6.

142 25 6
                                    

haììì, aim kombyekkk

jangan lupa vote sama komen, yawww

selamat membacaaa,
sayang-sayangku❤️‍🔥

"Ketika garis takdir sudah digoreskan. maka, tanpa dipertemukan juga, mereka pasti akan bertemu." ~Raya Jenara

●●○●●

"ASSALAMUALAIKUM. NDA, JOEY PULANG, YUHUUU~" pekik Alika seraya memasuki kediaman Wijaya dengan berjingkrak-jingkrak.

"Alika Joey!" tegur Mila.

Alika menghampiri Mila dengan senyuman lebar, sekatika senyuman itu pudar saat mengetahui ada tamu. ia menghampiri Mila lalu mencium lengan punggungnya, dan melakukan hal yang sama kepada tamu perempuan dewasa itu sembari meringis tak enak.

sedangkan di kejauhan Nadinne menggeleng 'kan kepalanya saat melihat kelakuan Alika. lalu, ia berjalan menghampiri Mila dimana Alika sudah anteng duduk disampingnya. "Ma," panggil Nadinne seraya menyodorkan tangannya hendak salim. setelah mencium punggung tangan Mila, Nadinne juga melakukan hal yang sama kepada tamu perempuan dewasa itu.

Raka menghela nafas pelan, ia berusaha menetralkan wajahnya yang tampak gugup saat akan bertemu kedua orang tua Nadinne. ia berjalan mendekati Mila yang disampingnya terdapat Alika, dan juga Nadinne. "Tante," panggil Raka seraya menyodorkan lengannya hendak salim.

Mila menoleh 'kan wajahnya, lalu menatap Raka seraya mengangkat sebelah alisnya. "Kamu?"

"Saya Raka. pacar Nadinne, Tante." sahut Raka dengan senyum ramahnya.

Mila mengangguk-ngangguk 'kan kepalanya paham. lalu, ia menyodorkan lengannya dan langsung saja Raka mencium punggung lengannya.

Tamu perempuan dewasa itu mengerutkan keningnya, saat mendengar suara tak asing. lalu ia beranjak dari duduknya, yang membuat Mila, Alika serta Nadinne mengerutkan keningnya bingung.

"Kenapa, Ray?" tanya Mila kepada temannya itu.

Raya Jenara. teman Mila satu-satunya, setelah Audrey tiada.

Raya menggelengkan pelan kepalanya. lalu, menghampiri Raka dan menepuk punggung anak itu. karena, posisinya Raka sedang membelakangi dirinya.

Raka, yang merasa ada tepukan dibahu-nya pun membalik 'kan tubuhnya, hingga berhadapan dengan Raya.

"MAMI!?" pekik Raka saat mengetahui siapa pelaku yang menepuk bahunya.

Raya menjewer telinga putra tunggalnya itu sedikit keras. "Pinter, ya. pulang sekolahnya, bukannya pulang kerumah. malah belok ke kediaman wijaya,"

"Awsssh, ahhh aduuh Mam lepasinn," ringis Raka seraya berusaha melepaskan lengan Mami-nya yang masih anteng ditelinganya.

Mila melototkan matanya. "Dia anak Kamu, Ray?" Raya mengangguk sebagai jawaban pertanyaan dari Mila.

Nadinne dan Alika? kedua gadis itu sudah kabur menuju kamarnya masing-masing saat Raya akan menghampiri Raka.

Raya melepaskan jewerannya, lalu menatap Raka dengan garang. "Ngapain Kamu disini? oh, apa jangan-jangan Kamu pacaran ya sama anaknya Tante Mila?!"

Alika Joey!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang