01. waiting in vain

320 15 0
                                    


cuaca hari ini cerah, udara di kota Bangkok terasa hangat di pertengahan bulan juni sehangat hati fourth nattawat, sejak semalam ia tak sabar menunggu saat ini tiba. hari ini, mark paling akan pulang. kekasihnya itu di tugasnya kantornya ke London untuk mendapatkan pelatihan manajemen toko modern selama dua bulan.

ia ingat pembicaraan terakhir dengan mark, sebelum kekasihnya itu pergi, mark berjanji akan melamar nya sepulang nya dari sana. fourth sudah membayangkan indah dan romantisnya momen lamaran mark nanti, karena itu ia tak sabar menunggu pertemuan dengan mark hari ini.

pukul 14.35, tapi fourth belum juga melihat tanda tanda kemunculan mark dari terminal kedatangan pesawat internasional di don mueang internasional airport ini. matanya mulai lelah sedari tadi memerhatikan setiap orang yang berlalu lalang. dalam chat terakhir kemarin, mark bilang ia akan tiba pukul 13.45 di bandara ini. mungkin mark berganti jadwal pesawat tanpa sepengetahuan fourth?

sekali lagi fourth melihat papan digital pengumuman kedatangan pesawat. Thai airways dari London memang telatlh tiba sejak pukul 13.45 tadi. tapi, dimana mark? berkali-kali ia mencoba menghubungi ponsel mark, tetapi ponselnya itu tidak aktif.

apakah mark telah mengganti nomor ponselnya dengan nomor lokal Bangkok? fourth memutuskan masih ingin menunggu, ia harus sabar. ia telah menunggu dua bulan lamanya, apakah artinya menunggu beberapa jam lagi?

beberapa jam lagi itu berubah menjadi berjam jam yang meresahkan. waktu telah menunjukkan pukul 18.57 dan masih belum ada tanda tanda kehadiran mark. tentu saja ini aneh sekali, jika memang mark membatalkan kepulangan nya hari ini, harusnya ia mengabarkan kepada fourth.

sungguh keterlaluan mark membiarkan nya menunggu tanpa kepastian. fourth sendiri adalah pria yang keras kepala. ia penasaran, berharap pesawat mark hanya terlambat datang, ia masih ingin menunggu mungkin satu atau dua jam lagi.

fourth pergi ke salah satu kafe yang tersedia di airport, ia memesan segelas bir. malam ini terasa dingin, ia ingin menghangatkan tubuhnya sedikit. pukul 21.15, fourth menghilang nafas panjang. sepertinya penantian nya harus berakhir sekarang.

harus kembali ke rumahnya yang berjarak satu jam perjalanan dari don mueang, sebelum pukul sepuluh malam.

"mark, apa maksud mu menelantarkan aku seperti ini?" batin fourth.

tiba-tiba saja fourth ingin segera pulang lalu ingin segera mengirimkan chat protes kepada mark.

***

sudah tiga hari fourth menunggu balasan chat dari mark. tapi belum di terimanya juga membuatnya benar-benar cemas. apa yang terjadi pada mark? apakah pesawatnya kecelakaan? tapi ia telah mencari di semua berita baik online, cetak atau televisi, ia tak mendengar ada kecelakaan pesawat dalam 3 hari ini.

penantian ini sungguh membuat pikiran fourth kalut. pagi ini ia bersiap rapi seperti biasanya, siap berangkat kerja tepat pada pukul tujuh pagi. melahap sarapan yang di siapkan ibunya bersama sama adik perempuannya. setelah selesai ia berpamitan lalu melangkah keluar rumah.

tak ada yang tau, sesungguhnya hari ini ia tidak pergi ke tempatnya biasa bekerja. sudah hampir dua minggu ini ia tidak lagi bekerja di tempat biasa, sebuah galeri pakaian kecil di kota Bangkok. toko kecil itu hampir bangkrut, dan kini hanya menjual pakaian hasil produksi pabrik. itu artinya, keahlian nya sebagai perancang mode pakaian tak di butuhkan lagi di tempat itu.

ibu dan adiknya tak boleh tau kalau ia sudah tak bekerja lagi, mereka pasti akan khawatir. sejak ayahnya meninggal, fourth lah yang bertugas menjadi tulang punggung keluarga. butuh banyak biaya untuk membayar uang sewa flat dan biaya sekolah adiknya.

Phom Rak Khun || geminifourthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang