Chapter 2

79 8 4
                                    

Jaemin dan Renjun sampai di sekolahnya, berjalan bersama menelusuri gedung itu sampai kelasnya, dan seperti biasa, teriakan heboh terdengar setelah mereka masuk bersama.

"Suit suitt, ada yang berangkat bareng nihh." Teriakan teman sekelasnya semakin heboh.

"Emang boleh ya bawain tas begitu tiap pagi?? Apalagi kalo cuma TEMEN." Ucap Haechan dengan tengil, teman yang memang sudah dekat dengan Jaemin dan Renjun.

"Apasih Chan, diem deh lu! Sana pacaran aja sama Mark." Renjun membalas Haechan, meledek dia dengan pacarnya yang baru resmi beberapa bulan lalu. Sekedar informasi, itu semua berkat comblangan Jaemin dan Renjun.

Sedangkan Jaemin, hanya tersenyum menanggapinya dan mengajak Renjun untuk duduk.
"Setan kayak Haechan gitu ga perlu ditanggepin, udah ah yuk duduk."

"Anjing-"
Sebelum Haechan menyelesaikan umpatannya, bel sudah berbunyi dan guru pelajaran mereka pagi itupun datang. Jaemin menjulurkan lidahnya, kejadian langka bisa membuat Haechan diam.

Waktunya makan siang telah tiba, bel berbunyi dan kelas akhirnya diakhiri oleh sang guru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktunya makan siang telah tiba, bel berbunyi dan kelas akhirnya diakhiri oleh sang guru. Renjun menjadi orang pertama yang membuka percakapan dengan Jaemin.

"Kantin yuk Na, aku udah laper banget." Mendengarnya Haechan mencibir, giliran sama Jaemin aja aku-kamu-an.

"Yuk, mau makan apa hari ini? Soto ayam aja gimana?" Balas Jaemin, sambil menggandeng tangan Renjun. Renjun tidak menolak, dia membalas genggaman Jaemin yang hangat sambil tersenyum manis.

Sesuai keinginan Jaemin, mereka sekarang duduk berdua dengan soto ayam di hadapan mereka masing-masing. Renjun makan dengan lahap, tanpa memedulikan Jaemin yang memerhatikannya. Setelah dirasa haus, Renjun mengambil minumnya.

"Teh kamu kemanisan ga sih Na? Kayaknya punya aku iya deh. Kamu ada air ga?"
Tak kunjung mendapat respon, Renjun menengok pada temannya itu, dan itu adalah penyesalan pertama dia di hari itu. Bayangkan saja, di sana Jaemin menatapnya, memerhatikan setiap gerak-gerik Renjun

Renjun tahu, temannya yang satu ini memang melebihi orang tampan pada umumnya. Tapi detik itu juga, he realises Jaemin's smile is everything he could ever ask for.

Jaemin mengangkat tangannya, membersihkan sisa makanan di sisi bibir Renjun. Sial.

"Iya, manis banget." Double sial.

Renjun semakin salting setelah diperlakukan begitu, dan dia hanya mampu pura-pura membuka kamera di handphone nya untuk memeriksa apakah ada sisa makanan lagi di sekitar bibirnya.

Jaemin melihatnya semakin terkekeh, dia semakin iseng dan bertanya untuk yang terakhir kalinya di kantin itu.

"Kamu cape ga sih jadi lucu terus? Sia-sia banget kalo ga jadi pacar aku."

Kenapa terakhir kali? Karena respon yang didapat Jaemin adalah muka memerah Renjun, sambil berdiri dan berpamitan dengan alasan kantin yang terlalu panas.

Kenapa terakhir kali? Karena respon yang didapat Jaemin adalah muka memerah Renjun, sambil berdiri dan berpamitan dengan alasan kantin yang terlalu panas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

vote and comment would be appreciated, thank you! <3

&quot;you're my missing puzzle piece,&quot;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang