Hinata tergolong orang yang mudah menangis---ia cengeng, tapi bukan berarti dia lemah. Seperti sekarang misalnya, ketika dia tidak sengaja menabrak mobil di depannya di hari yang menurut Hinata sangat sial ini, gadis itu tetap mengurusi semua pertanggungjawaban dan negosiasi dengan bapak-bapak galak yang ia tabrak. Walau semua Hinata lakukan sambil sesekali menangis dan suara yang bergetar.
Tidak ada yang terluka tapi badan belakang mobil si bapak-bapak galak lumayan menggocek harga untuk perbaikan. Oh, dan jangan lupa perbaikan untuk mobil Hinata sendiri. Ya, hari yang tidak begitu menguntungkan bagi si bungsu papa Hiashi.
.
.
.
.ONE WAY TICKET
SHIKAMARU X HINATA FANFICTIONTimeline saat ini:
•Sembilan bulan setelah Shikamaru wisuda
•Tiga bulan setelah Shikamaru mulai S2
•Tiga bulan setelah Hinata mulai koasTOLONG BACA CHAPTER INI SAMPAI AKHIR!
.
.
.
.Di hari yang sama dari chapter sebelumnya
"Lama banget, gila!" Ino berkata penuh hardikan pada Shikamaru yang tengah memasukkan kopernya ke bagasi.
"Kan udah gua bilang, gua bisanya jemput setelah ngantor," balas si lelaki koala dengan malas.
Setelahnya, Ino dan Shikamaru keluar dari area stasiun di mobil lelaki itu. Si gadis barbie kembali mengeluh, "Coba ada bandara dari Konoha ke sini, bisa lebih cepet, dah."
"Hm."
Mobil yang mereka naiki ikut meramaikan jalanan kota Tokyo yang ramai malam itu. Sampai Ino kembali bersuara, "Jauh gak sih dari apart ayang gua?"
Sore itu Ino datang ke Tokyo karena akan bertemu pacarnya. Gadis itu lagi kangen berat, katanya. Sebelum menemui sang kekasih, Ino bertemu dengan Shikamaru terlebih dulu karena ada barang titipan dari Ibu lelaki itu---inget, mereka bertetangga. Jadilah ia di sini, dijemput Shikamaru.
"Lumayan, tapi bakal lebih lama karena jalanannya gak senggang," jawab Shika sekenanya pada pertanyaan Ino tadi.
"Lu sih, ah. Jemput gua pas jam pulang kerja gini."
"Kan gua bilang.... "
"Iya, iya. Lu baru balik ngantor," decak Ino yang langsung menambahkan, "Lagian lu udah ambil s2, eh nyambi ngantor pula. Ambis bener, kaya lagi ngejar setoran angkot tau lu. Gua lulus sarjana aja belom."
"Hm."
"Mau buru-buru lamar orang, ya?" Ino tertawa oleh candaannya sendiri. Tapi respons Shikamaru malah membuat tawa gadis berbie itu tertentu karena lelaki itu berkata, "Emang."
"Heh?!" Ino meninggalkan posisi wuenaknya, yang tadinya bersender pada jok mobil dengan santai kini mencondongkan duduknya pada Shikamaru.
"Apa nih?!" kata putri tunggal keluarga Yamanaka.
"Apaan?"
"Lu mau nikahin siapa?"
"Apasih?"
"Lu! Barusan! Ngomong kaya gitu maksudnya apa?"
"Ck, lebay," si lelaki koala memutar matanya. Malas.
"Nara Shikamaru?"
"Gak jelas."
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE WAY TICKET [SHIKAHINA]
FanfictionSHIKAHINA FANFICTION | WARNING SLIGHT SASUHINA & SASOHINA Tahun-tahun berjalan, kemana hati Hinata akan berlabuh pada akhirnya? Naruto © Makasih Kishimoto