Itu adalah chatnya dengan Neji beberapa bulan lalu. Neji dan kerandoman adalah hal yang begitu jarang ditemukan bahkan oleh orang terdekatnya sendiri. Tapi ternyata kali ini Hinata mendapatkan chat lain dari sosok yang berbeda tentang 'kerandoman' lainnya yang begitu tiba-tiba.
.
.
.
"Terus terus, lu udah ngabarin dia lagi buat ketemuan kapan?"
"Belum, sih."
"Emang itu dia ngechat kapan?"
"Err.... Seminggu yang lalu mungkin?"
Kiarra tak lagi menahan tawanya, "Ih! Kasian banget dah itu koala."
Hinata menghela nafas, "Abis, terakhir kali aku ketemuan sama mantan ujungnya dichat sama pacar mereka kan," gadis itu mengingat pertemuannya dengan Sasuke di zaman kuliah dulu. Tiap kali mengingatnya, Hinata merinding sendiri, merasa heran kenapa dulu dia mau saja padahal dia kan punya pacar juga.
"Hahahhaha, eh tapi emang dia masih sama pacarnya, ya?" tanya Kiarra lagi. Keduanya terus berbincang sambil menikmati dessert box bersama. Mereka sedang ada di ruang para dokter muda alias koas, menikmati jam istirahat.
"Siapa?"
"Shikamaru, dong."
"Oh, gak tau sih."
Komunikasi Hinata dan teman-temannya dari SMA memang tak sesering dulu. Utamanya sih karena Hinata tidak bermain twitter lagi sekarang, instagram pun jarang ia buka. Kalaupun berbalas pesan via whatsapp paling hanya pesan saling membalas snap whataspp yang topiknya tak pernah menyinggung Shikamaru—dan jangan harap Hinata stalking akun sosial media lelaki itu. Pokoknya Hinata setelah pacaran sama Sasori itu tidak begitu memberikan waktu dan tenaganya untuk cowok ataupun cinta-cintaan, ditambah ia sangat sibuk, jadi yah .... begitulah.
"Dia lagi di sini ngapain sih? Kerja?"
Mendengar pertanyaan Kiarra lagi, Hinata menggeleng, "Gak tahu deh, gak ada percakapan lain selain chat yang tadi aku tunjukin ke kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE WAY TICKET [SHIKAHINA]
FanfictionSHIKAHINA FANFICTION | WARNING SLIGHT SASUHINA & SASOHINA Tahun-tahun berjalan, kemana hati Hinata akan berlabuh pada akhirnya? Naruto © Makasih Kishimoto