D-1 BUKAN FRESH GRADUATE

485 74 38
                                    

Sabtu sore, dua hari sebelum tahun baru, Hinata dan anak-anak OSIS di angkatannya mengadakan reuni kecil-kecilan di sebuah resto di Konoha. Libur tahun baru membuat cukup banyak temannya bisa ikut walau tidak semua.

Pertemuan setelah hampir hampir empat tahun tak berkumpul bersama pun berjalan cukup menyenangkan. Saat itu Hinata bersyukur reuni hanya diadakan untuk anak OSIS angkatannya saja alias ia tak perlu bertemu Sasori. Ah, tentu saja Shikamaru juga datang.

"Gila emang lo, Shika. Cepet-cepet amat sih lulusnya? Gak seru," begitu komentar Naruto ketika pembahasan mengenai Shikamaru yang berhasil lulus dalam waktu tiga setengah tahun dibicarakan.

Dari sudut matanya Hinata melirik pemuda yang kini masih berambut gondrong itu. Walau mereka tidak saling bertukar kabar secara personal tentu Hinata tetap tahu mengenai kabar kelulusan Shikamaru. Grup umum maupun pertemanan SMAnya tak bisa melewatkan pembahasan mengenai kelulusan (mantan) mahasiswa tersebut, dan tentu saja Hinata juga mengetahui kabar tentang Shikamaru dan seorang gadis yang lelaki itu rangkul mesra di foto kelulusan yang ia bagikan di sosial medianya.

.

.

.

ONE WAY TICKET
SHIKAMARU X HINATA FANFICTION

.

.

.



"Makasih ya, mbak."

"Makasih."

Hinata dan Kiarra mengucapkan terima kasih begitu pesanan mereka diantarkan oleh pelayan kantin rumah sakit.

"Sumpah kalo gak laper amat sih males banget gua makan," kata Kiarra sambil mengaduk-ngaduk makanannya tanpa minat.

Hinata yang sudah menyuap makan siangnya menatap Kiarra dengan satu alis terangkat dengan maksud bertanya, "Kenapa?"

Desahan frustrasi mengiringi jawaban singkat yang Kiarra berikan, "Belum dapet pasien lagi."

Ah, harusnya Hinata bisa menebak itu. Sudah hampir empat bulan koas berlangsung tapi Kiarra belum juga mendapatkan lagi pasien yang sesuai.

Sebenarnya itu hal yang normal, bahkan hampir semua anak ko-asisten kedokteran gigi mengalami hal yang sama. Tapi tetap saja, rasa frustrasi tidak bisa dicegah untuk datang. Apalagi Kiarra berteman dengan Hinata yang sudah mendapatkan lima pasien sejauh ini.

"Huaaaaaa, iri banget sama lu, ta. Kok bisa cepet dapet pasien gitu, padahal kriteria pasien lu juga gak gampang," tuh kan, Kiarra membahasnya lagi. Makanan di depannya ia anggurkan.

"Malah pasien keenam elu lagi dalam proses kan, Ta," Gaara yang baru saja datang pun menambahkan.

Kiarra menggebrak meja kantin, "Sumpah, Ta?!"

"Lusa mau ke sini orangnya, harus cek rontgen dulu. Belum tentu bisa jadi pasien aku sih, tapi semoga aja bisa," jawab Hinata agak ragu karena perasaan tidak enak. Benar saja, setelahnya Kiarra semakin menekuk mukanya.

"Duh, iri banget. Tapi selamat deh ya, rezeki anak bapak Hiashi," kata Kiarra.

Gaara yang baru saja datang itu tertawa kecil, "Udah jangan pada rewel, nih."

Disodorkanlah potongan kue di dalam boks transparan kepada dua teman perempuannya.

"Lapis surabaya?! Mau dong!" kali ini Hinata yang berujar antusias.

ONE WAY TICKET [SHIKAHINA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang