05. Penjelasan

233 36 15
                                    

Setelah situasi terlihat lebih terkendali, Seokjin mulai menatap Taehyung dengan seksama. Keadaan ini terlalu aneh baginya yang merupakan seorang omega. Bagaimana mungkin ada manusia tanpa gender kedua? Begitulah yang ia pikirkan. Ia juga jadi penasaran, apakah benar manusia di sini tidak memiliki gender kedua? Bagaimana itu bisa terjadi?

Seokjin sedikit tersentak saat Taehyung balik menatapnya dengan tajam, apakah kini dirinya sendiri yang dicurigai? Seokjin sungguh merasa kesulitan menerima kenyataan sekarang.

“Coba jelasin sama gue, apa itu gender kedua dan negara apa Ashen itu?” ujar Taehyung.

Seokjin merasa terintimidasi oleh perkataan Taehyung, padahal jelas-jelas Taehyung mengatakan jika ia bukanlah seorang alpha yang harus ia takuti. Tapi entah mengapa ia merasa jika dirinya harus segera menjelaskan asal-usulnya pada orang ini dan mematuhinya.

“Di negara Ashen, semua manusia punya gender kedua dan berawal dari nenek moyang kita. Ribuan tahun lalu, setiap manusia punya sisi serigala di dalam dirinya yang disebut sisi alpha, beta, dan omega. Tapi sekarang, setiap orang cuma memiliki insting serigalanya aja, tanpa sosok serigala itu sendiri, jadi pimpinan tertinggi mutusin kalau insting itu disebut gender kedua karena karakteristik fisiknya masih sama.

Di negara Ashen sekarang, ada 20% populasi alpha, 70% beta, dan omega hanya ada 10% aja. Makanya gue takut kalau lo salah satu alpha brengsek karena populasi omega yang semakin sedikit dan ada kebanggan tersendiri kalau mereka bisa mendominasi omega.”

Taehyung tampak mendengarkan dengan serius dan menganggukkan kepalanya, lalu Seokjin menarik napas panjang sebelum melanjutkan ceritanya.

“Alpha itu ras superior, mereka mendominasi ‘rantai makanan’ dan biasanya punya kedudukan yang lebih tinggi, entah itu CEO, Direktur, dan banyak lagi yang dipimpin oleh alpha. Mereka juga mencari omega buat bereproduksi, meskipun sekarang alpha banyak yang berpasangan sama beta, tapi mereka butuh omega yang bisa menghasilkan keturunan yang dominan juga. 

Sedangkan beta itu ras manusia normal pada umumnya. Mereka banyak berprofesi sebagai guru, dokter, pegawai kantoran, dan yah selayaknya manusia pada umumnya, mereka menikah dengan sesama beta dan memiliki keturunan juga. 

Dan terakhir, ras omega itu ras yang mendapat perlindungan negara karena sangat sedikit. Mereka cenderung melakukan kegiatan di ruang tertutup dan sendirian jika belum bertemu mate atau yang sering disebut pasangannya. Terutama ras omega dominan. Karena sejatinya, omega hanya ‘alat’ untuk menghasilkan keturunan aja,” jelas Seokjin.

Dahi Taehyung berkerut tidak suka, “Lalu, apa hak omega sebagai manusia itu enggak ada? Padahal mereka juga seharusnya bisa beraktivitas dengan bebas.”

Hati Seokjin berdenyut mendengarnya, baru kali ini ia menemukan seseorang yang berpendapat demikian. Karena jujur saja dari lubuk hati paling dalam, Seokjin merasa kesulitan hidup dengan terbatas seperti ini. Meskipun ia bisa beraktivitas dengan bebas, ia tetap harus menggunakan pheromon blocker dan memastikan jika feromonnya stabil dan terkendali sebelum beraktivitas. 

“Sebagai omega, kita hanya bisa menahan diri dan bersembunyi,” jawab Seokjin.

“Terus maksud dari menghasilkan keturunan itu apa? Omega bisa hamil?” tanya Taehyung.

“Iya, omega bisa hamil.”

Taehyung tentu melotot mendengarnya, “SERIUS BISA? MESKIPUN LAKI-LAKI? DAN LO BISA HAMIL?” 

Seokjin memberikan anggukkan sebagai jawaban. Dan tentu saja, Taehyung shock mendengarnya. 

Di dunia ini tidak ada laki-laki yang hamil, kecuali seorang transgender. Taehyung sungguh penasaran dengan anatomi tubuh Seokjin dan bagaimana hal itu bisa terjadi.

Tercipta keheningan panjang di antara keduanya. Seokjin yang bingung harus bagaimana kedepannya dan Taehyung yang mendadak kehilangan kata-katanya mendengar sebuah penjelasan Seokjin. Terlalu banyak informasi yang ia terima.

Semuanya terlalu aneh untuk Taehyung cerna, dan yang terpenting, bagaimana cara memulangkan Seokjin ke negara asalnya? Bukankah sudah pasti itu berada di dimensi yang berbeda dengan yang ia tinggali? Taehyung sedikit kepikiran jika Seokjin memang seorang alien. Tapi wajahnya terlalu sempurna untuk dikatakan demikian.

Setelah berulang kali mondar mandir di ruangan, Taehyung akhirnya kembali duduk di hadapan Seokjin dan bertanya, “Lalu, gimana caranya gue bantu lo, Seokjin? Karena enggak mungkin gue nemu negara itu di dunia ini.”

Seokjin juga terlihat bingung, matanya terlihat merah dan siap menangis. Ia jelas sekali merasa takut dengan kenyataan jika tidak bisa kembali ke tempat asalnya. Berada di dunia yang asing dan tanpa seorangpun yang ia kenal sungguh menakutkan baginya yang terbiasa hidup dalam kasih sayang keluarganya.

“Gue enggak tau, Taehyung. Gue harus gimana sekarang?” Seokjin balik bertanya.

Taehyung sedikit ragu menyampaikan idenya, tapi hanya hal ini yang ia pikirkan. “Gimana kalau buat sementara waktu lo tinggal sama gue? Kita bisa tinggal di rumah orang tua gue kalau lo takut tinggal berdua di rumah gue. Dan kalau orang-orang tanya tentang lo, biar gue yang jelasin.”

“Lo mau jelasin apa ke orang-orang?” tanya Seokjin penasaran. Ia benar-benar putus asa sekarang.

“Gue bakal bilang kalau lo keseret arus dan lupa ingatan, jadi gue tolongin. Enggak perlu jelasin yang lain-lain lagi apalagi tentang lo yang omega. Gimana?” 

Seokjin tampak merenung, apakah memang ini adalah jalan satu-satunya yang bisa ia lakukan saat ini? Apakah memang benar ada manusia yang baik tanpa meminta imbalan?

"Oh, gue enggak maksa lo supaya mau tinggal sama gue kok. Gue juga bisa bantu lo dengan beliin apartemen baru atau apapun itu kalau lo enggak nyaman," jelas Taehyung.

Seokjin tentu saja merasa bimbang, bagaimana mungkin ia mempercayai seseorang yang baru saja ia temui hari ini. Seseorang yang terlalu baik hanya membuatnya semakin curiga. Karena ia sering diajarkan untuk selalu waspada di setiap situasi.

Pandangan keduanya bertabrakan, dan Seokjin bisa melihat dengan jelas jika Taehyung sama bingungnya. Tapi sorot mata itu juga menggambarkan kecemasan yang ketara. Apakah Taehyung benar-benar mencemaskannya? Seokjin tidak tahu.

Setelah meneguhkan hati selama beberapa saat bergelut dengan pikirannya sendiri, Seokjin kembali menatap Taehyung dengan serius.

“Apa yang bisa gue lakuin buat lo sebagai tanda balas budi?”

***

To be continued.

Ini test ombak dulu, apa ada yang mau baca lanjutannya?

DESTINY °TAEJIN°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang