Bab 2 - Ferrari Audia

53 28 23
                                    

Jangan lupa vote & komen, ya, terimakasih🌷

***

"Semua hanya permainan."

Teka-teki pertama.

Teka-teki pertama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jakarta Pusat, 17 September 2023.

"Hai, kenalan dulu dong, nama gue Ferrari Audia, kalian bisa manggil gue Ferra, jangan Ari, ya, itu kaya panggilan buat cowok." Ferrari mengarahkan kameranya ke arah Mama, bergantian.

"Nah, kalau yang ini Mama gue, namanya Umara Prameswara, lagi masak orangnya. Yang ini udah punya pawang, bokap gue haha, jadi kalian jangan macem-macem."

"Gue mau kasih tau sama kalian, kalau ini adalah malam ketiga gue tinggal di Jakarta, di rumah baru yang di Papa beli dua Minggu lalu, bangga nggak sama Papanya? Jelas bangga dong." Ferrari tertawa terbahak-bahak melihat tingkah lakunya sendiri. Perempuan itu menjeda rekaman videonya sebentar.

"Ma, Papa mana?" Tanya Ferrari pada Mama Umara yang sedang sibuk memotong bawang putih di dapur.

Mama Umara menyahut, "Ada, tuh di depan, nggak tau lagi apa, coba kamu samperin," Begitulah jawabnya.

"MAMA, FERRARI, COBA KE SINI," Panggil Papa tiba-tiba dengan nada sedikit berteriak membuat kedua perempuan yang masih asik mengobrol di dapur itu teralihkan.

Ferrari yang mendengarnya langsung berlari meninggalkan Mama Umara, membuat perempuan paruh baya itu menggelengkan kepalanya heran, udah gede tapi kok masih kaya anak kecil, Fer.

"Tumben Papa manggil Ferrari, ada kejutan pasti!" Seru Ferrari berteriak keras membuat Papanya, Danang Sutawijaya, menutup telinganya rapat.

Papa Danang melirik ke arah anak gadisnya, tingkat Ferrari tidak pernah berubah, ada saja yang di lakukan. Tapi, Papa Danang senang akan hal itu. Lagipula, orang tua mana yang tidak ingin melihat anak semata wayangnya bahagia? Prinsip Papa Danang, selagi itu membuat putrinya senang, kenapa harus kita larang?

Masih muda, perbanyak momen itu penting, biar nanti kalau sudah punya anak bisa ngobrol sama anaknya tentang hal-hal semasa kita muda, kasih tuturan yang baik, bisa tau apa yang anak kita inginkan, biar kesannya nggak terlalu mengekang. Kata Papa Danang selalu seperti itu.

"AAA, PAPA, INI MOTOR SIAPA?" Ferrari membekap mulutnya shock, saat melihat sebuah motor sport yang di dominasi dengan warna merah full terparkir tepat di sebelah mobil Papa nya.

Setelah Kepergian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang