Chapter 6

60 10 2
                                    

Ini adalah hari pertama di mana Renjun akan memulai rencananya. Pagi itu matahari bahkan masih tersembul malu-malu, tapi Renjun dengan segala kejutannya sudah menelepon Jaemin tanpa peduli dengan jam yang tertera.

Dering ke 7 dan telepon itu masih belum diangkat sekalipun oleh Jaemin. Jelas, orang gila mana yang rela bangun jam 4 pagi padahal sekolah baru dimulai jam 7?

Mungkin orang itu adalah Renjun dengan segala rencananya yang dibuat semalaman hingga hampir tidak tidur.

"Ck, si Jaemin itu gak mau denger suara gue yang kayak malaikat jatuh dari surga itu apa??"

Jika dipikir lagi, centil bf x kepedean bf akan cocok untuk kisah asmara mereka.

Dengan sedikit kesal sambil menahan malu, Renjun akan bertekad untuk mengirim pesan-pesan yang tidak mungkin akan Jaemin baca dengan santainya. Heh, Renjun cukup percaya diri dengan pesonanya.


Renjun
pagi nanaaa!
did you sleep well last night??
kayaknya seru banget ya mimpinya sampe ga angkat call aku :(
jangan lupa jadwal kamu hari inii.
aku tunggu kamu bales chat ini ya <3


Setelah mengirim pesan menggelikan itu, lantas Renjun membanting seluruh bantal yang bisa diraih secepatnya. Ini pertama kalinya mendekati seseorang, tapi kenapa rasanya sangat seru?
Dia meringis, membayangkan apa yang akan Jaemin balas nanti. Tapi dia tidak peduli lagi, sekarang rencana selanjutnya adalah tampil secantik mungkin hari ini.

 Tapi dia tidak peduli lagi, sekarang rencana selanjutnya adalah tampil secantik mungkin hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara alarm berdering, jarum pendek itu sudah mengarah ke antara angka 5 dan 6. Dengan malas, Jaemin bangun dan tangannya bergerak acak meraih handphone yang terletak di nakas kasur itu.

1 missed call and 5 notifications from Renjun.

Jaemin mendadak dibuat bingung pagi itu, tumben sekali Renjun bangun lebih pagi- terlebih lagi sampai menelepon?

Jaemin bangun dengan panik, dan segera membuka pesan yang dikirim oleh Renjun. Jantungnya dibuat berdetak lebih cepat memikirkan segala kemungkinan buruk yang terjadi kepada Renjun.


Renjun
pagi nanaaa!
did you sleep well last night??
kayaknya seru banget ya mimpinya sampe ga angkat call aku :(
jangan lupa jadwal kamu hari inii.
aku tunggu kamu bales chat ini ya <3


Yang dibaca oleh Jaemin bukanlah skenario buruk yang dipikirkan, tapi jantungnya semakin berdetak lebih cepat lagi. Jaemin menutup mulutnya, masih memproses rentetan pesan yang ditampilkan handphone nya ini.

Ini... sungguhan Renjun yang mengirim, kan?

Matanya bergerak untuk memastikan lagi, dan melihat nama Renjun di atas roomchat itu membuat Jaemin menahan senyumnya susah payah. Jika bisa berteriak sekarang, Jaemin rela melakukan itu. Tapi mengingat paginya sekarang membuat dia mengurungkan niatnya, dia masih belum mau beradu dengan ayam di luar sana untuk membangunkan orang lain.

Dengan wajah berseri berkat pesan Renjun itu, tangan Jaemin mulai bergerak dan mengetik pesan untuk membalas.

Jaemin
ren, kenapa telepon jam 4 pagi?
kamu gapapa kan?
15 menit lagi aku nyampe rumah kamu ya.
ngomong-ngomong, pagi juga, cantik.


Sekarang Jaemin sudah merasa yakin. Dia menyukai Renjun, dan Jaemin tidak akan main-main dengan perasaannya itu.

 Dia menyukai Renjun, dan Jaemin tidak akan main-main dengan perasaannya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

vote and comment would be appreciated, thank you! <3

&quot;you're my missing puzzle piece,&quot;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang