14. Heart to Heart

261 29 22
                                    

"Sekarang aku harus gimana, Taehyung?"

Suara Seokjin yang terdengar serak dan menyedihkan itu membuat Taehyung tidak sanggup lagi mendengarnya. Lalu dengan segenap perasaan, Taehyung menarik Seokjin ke dalam pelukannya.

Sebuah isakan kecil mulai terdengar di dalam pelukan Taehyung. Seokjinnya sedang menangis.

Taehyung tetap memeluk Seokjin saat dirinya kembali duduk di sofa. Pelukan yang semakin erat dan isakan yang teredam di dadanya membuat hati Taehyung ikut berdenyut nyeri.

Sangat menyakitkan melihat Seokjin seperti ini. Tapi di sisi lain, Taehyung merasa senang karena Seokjin mulai terbuka dan mengungkapkan isi hatinya. Ditambah lagi, akhirnya Taehyung tahu jika perasaannya tidaklah sepihak. Seokjin juga mencintainya.

"Terima kasih ya, Seokjin. Kamu udah terbuka sama aku. Perasaan kamu valid, enggak perlu kamu tahan sendirian, ya?" ucap Taehyung membuka percakapan.

"Aku tau, pasti semuanya terasa menakutkan karena hal aneh yang kamu alami, tapi kamu punya aku. Kamu tau enggak gimana senengnya aku bisa ketemu kamu? Rasanya hati aku yang semula kosong kini terasa penuh sama kehadiran kamu. Dan orang tua aku bukan orang tua yang kolot, mereka pasti dengerin dan terima semua yang kamu ceritain selagi kamu jujur,"

"Orang tua aku juga ngerasa seneng karena akhirnya aku bawa kamu ke rumah. Sejak awal, orang tua aku udah terima kamu, apapun yang terjadi," jelas Taehyung.

"Tapi di dunia ini, hubungan sesama jenis itu aneh, Taehyung."

"Aku enggak peduli apa yang dibilang orang-orang di luar sana tentang hubungan yang aku jalani. Selagi kamu dan aku  bahagia, itu cukup buat aku. Orang tua aku juga pasti berpikir hal yang sama. Cuma satu hal yang perlu kamu ingat, kamu punya aku, ya?"

Sebuah elusan lembut Taehyung berikan pada punggung Seokjin. Posisi keduanya masih berpelukan dan Seokjin berada di pangkuan Taehyung.

Suara isakan yang semula kencang kini berangsur-angsur menjadi pelan, Taehyung jadi penasaran, apakah Seokjin tertidur?

"Apa Taehyung juga suka aku?"

Oh, ternyata belum tidur.

"Bukannya udah jelas?" tanya Taehyung.

"I'm madly in love with you, Seokjin."

Sebuah keheningan menyambut pernyataan cinta Taehyung. Seokjin benar-benar hening tidak bersuara. Taehyung jadi penasaran dengan apa yang sedang Seokjin pikirkan.

"Bukannya kita baru ketemu sebentar, Taehyung?" cicit Seokjin semakin menyembunyikan wajahnya pada dada Taehyung.

"Mungkin ini yang namanya takdir, Seokjin. Dan aku udah nunggu kedatangan kamu selama ini," jawab Taehyung.

Sebuah kecupan pada puncak kepala Seokjin Taehyung sematkan. Sebuah sensasi aneh namun menenangkan menyelimuti keduanya.

Setelah ini, apa?

Taehyung memang merasa senang dan ingin segera memiliki Seokjin, tapi bagaimana sebaliknya?

"Seokjin, mau nikah sama aku?" tanya Taehyung lembut.

Seokjin segera melepaskan pelukan Taehyung dan menatapnya kaget.

Apa katanya? Menikah?

"Jangan bercanda, Taehyung. Enggak lucu."

"Tatap aku, Seokjin. Apa aku keliatan lagi bercanda?"

Seokjin sangat mengetahui jika tatapan Taehyung sangatlah serius dan penuh cinta. Namun, pernikahan adalah sesuatu yang tidak bisa diputuskan begitu saja!

DESTINY °TAEJIN°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang