Chapter 4

61 9 1
                                    

Renjun tidak mengerti semuanya.

Setelah melakukan video call dengan Jaemin malam itu, ia terus berpikir dan merenungkan hubungannya dengan Jaemin.

Tangannya ia bawa ke atas, menutupi cahaya lampu yang menusuk matanya, memorinya dibawa kepada pertemuan 10 tahun lalu.

Pertemuan yang tidak Renjun sangka, merupakan hal yang paling ia syukuri saat ini.

Pertemuan dia dengan laki-laki yang sekarang selalu bersamanya setiap saat, menemani segala hal yang dilalui Renjun, laki-laki yang tidak akan ragu untuk memeluk Renjun sambil berkata "Cari aku kalo butuh apa-apa, ya? Even my world if you asked me to."

Dan laki-laki itu adalah Na Jaemin.

Na Jaemin- bocah yang menangis pertama kali di depan Renjun, sekarang sudah tumbuh menjadi laki-laki yang melindungi Renjun.

Selain melindungi Renjun, sekarang ia juga laki-laki yang menunjukan rasa cintanya terang-terangan. Terlampau terang-terangan.

Renjun tidak tahu sejak kapan, tapi Jaemin mulai sering mengeluarkan kalimat-kalimat yang akan dianggap menggelikan bagi orang lain.

Renjun juga tidak tahu sejak kapan, ia mulai menikmati semua kalimat manis yang dikeluarkan Jaemin.

Seperti contohnya;

Saat Renjun sedang jalan berdua bersama Jaemin,
"Kamu kok bisa cantik banget, sih? Kamu ga kasian tah sama cewe yang malah kalah saing sama kamu?"

Saat Renjun menanggapi cerita Jaemin tentang perempuan nyaris sempurna (di mata Renjun) malah ditolak Jaemin,
"Duh gimana ya Ren, yang aku mau udah di depan aku sekarang. Lagi dengerin cerita aku, terus malah nyuruh aku pacaran sama orang lain."

Saat Renjun sedang memesan makan berdua dengan Jaemin,
"Tehnya yang satu tawar aja ya mas, di sini udah ada yang manis soalnya."

Terdengar klise memang, tapi mata Jaemin hanya tidak bisa berbohong.

Matanya yang selalu memancarkan harapan seolah-olah mengatakan;

"I don't see you as my bestfriend anymore."

Tunggu...

Mungkin sekarang Renjun mengerti.

Alasan dia menyukai perilaku Jaemin selama ini,

Alasan dia memikirkan Jaemin selama ini,

Alasan tentang Jaemin yang selalu diutamakan;

"I fell in love with Jaemin. Too deep that I could never imagine."

"MAKANYA STOP DENIAL SAMA PERASAAN SENDIRI RENJUUUNNN aih greget gue sumpah sama lu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"MAKANYA STOP DENIAL SAMA PERASAAN SENDIRI RENJUUUNNN aih greget gue sumpah sama lu."

Renjun hanya tersenyum maklum mendengarnya. Yang kali ini, ia akui itu memang kesalahannya. Wajar saja Haechan kesal saat mendengar ceritanya.

"Terus sekarang mau gimana? Kalo Jaemin keburu berhenti naksir lu mampus aja sih."

"Kok lu ga supportive amat jadi temen?? Ya gue pepet balik lah si Jaemin. Emang dia doang yang bisa bikin gue baper, dih."

Tekadnya sudah benar-benar bulat. Dia sudah menyadari perasaannya. Mau menunggu apa lagi?

vote and comment would be appreciated, thank you! <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

vote and comment would be appreciated, thank you! <3

&quot;you're my missing puzzle piece,&quot;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang