CH ⁰⁷

715 67 4
                                    

×
×
×

"Haikuan!!!" teriak Xiao Zhan dan dari ruang pribadinya.

Dengan cepat Liu Haikuan menemui sosok pria yang memanggilnya tersebut. "Iya, Zhan Ge. Apa ada sesuatu yang kau inginkan?"

Xiao Zhan mengangguk, seraya menyesap batang rokok mahalnya.  "Hm, carikan aku gigolo!"

"Apa aku perlu memanggil Wang Yibo?" tanya Liu Haikuan.

Xiao Zhan menggeleng, "Tidak."

Liu Haikuan mengangguk paham, dia pun segera menghubungi orang kepercayaannya untuk mencarikan pria dominan dan mengirimkannya ke mansion Xiao.

Tak butuh waktu lama, sosok pria tampan dan kekar datang menemui Xiao Zhan.

Gigolo itu masuk ke dalam ruang kamar Xiao Zhan. Xiao Zhan yang hanya menggunakan bathrob menatap datar pria jalang sewaan yang saat ini tersenyum menggoda ke arahnya.

Jalang itu duduk di bawah kaki Xiao Zhan, mengangkat kaki kanan mulus pria cantik tersebut dan mengecup inci demi inci dari ujung jemari hingga naik ke area paha mulusnya.

"Hmmh ... sangat manis ..." gumam jalang itu. Membuka perlahan kedua paha Xiao Zhan, menatap penis layu di hadapannya. Putih, bersih, tak ada satupun bulu yang menutupi area kelamin pria itu. Sepertinya Xiao Zhan sangat rajin membersihkan diri.

Xiao Zhan hanya diam, menikmati wine mahal dari gelas yang ia pegang. Sembari menatap jalangnya bermain di bawah sana.

Jalang itu mengecup belahan selangkangan putih Xiao Zhan, memainkan dua bola kembar yang bersembunyi di bawah batang penis layunya. Dengan lembut jalang tampan tersebut menjilat batang penis Xiao Zhan, mengurutnya pelan.

Namun sayang, sepanjang permainan lidah sang gigolo, tak mampu membuat penis Xiao Zhan berdiri. Bahkan pria cantik itu tak mengeluarkan desahan sama sekali.

Wajah Xiao Zhan terlampau datar, tak nampak sama sekali layaknya seorang submisive.

Fyuhhh ...

Xiao Zhan menghembuskan asap rokok pekatnya, ke arah wajah jalang di hadapannya.

"Apa yang kau pikirkan, hm? Cepat lanjutkan!" datar Xiao Zhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang kau pikirkan, hm? Cepat lanjutkan!" datar Xiao Zhan.

Jalang itu beranjak berdiri, hendak mencium bibir sang submisive. Namun sebelum hal itu terjadi, Xiao Zhan terlebih dahulu menyulut bibir jalang itu menggunakan ujung panas puntung rokoknya.

"Akhh!! Sshhh!" Jalang itu mendesis kepanasan, bibirnya terasa melepuh. Brengsek! Submisive ini benar-benar gila! Gerutunya dalam hati.

Xiao Zhan menarik sudut bibirnya, "Ck! Jangan pernah menyentuh bibirku, bitch! Tugasmu hanya memuaskan lubang pantatku!"

Jalang itu tersulut emosi, dia tertawa hambar, melirik sinis ke arah Xiao Zhan. "Hahaha ... kau seolah bersikap seperti manusia paling berkuasa. Lihatlah, kau tak lebih dari seorang pria impoten! Kau tidak bisa merasakan birahi, meski seribu pria dominan menyumpal lubang analmu dengan penis mereka!" Hina jalang itu dengan wajah bersungut-sungut.

Xiao Zhan berseringai, seraya mengeluarkan segepok uang dollar dari dalam laci nakasnya. Mengibaskan gepokan uang tersebut ke hadapan sang pria dominan. "Ini yang kau inginkan, hm?"

Pria jalang itu terdiam, kedua matanya terfokus pada gepokan uang di tangan Xiao Zhan.

"Kemarilah." pinta Xiao Zhan.

Jalang itu pun menurut, duduk bersujud di hadapan Xiao Zhan.

