08. PESTA

103 4 5
                                    

Semakin malam pesta semakin meriah, dan semangat para lady semakin meningkat. Acara puncak yang dinanti oleh semua para lady adalah saat pesta dansa. Semua orang yang hadir sangat penasaran siapakah lady yang akan menjadi pasangan putra mahkota untuk dansa pertama. Seperti yang diketahui oleh publik, bahwa putra mahkota masih belum menentukan siapa yang menjadi tunangannya. Dan para lady dituntut untuk menjadi sempurna oleh orang tua mereka agar dapat terpilih menjadi putri mahkota.

"Aku sungguh tidak sabar untuk mengetahui siapakah yang akan menjadi pasangan dansa putra mahkota!!" Lady1

"Kuharap aku  mempunyai keberuntungan untuk itu." Lady2

"Akupun ingin juga berdansa dengan yang mulai putra mahkota. Tapi kupikir pikir lagi sepertinya kita tidak akan terpilih." Lady3

"Anda benar lady, pasti yang akan menjadi pasangan yang mulai adalah lady Salvatore atau lady Castillio. Mereka berdua digadang gadang menjadi calon putri mahkota." Lady2

"Tapi untuk sekarang Salvatore memiliki 3 Lady. Selain Lady Lavanya, ada lady Zane yang berusia 10 tahun yang baru-baru ini di ungkap di publik dan satunya lady adopsi." Lady1

"Lady adopsi ya, aku tidak yakin kalau dia akan terpilih. Tapi untuk lady Zane dia masih sangat kecil untuk itu." Lady3

"Tapi dengan kepribadian lady Castillio aku tidak yakin dia akan dipilih oleh yang mulia."  Lady2

"Meski begitu aku tetap iri, keluarga mereka sangat berpengaruh di kerajaan ini dan pasti mereka akan berdansa dengan yang mulia putra mahkota." Lady1

"Berdansa dengan yang mulia adalah impian para lady, mereka benar-benar membuat iri!!" Lady3.

Sedangkan seseorang yang berada belakang sedang asik mendengarkan percakapan mereka sambil memakan kue
"Ternyata kakak sangan populer, tapi benarkah kakak akan menjadi putri mahkota? menjadi bangsawan ternyata susah juga ya!! "

"Benarkah?" ?

"Akhh!!!, jantungku maraton. Untung gak jatuh kuenyaaa". Zane terkejut dengan seseorang yg tiba-tiba muncul dibelakangnya.
"S–salam hormat kepada yang mulai putra mahkota." Zane lebih terkejut lagi saat mengetahui bahwa yang mengejutkan nya adalah putra mahkota.

"Tidak usah terlalu formal, anggap saja aku sebagai salah satu kakak mu." ucapnya.

"Yang ada kepalaku ilang bambang" guman Zane.

"Kau bilang apa?" tanya putra mahkota.

"Tidak ada, saya tidak bilang apa-apa". Dengan senyum sumringah Zane menjawab lalu melanjutkan memakan kue yang hampir jatuh tadi.

Tak berselang lama para bangsawan sudah mulai menepi. Memberikan ruang bagi mereka yang akan berdansa. Disaat yang bersamaan Zane begitu tidak memperhatikan kondisi sekitar. Saat ia melihat sekelilinga dia kehilangan sosok Lavanya yang seharusnya berada didepan matanya. Ia mencari di sekeliling tapi nihil dia tidak menemukan sosok yang ia cari.

Saat sedang sibuk mencari Lavanya,  Zane tidak sengaja menabrak seseorang dan berakhir dia sendiri yang terjatuh.

"Aduuhh"

"Zane!"

"Kak Kaiden!, he he he". dia berdiri sambil  tertawa kecil.

"Kenapa kamu sendiri? dimana Lavanya?" Kaiden heran kenapa Zane berjalan seorang diri.

"Gak tau? tadi Zane hanya makan kue disana, lalu tiba-tiba sudah banyak orang didepan Zane."

"hahh... kalau gitu mau kakak antar ke ruang tunggu?"

"TIDAK!!! Aku mau sama kakak saja!"

"Tapi kak sebentar lagi akan berdansa."

"Berdansa dengan siapa? apakah dia cantik? cantik siapa dengan aku?"

BECOME ANTAGONIS SISTER (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang