Cahaya keemasan khas mentari pagi mengetuk kelopak matanya dengan lembut. Membangunkan tubuh malas itu dari balutan selimut tebalnya. Kelopaknya membuka perlahan, menatap seisi kamarnya yang sepi. Memangnya apa yang diharapkannya ada di kamarnya? Ia hanya tinggal bersama kakak dan bi tan. Mana mungkin kakaknya bangun di pagi hari seperti ini, dan bi tan pasti sedang sibuk memasak.
"Eh, sudah bangun,non?" sapanya ketika gadis bernama Sera itu menuruni tangga dengan balutan baju tidur yang masih lengkap.
"Eh, iya bi," jawabnya sambil meletakkan kepalanya kembali di atas meja.
"Mama nelpon gak?" tanyanya menatap perempuan paruh baya yang sudah ia anggap sebagai ibu sendiri. Menggantikan posisi ibunya yang entah pernah memikirkannya atau tidak. Matanya menatap tubuh yang sibuk menyiapkan sarapan itu.
"Eh, belum ,non," jawabnya singkat membawa sepiring nasi goreng dan beberapa lauk.
"Bibi gak makan?" ia hanya mengangguk dan menjawab lirih 'sudah'.
Sera makan sambil sesekali menatap jam yang bertengger di dinding. Setengah jam lagi ia akan pergi. Sulit rasanya meninggalkan rumah di hari minggu yang cerah seperti ini. Tapi, otaknya sendiri yang memerintahkannya untuk mengangguk. Saat seseorang mengajaknya pergi. Siapa? Devan.
***
"Ya ampun sesiang ini lo masih pake baju tidur plus muka kumel gitu? Gila! Lo cewek bukan? Mandi sana cepet! Pangeran lo dah jemput lo gak malu?" seru Devan langsung setelah mengucap salam.
"Pangeran dengkulmu! Ish, masih pagi juga, ngapain keluar pagi-pagi?! Segitu kangennya ya sampe dateng sepagi ini?!" seru Sera menyuapkan sarapan terakhirnya.
"Kangen?! Dih, ngarep banget.....," ucapnya.
"Ya udah tunggu! Gue mandi dulu," ucap Sera malas seraya bangkit menuju kamarnya.
"Ya! Jangan berubah jadi ikan ya, nti gue lumutan nunggunya!" serunya lagi-lagi mengejek.
"Muka lo tu yang lumutan. Hahahha," sera tertawa dengan puasnya.
Saling ejek, bertengkar, tak jarang saling pukul atau yang lainnya. Tapi, entah bagaimana itu malah makin mendekatkan mereka berdua. Mendekatkan kedua magnet itu. Semua orang tahu kedekatan mereka berdua, meskipun kadang terlihat kekanak-kanakan, hubungan itu seolah tak ada yang bisa menutusnya. Hubungan yang cujup hangat di beberapa saat tak terduga. Tapi, hubungan apa? Entah.....
~'::--------------------::'~
Halohaaaa.... Gimana? Votenya jabgan lupa ya.....

KAMU SEDANG MEMBACA
Magnet
Teen FictionIni hanyalah kisah kecil tentang dua magnet yang terpaksa saling menjauh, mencoba tetap menjadi sepasang magnet. Namun bersamaan dengan itu, keduanya berubah menjadi magnet yang sesungguhnya -------------------------------------------- Mohon untuk t...