Xiao Zhan menyapu lembut gepokan uang itu ke wajah sang dominan. Membuat pria dominan itu reflek memejamkan kedua matanya, menikmati aroma khas yang menguar dari lembaran-lembaran dollar tersebut.

Xiao Zhan memasang wajah dinginnya, satu tangannya yang bebas meraih belati dari dalam laci.

Srakkkk!!

Dengan kasar Xiao Zhan menjambak rambut jalang di hadapannya, lalu merobek mulut jalang tersebut dengan belati tajam miliknya.

"Beraninya kau menghinaku dengan mulut kotormu, hm?" Xiao Zhan tertawa psico. Semakin mengoyak mulut pria itu, hampir robek mendekati telinganya.

Pria itu hanya bisa menitikkan air mata, dengan rintihan mengerikan.

Sekuat tenaga jalang itu mendorong tubuh Xiao Zhan, berniat untuk melarikan diri. Ingin berteriak namun tidak bisa. Mulutnya sudah robek tak berbentuk.

Xiao Zhan tertawa terbahak-bahak, berdiri di hadapan pria yang sekarang nampak merangkak kesusahan di bawah kakinya. Darah segar berceceran menggenangi lantai, itu adalah pemandangan yang teramat indah di mata Xiao Zhan.

"Kau ingin kabur kemana, hm?" Dengan kasar Xiao Zhan menarik kedua kaki jalang tersebut. Membuat pria jalang itu terjerembab, mulutnya terantuk lantai di bawahnya. Sungguh, itu sangat menyakitkan. Ingin rasanya ia mati dengan cepat daripada harus mati secara perlahan seperti ini.

Xiao Zhan kembali meluncti celana pria jalang di hadapannya. Dia kembali tersenyum evil, meraih batang penis sang dominan, lalu--

Crassss!!

"Hahahahaha!!!! Penis menjijikkan ini yang kau banggakan, hah?!!" Xiao Zhan mengangkat batang penis penuh darah milik jalang yang baru saja ia tebas menggunakan belati.

Jalang itu sudah tak kuasa menahan siksaan yang Xiao Zhan berikan, dia sudah kehabisan darah. Dan perlahan memejamkan kedua matanya untuk selamanya.

Xiao Zhan meredupkan senyumannya, dia tidak suka melihat mangsanya mati.

"AKU BELUM PUAS BERMAIN DENGANMU, BRENGSEK!!" teriaknya tak terima.

Napas Xiao Zhan memberat, emosi sudah menguasai hatinya. Dia benci pria dominan! Semua pria dominan harus mati. Mereka tak pantas hidup di dunia ini.

Xiao Zhan beranjak dari tempatnya berdiri, mengambil guci besar yang terduduk di pinggir ranjang. Lalu melempar benda berbahan keramik tersebut tepat mengenai kepala jalang di hadapannya.

Prangggg!!!

Kepala jalang itu hancur tak berbentuk, isi otaknya berhamburan tak tentu arah.

Cklek!

Pintu ruang kamar Xiao Zhan terbuka. Xiao Zhan menolehkan kepalanya ke arah sosok yang saat ini berdiri mematung di ambang pintu kamarnya.

Sosok itu, Wang Yibo. Terlihat begitu syok dengan pemandangan di depan sana. Xiao Zhan benar-benar terlihat seperti seorang psico haus darah. Jantung Wang Yibo berdegup, apa ini yang dikatakan Song Ji Yang tempo hari. Tentang keberingasan yang terjadi padanya. Siapapun yang masuk ke dalam kamar Xiao Zhan tidak akan bisa keluar dalam keadaan hidup.

Gleg!!

Wang Yibo menelan ludahnya berat, kedua kakinya terasa kaku. Baru kali ini dia merasakan takut pada sosok pria submisive, pria yang ia anggap hanya bisa mendesah di bawah kungkungan nya. Nampaknya anggapan itu salah, nyatanya seorang submisive bisa menjelma menjadi seseorang iblis mengerikan.


"Apa yang kau lihat, eoh?" Tanya Xiao Zhan dengan nada suara rendahnya.

VILLAINS [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang