13. Feromon

222 28 12
                                    

Seokjin dan Taehyung berpandangan. Taehyung yang takut ada seseorang menerobos masuk ke apartemennya dan Seokjin takut ada seorang alpha di sini saat ia ingin menikmati hidup tanpa kekangan gender kedua.

Tanpa Seokjin sadari ia meraih ujung jas yang Taehyung kenakan. Tangannya gemetar dan matanya terpejam. Ia benar-benar ketakutan.

Taehyung yang melihatnya segera menarik Seokjin ke dalam pelukannya. Ia tidak akan membiarkan Seokjin merasa ketakutan dan terancam. 

Seokjin membelalakkan matanya saat Taehyung memeluknya. Dan yang lebih mengejutkannya lagi, wangi bunga sakura kembali menguar dan menyelimuti tubuhnya yang rupanya keluar dari tubuh Taehyung itu sendiri.

Apakah seperti ini rasanya diselimuti oleh feromon seorang alpha? Seokjin merasakan pipinya memerah dan suhu tubuhnya naik.

Seokjin segera tersadar dan segera menjauh dari pelukan Taehyung. Bisa bahaya jika ia terus melanjutkannya. Bisa-bisa heatnya tiba-tiba muncul saat ini juga.

“Maaf, Seokjin. Aku cuma mau bikin kamu tenang-”

“Apa kamu benar-benar bukan alpha, Taehyung?” potong Seokjin.

“Ah apa?” tanya Taehyung bingung.

“Ternyata aroma bunga sakura yang aku cium sebelumnya ternyata keluar dari tubuh kamu, Taehyung. Dan aku yakin itu adalah feromon alpha,” jelas Seokjin.

“Feromon?”

“Iya feromon, wangi yang muncul dari tubuh alpha dan omega. Bahkan beta tidak memiliki feromon, Taehyung. Apa kamu pernah mencium aroma lavender dari tubuhku? Benar, itu feromonku. Karena aku tidak memakai parfum apapun. Dan sebagai manusia biasa, harusnya kamu tidak mencium aroma apapun dari tubuhku,” ujar Seokjin menjelaskan.

Seakan tersadar kan sesuatu, Taehyung membelalakkan matanya. Benar, ia pernah mencium wangi lavender yang menenangkan dari tubuh Seokjin. Bahkan sekarang pun ia dapat mencium wangi itu meskipun samar-samar.

“Bagaimana mungkin? Kamu tau sendiri jika orang tuaku serta semua orang yang pernah kamu temui di sini adalah orang-orang biasa, kan?” tanya Taehyung penasaran.

Seokjin juga tidak mengerti mengapa bisa terjadi seperti ini. Penciumannya tidaklah salah, sisi omeganya pun tetap ada. Apa yang salah sebenarnya?

“Sudahlah tidak perlu dipikirkan. Karena yang terpenting, apartemen ini tetap aman dan tidak ada yang menerobos masuk. Mungkin memang dipenuhi wangi yang disebut feromon itu karena aku sudah lama tinggal di sini sebelumnya. Istirahatlah, aku akan menyiapkan air hangat untuk kamu mandi dan merilekskan tubuh,” pungkas Taehyung.

Seokjin menatap Taehyung yang pergi ke salah satu ruangan meninggalkannya dengan segala kemungkinan yang mungkin terjadi.

Apakah ini sebuah berkah? Ataukah sebuah masalah lainnya yang akan menyambutnya? Seokjin tidak tahu. Kepalanya terasa sakit dan berdenyut. Taehyung adalah bentuk teka-teki yang belum bisa ia pecahkan.

***

Setelah menyelesaikan acara berendam dengan air hangat yang telah Taehyung sediakan sebelumnya, Seokjin benar-benar merasa rileks seperti yang Taehyung katakan sebelumnya.

Sepasang piyama tidur pun telah tersedia di kamar mandi untuk Seokjin pakai. Sungguh perlakuan luar biasa untuk seseorang yang belum lama saling mengenal bukan?

Sebuah harapan akan adanya perasaan yang benar-benar tulus pada Taehyung membuat hati Seokjin berdebar. Bagaimana caranya ia menghadapi Taehyung kedepannya? Seokjin sungguh tidak siap.

“Ayo kita makan dulu, Seokjin.”

Sebuah ketukan pintu dan ajakan dari Taehyung menyadarkan Seokjin dari pikirannya yang rumit.

DESTINY °TAEJIN°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang