×
×
×"Aku ingin mandi, kepalaku sangat pusing." ujar Xiao Zhan.
"Hm, mau aku temani, Tuan?" tawar Wang Yibo.
Xiao Zhan mengangguk sebagai jawaban, mereka berdua pun beralih menuju ke kamar mandi. Xiao Zhan masuk ke dalam bathtub yang sudah terisi air hangat, tanpa melepas kemeja putih yang ia kenakan.
Dia duduk, menyandarkan tubuhnya di pinggiran bathtub, membiarkan kepalanya terguyur air shower.
Yibo hanya diam memperhatikan sang tuan.
Xiao Zhan memejamkan matanya sejenak, sebelum kembali membukanya dan melirik datar ke arah Wang Yibo. "Bisa pijatkan kepalaku?"
"Hm." Angguk Wang Yibo, dia melangkah maju, lalu duduk di pinggiran bathtub. Memasukkan kedua kakinya ke dalam bak besar itu, sedikit mengangkat punggung Xiao Zhan agar bersandar di tengah kedua pahanya.
Yibo mulai memijit perlahan pelipis Xiao Zhan. Xiao Zhan memejamkan matanya kembali, menikmati pijitan lembut jemari besar pria di belakangnya.
Wang Yibo hanya diam, fokus menatap wajah tampan sekaligus cantik pria di hadapannya.
"Hah ...." Xiao Zhan membuka mulutnya, seraya mendesah kecil. Jemari lentiknya meraba area penisnya, yang kini mulai hard.
Wang Yibo bersmirk, nampaknya pria cantik ini tengah horny eoh ..
Xiao Zhan mengurut penisnya sendiri, seirama dengan pijitan tangan Wang Yibo.
"Emhh ..." Lenguh nya.
Wang Yibo sedikit menggoda, dia menghentikan pergerakan tangannya. Sontak Xiao Zhan ikut menghentikan urutan jemarinya, dia menoleh ke belakang. Menjulurkan jemari lentiknya ke wajah Wang Yibo.
Wang Yibo masih memasang wajah datarnya, menatap kedua iris hazel Xiao Zhan.
Tatapan itu, menggambarkan akan luka yang begitu mendalam ..
Xiao Zhan mendengus kasar, menundukkan wajahnya tak ingin lagi menatap wajah Wang Yibo. "Kau sangat mirip dengannya. Pergilah .. aku ingin sendiri." gumamnya.
Wang Yibo mengangguk, tanpa ingin banyak bertanya. Dia keluar dari dalam kamar mandi dan pergi meninggalkan ruang kamar Xiao Zhan.
Apa yang sudah Wang Yuwen lakukan padamu sebenarnya?
Click!
Wang Yibo menutup pintu kamar Xiao Zhan, mengabaikan dua sosok pria gagah yang sedari tadi menjaga di luar pintu.
Dua sosok pria itu, Liu Haikuan dan Song Ji Yang. Orang yang paling Xiao Zhan percaya. Menatap heran ke arah Wang Yibo.
"Hei, kau!"
Wang Yibo menghentikan langkahnya, menoleh datar ke arah pria yang memanggilnya.
"Kau masih hidup? Ck, benar-benar di luar nalar." Decak Liu Haikuan, menatap tak suka ke arah Wang Yibo.
"Memangnya apa yang kau harapkan? Kematian ku?" datar Wang Yibo.
Song Ji Yang mendekat, menatap dari ujung kepala Wang Yibo sampai ujung kaki. "Kau hanya beruntung, pergilah. Tuan Xiao Zhan sudah menyiapkan apartemen untukmu. Jadi jangan berharap untuk kabur jika kau tidak ingin mati."
Wang Yibo mengangguk. Song Ji Yang berjalan mendahului Wang Yibo, berniat mengantarkan pria tersebut ke apartemen yang sudah Xiao Zhan tentukan.
Sedang Liu Haikuan masih berdiri di tempat, menatap benci ke arah punggung Wang Yibo. Giginya gemeletuk menahan emosi agar tidak memukul pria jalang itu.
Kenapa Xiao Zhan tidak melenyapkan jalang sialan itu? Apa yang istimewa dari nya?
Liu Haikuan merogoh saku celananya, dan menghubungi seseorang. Entah apa yang dia bicarakan dengan lawan telponnya, yang jelas terlihat sangat serius tergambar dari aura wajah pria tersebut.
.
.Song Ji Yang tiba di apartemen tempat tinggal baru Wang Yibo. Dia turun dan masuk ke dalam bangunan bertingkat di sana, mengarahkan langkah Wang Yibo ke arah salah satu ruangan.
"Ini apartemen mu." ujar Song Ji Yang.
"Hm." cuek Wang Yibo. Memilih untuk masuk ke dalam bangunan cukup megah itu. Wow! Apartemen ini sangat mewah, gumamnya takjub.
Song Ji Yang masih berdiri di belakang Wang Yibo, membiarkan pria jalang itu melihat isi apartemennya.
"Apa kau suka? Dan ini ..." Song Ji Yang memberikan black card kepada Wang Yibo. "Tuan Xiao memintaku untuk memberikan ini padamu, kau boleh menggunakan benda ini untuk membeli apapun yang kau inginkan." Lanjutnya.
Wang Yibo mengerutkan keningnya, dia menerima kartu tersebut dari tangan Song Ji Yang. "Apa ini tidak berlebihan?" tanyanya.
Song Ji Yang menarik sudut bibirnya, "Ini momen yang sangat langka. Tuan Xiao tidak pernah membiarkan jalang yang ia sewa hidup setelah masuk ke dalam ruang kamarnya."
Wang Yibo sedikit tertarik dengan perkataan Song Ji Yang. "Apa maksudmu?"
Song Ji Yang kembali melanjutkan ucapannya, "Yah! Tuan Xiao sangat membenci pria dominan. Entah sudah berapa ratus pria dominan yang sudah lenyap oleh tangan kejinya."
"Kenapa? Kenapa Tuan Xiao Zhan sangat membenci pria dominan?" tanya Wang Yibo semakin penasaran.
"Aku tidak berhak bicara banyak tentang kehidupan tuanku, nikmati malam mu. Semoga kau tidak bernasib sama dengan para jalang lainnya." Song Ji Yang berbalik badan, seraya melempar sekotak rokok ke arah belakang.
Wang Yibo menangkapnya, dengan wajah penuh tanda tanya.
Aku semakin penasaran dengan kehidupan pria cantik itu. Apa yang sudah terjadi padanya di masa lalu? Hingga dia begitu membenci pria dominan?
Wang Yibo menatap kotak rokok di tangan kanannya. Merk rokok berlambangkan huruf X, yang tentunya hanya diproduksi oleh pabrik pribadi kekuasaan Xiao Zhan.
Wang Yibo membuka kotak rokok tersebut, sontak hidungnya mengernyit saat mencium aroma batang rokok itu.
"Aroma opium? Kenapa semua orang mengkonsumsi barang-barang terlarang seperti ini?" batin Wang Yibo, mengingat cairan yang pernah dipakai Xiao Zhan. Yah, cairan aprodisiac bercampur dengan aroma opium, yang mana bisa membuat sang penikmat merasakan sensasi melayang dan panas diarea tubuhnya.
Wang Yibo meremat kuat kotak rokok tersebut dan melemparnya ke dalam kotak sampah. Dia tidak suka menggunakan barang-barang seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
VILLAINS [TAMAT]
FanficWARNING! 21++✓ YIZHAN ✓ MAFIA ✓ BxB ✓ M-PREG✓. Wang Yibo dan Wang Yuwen sepasang saudara kembar. Yuwen memiliki seorang kekasih cantik, Xiao Zhan. Kisah percintaan Wang Yuwen dan Xiao Zhan terbilang cukup manis, sebelum...