16. confession

62 6 0
                                    



setelah lelah mencari ke berbagai tempat, gemini memutuskan kembali mendatangi apartemen namtan. ini sudah pukul sebelas malam, kemana pun tadi namtan pergi ia pasti kembali ke apartemen nya sekarang.

dugaan nya benar, begitu ia keluar pintu lift di lantai enam, ia melihat namtan baru saja hendak menekan tombol kunci pintu kamar apartemen nya.

"namtan!" panggil gemini.

namtan menoleh. tampak sedikit tersentak melihat gemini yang melangkah cepat menghampiri nya.

"gem? ada apa kau datang kemari?" tanya namtan.

gemini tak langsung menjawab, namtan memandangi gemini penuh selidik.

"apakah mae ning yang menyuruh mu kemari?" tebak namtan.

"aku dengar kau mengundurkan diri dari La Moda. benarkah itu namtan?" gemini balik bertanya.

namtan masi memandang gemini lalu tersenyum manis.

"ah, mae ning melaporkan aku padamu, gem?"

lagi-lagi pertanyaan di balas dengan pertanyaan.

namtan mengela nafas perlahan. ia pandangi lagi gemini dan gemini balas menatap, tampak menunggu penjelasan namtan.

"kau tau mengapa aku selama ini bertahan di La Moda? mencoba berbakti kepada mae ning, padahal aku adalah seorang gadis yang gagal menjadi menantunya? alasan ku hanya satu, agar aku masih punya kesempatan bertemu dengan, gemini" ucap namtan.

raut wajah gemini tampak tersentak mendengar pernyataan dari namtan barusan. ia ragu dengan pendengaran nya sendiri, apa tadi yang di katakan namtan?

"permisi, aku harus masuk sekarang"

"namtan" panggil gemini segera mencegah namtan, ia melangkah semakin mendekati namtan. hingga tubuh mereka berjarak tak lebih dari enam puluh sentimeter.

"bisikan kau jelaskan apa maksud perkataan mu tadi?"

namtan kembali memandangi gemini, ia tampak sedikit ragu untuk menjawab.

"lupakan saja apa yang ku katakan tadi" jawabnya, laku mengalihkan pandangannya dari gemini dan kembali memutar kunci pintu kamarnya.

gemini buru-buru meraih lengan kanan namtan.

"tolong jelaskan apa maksud perkataanmu tadi, ai'namtan. jangan membuatku bingung" ucapnya perlahan sambil tatapan nya tak lepas dari wajah namtan.

namtan masih tampak ragu untuk menjawab, ia menghela nafas panjang.

"baiklah, sekarang sudah tak ada gunanya lagi bagaimana pun aku akan pergi jauh, aku jatuh cinta padamu sejak tujuh tahun lalu, ai'gem"

kalimat terakhir di ucapkan nya dengan suara lebih keras untuk mempertegas maksudnya. gemini tertegun sesaat, ia pandangi wajah namtan lebih dekat dari sebelumnya.

"sejak tujuh tahun lalu?" tanya gemini lagi.

"aku cinta padamu sejak melihat mu pertama kali datang bersama ibumu dan phuwin ke tempat kursus menjahit milik ibuku. aku memendam perasaan ku sekian lama, tapi kau tak pernah melihat aku, gem" namtan menghela nafas tertahan lalu menghela nafas panjang lagi dan melanjutkan kalimat nya.

"saat hubungan kedua orangtua kita semakin akrab dan kita semakin sering bertemu, perasaan ku padamu semakin kuat. tapi kau tetap tak peduli padaku. saat aku ingin menyerah dan mencoba melupakan, tiga tahun lalu phuwin mendatangiku, aku berharap kau yang datang gem. tapi ternyata phuwin yang datang dan menyatakan cintanya padaku. kemudian aku berpikir baik dicintai daripada mencintai seseorang yang teta tak menoleh ke arahku sedikitpun." gemini melihat ke arah namtan ada butir air mata di pelupuk mata namtan.

"dan aku punya ide gila, aku berpikir dengan bersama phuwin maka aku masih punya kesempatan untuk sesekali melihatmu" jawab namtan panjang lebar.

gemini masih tertegun. pikirannya mendadak kalut, ia benar-benar tak mengira selama ini mencintai nya. karena sebenarnya ia juga mencintai namtan jauh lebih dahulu dari phi phuwin.

"namtan, aku...."

belum sempat gemini meneruskan ucapannya, tiba-tiba saja muncul mark.

"namtan, kau ada di sini? aku mencari mu kemana-mana" ucap mark khawatir.

mark hanya melirik sekilas ke arah gemini. sesaat tatapannya terlihat curiga, tapi kemudian ia kembali fokus kepada namtan. gemini menatap wajah namtan, dan namtan membalas tatapan gemini sekilas, lalu pandangan nya beralih kepada mark pakin.

"aku ingin bicara dengan mu berdua saja" lanjut mark pakin.

Namtan tak langsung menjawab. gemini sadar diri, ia segera permisi pergi tapi diam-diam ia masih mengawasi dari belakang kedua orang itu.

ia melihat mark memeluk dari belakang namtan yang sedang menekan tombol kunci pintu kamar apartemen nya. gemini sedikit meradang melihatnya.

tapi ia tak ingi membuat keributan, ia memutuskan biar besok saja ia lanjutkan pembicaraan nya dengan namtan tadi. kemudian ia mengetik sesuatu di ponselnya.

"kumohon jangan mengundurkan diri dari La Moda" ketik gemini, lalu di kirimkan nya ke nomor ponsel namtan.

"namtan bilang, ia mencintai ku?" batin gemini.

aneh. gemini tidak merada senang mendengar pernyataan namtan, padahal telah sekian lama ia mengharapkan cinta namtan.

harusnya ia bahagia meskipun dengar namtan ternyata mencintai nya juga, hatinya sedikit kacau. ini bukan perjalanan cinta yang mudah, sekarang sudah ada mark di sisi namta.

gemini yakin, mark pakin tidak akan melepaskan namtan begitu saja. gemini menghela nafas panjang, tiba-tiba hatinya merasa lelah dan tak berdaya.

gemini menghela nafas lega saat pagi ini ia masih melihat namtan di La Moda. ia tersenyum senang, ini artinya namtan masih bekerja di sini dan tak jadi mengundurkan diri.

saat ia berpapasan dengan namtan yang akan masuk ke ruang kerjanya, gemini memanggil lembut namtan.

"namtan.."

namtan menoleh ke arah gemini.

"terima kasih" hanya itu ucapan gemini.

namtan menatap gemini dengan pandangan penuh tanya, tapi gemini hanya tersenyum lalu mengangguk hormat dan berlalu pergi ke pos tugasnya.

namtan memandangi kepergian gemini dengan perasaan campur aduk, ia masuk ke ruang kerjanya lalu di ketiknya pesan di ponselnya.

"gem, tolong lupakan semua yang ku katakan semalam padamu. semalam pikiran ku sedang kacau, anggap saja aku tak pernah mengatakan semua itu"

di kirimnya pesan itu ke nomor ponsel gemini.

*TBC*

Phom Rak Khun || geminifourthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang