yang membuat Zee ingin terus menatap Fiony yang tatapannya sangat damai itu.
"Kenalin ini adek gua ce" Ucap Chika ke Fiony
"Ah-iya aku Fiony" Ucap Fiony mengulurkan tangannya untuk bersalaman.
"Zee" Balas Zee
Fiony melepas salamannya dan beralih menatap mata Zee. Tanpa disengaja mereka eye contact seperskian detik yang membuat mereka sama-sama malu dan mengalihkan pandangan mereka masing-masing.
"Ayo kak" Ajak Zee memecahkan keheningan.
>>>
Diperjalan, Zee terus-menerus bertanya soal Fiony. Chika sebagai kakak yang baik pun menceritakan sifat Fiony, bagaimana perilaku Fiony, dan bagaimana hubungan Fiony dengan mantannya.
Kok bisa Zee penasaran dengan Fiony? Zee sendiri pun tidak tahu, mungkin karna sedari tadi mereka berdua tidak ada topik untuk di bicarai.
"Lho itukan Tante Indah?" Batin Chika saat melihat Indah yaitu ibunda Marsha sedang masuk ke supermarket.
"Zee puter balik deh, kita ke supermarket sebentar" Ucap Chika menepuk paha Zee dengan kepala yang menoleh ke belakang melihat supermarket.
Zee pun hanya menurut, pikir Zee ada yang ingin kakaknya beli.
"Kamu mau ikut atau disini aja?" Ucap Chika sembari membuka pintu mobiil.
"Boleh deh, aku bosen di mobil"
Mereka berdua pun turun dari mobil dan segera masuk kedalam supermarket itu.
"Kak aku kesana dulu ya" Ucap Zee menunjuk rak supermarket yang berisikan ciki-ciki.
Chika mengangguk dan segera menyusul Tante Indah.
"Hai tan!" Ucap Chika menyapa Indah
"Astagfirullah Chik, bikin kaget tante aja" Indah mengelus dadanya karna kaget.
"Hehehehe"
"Chik, katanya adek kamu udah ketemu ya?" Ucap Indah tanpa menoleh ke Chika, matanya masih tertuju pada bumbu-bumbu masakan.
"Iya tan. Aku juga nemunya didepan rumah tante waktu itu, dia lagi pingsan"
Indah terkejut dengan ucapan Chika. Ia langsung menoleh ke Chika dan membulatkan matanya.
"Kok bisa Chik?"
"Aku juga ga tau tan"
Tak lama Zean datang dengan membawa troli yang berisi banyak cemilan. Indah yang menyadari itu pun langsung menatap tajam kearah Zean.
"Mau apa kamu disini?!"
Bersambung..
Sorry baru up, taulahhhh
KAMU SEDANG MEMBACA
Home? -Zeesha
Teen FictionKata kebanyakan orang kalian pasti punya rumah untuk berpulang dan bercerita kapan pun kalian mau, namun hingga saat ini aku tidak mengerti dimana letak rumah itu berada -Zee