CH ⁰⁹

728 63 6
                                    

×
×
×

"Zhan Ge, ada telpon untukmu." Liu Haikuan memberikan ponsel miliknya untuk Xiao Zhan.

Xiao Zhan menerima panggilan telpon tersebut, sontak wajahnya berubah dingin. Tanpa ingin menjawab sosok yang berbicara dengannya, Xiao Zhan menutup sambungan telpon tersebut dan beranjak dari tempat duduknya.

"Panggil Song Ji Yang." Pintanya.

"Zhan Ge mau ke mana?" tanya Liu Haikuan.

"Bukan urusanmu."

Xiao Zhan pergi meninggalkan Liu Haikuan, dalam perjalanan dia bertemu dengan Song Ji Yang.

"Ji Yang, pergi ke kamar Wang Yibo. Jaga dia, jangan biarkan dia kabur!"

"Baik, Tuan .." tunduk Song Ji Yang.

Kebetulan Wang Yibo masih tinggal di mansion Xiao. Semenjak hari di mana pertama kali mereka berhubungan intim. Xiao Zhan benar-benar tidak ingin Wang Yibo kabur dari jeratannya. Hanya Wang Yibo seorang yang bisa memuaskan hasrat seksual Xiao Zhan.

Wang Yibo membuka jendela kamarnya, tanpa sengaja dia melihat Xiao Zhan di bawah sana.

Xiao Zhan yang peka menoleh ke arah jendela kamar Wang Yibo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xiao Zhan yang peka menoleh ke arah jendela kamar Wang Yibo. Kedua pasang mata mereka saling bertatap, namun bibir keduanya terasa kelu untuk sekedar saling berucap.

Wang Yibo mematung di pinggiran jendela, memperhatikan sang tuan yang nampak berpakaian rapi. Sungguh, ingin sekali Wang Yibo bertanya. "Tuan ingin pergi ke mana?" Namun apa daya, dia hanya seorang jalang sewaan yang Xiao Zhan beli untuk memuaskan hasrat pria tersebut.

Xiao Zhan mengalihkan pandangannya, dan memilih pergi meninggalkan kediaman Xiao.

"Ehem!"

Wang Yibo membalikkan badannya, menatap sosok yang baru saja berdehem di ambang pintu.

"Ada apa?" tanya Wang Yibo, dengan raut wajah malasnya.

"Apa kau tidak ingin pergi dari sini? Ini kesempatan bagus untukmu kabur. Apa kau tidak takut jika suatu saat Zhan ge akan membunuhmu?" Yah! Sosok ini adalah Liu Haikuan.

Wang Yibo menaikkan sebelah alisnya, "Sayangnya aku tidak ingin pergi dari tempat ini."

Liu Haikuan tersulut emosi, "Apa yang membuatmu begitu percaya diri, hah?!! Apa kau pikir Zhan Ge tertarik padamu hanya karena dia tidak membunuhmu begitu? Ingatlah! Zhan Ge sangat membenci pria dominan! Jangan berpikir kau istimewa bagi Zhan Ge! Dia bisa kapan saja mencabut nyawa mu, Bitch!" Kekeh Liu Haikuan sebelum pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Tak lama Song Ji Yang masuk ke dalam ruang kamar Wang Yibo. Dia bersiul santai, duduk di sofa sebelah ranjang.

"Hai, bocah! Ada apa dengan wajahmu? Apa yang kau pikirkan?" tanyanya, menatap wajah murung Wang Yibo.

"Kenapa kau ada di sini?" tanya Wang Yibo kemudian.

"Hah! Aku juga tidak ingin berada di sini. Tapi tuan Xiao memintaku untuk menjaga jalangnya. Ck! Padahal tidak ada yang istimewa pada dirimu." malas Song Ji Yang.

Wang Yibo menunduk, otaknya berkecamuk beribu pertanyaan. Sebenarnya apa yang diinginkan Xiao Zhan?

.
.

Xiao Zhan sampai di sebuah perusahaan besar, tertuliskan nama W-COMMERCE. Pria cantik itu masuk ke dalam bangunan tersebut dan menemui seseorang, sepertinya dia sudah terbiasa memasuki bangunan besar tersebut. Terbukti dari banyaknya karyawan yang menyapa kedatangannya.

Xiao Zhan masuk ke dalam lift dan menekan angka 25.

Sesampainya di lantai 25, Xiao Zhan menuju ke salah satu ruangan besar di sana. Menekan kode akses pintu di hadapannya dengan nomor tanggal lahirnya sendiri.

Pintu pun terbuka, Xiao Zhan masuk ke dalam ruangan itu dan kembali menutup pintu.

"Akhirnya kau datang, Baby." Suara bariton terdengar menyapa.

Xiao Zhan berusaha memasang wajah tenangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xiao Zhan berusaha memasang wajah tenangnya. Menatap tanpa ekspresi pria di hadapannya.

"Apa yang kau inginkan, Yuwen?" tanyanya tanpa basa-basi.

Yah! Wang Yuwen, saudara kembar Wang Yibo. Pria itu berjalan angkuh mendekati tubuh Xiao Zhan, menarik lengan pria cantik itu dan memeluknya.

"Aku merindukanmu, Baby." Hendak mengecup pipi Xiao Zhan. Namun dengan cepat Xiao Zhan mendorong tubuh Wang Yuwen.

Yuwen menggerutu kesal, dia benci penolakan.

"Kenapa, hm? Oh .. apa semua ini karena jalang sewaan mu? Aku dengar kau menyimpan seorang gigolo .. apa dia istimewa bagimu? Hingga kau tidak membunuhnya seperti pria jalang lainnya?" Tanya Wang Yuwen dengan raut wajah penuh amarah.

Xiao Zhan menarik sudut bibirnya, "Apa peduli mu, hm? Aku bebas menyimpan jalang manapun yang aku suka."

Wang Yuwen menjambak kasar rambut Xiao Zhan, hingga membuat pria cantik itu mendongak dengan rintihan sakit.

"Kau tidak boleh menyukai pria lain selain diriku, Xiao Zhan. Kau hanya milikku! Hanya milikku!" gertak Wang Yuwen.

Cuih!!

Xiao Zhan meludah tepat di wajah Wang Yuwen.

Yuwen semakin menjambak kuat rambut Xiao Zhan. "Jangan berpikir ada pria dominan yang akan melindungi mu. Semua lelaki itu sama, dia hanya akan mendekatimu karena ingin menikmati tubuhmu saja. Tak akan pernah ada pria tulus mencintai seorang pria murahan seperti dirimu." Yuwen bersemrik, sebelum kemudian mendorong tubuh Xiao Zhan.

"Ingat ucapan ku, Xiao Zhan! Pria yang kau simpan hanya akan kembali menghancurkan kehidupan mu! Dia akan meninggalkan mu seperti apa yang aku lakukan setelah puas menikmati tubuhmu!"

.
.

Sepanjang perjalanan pulang, Xiao Zhan tak henti memikirkan kata-kata Wang Yuwen. Ucapan pria itu bagaikan doktrin yang terus saja meracuni otaknya.

Tidak, Xiao Zhan tidak akan tertipu lagi dengan rayuan para pria. Huft! Xiao Zhan membuang napasnya perlahan, berusaha menetralkan emosinya yang terasa menggebu tak terkendali.

VILLAINS [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang