7.

150 18 4
                                    

hayyoowwww

aim kambekkksh

jangan lupa vote sama komen ya, sayang - sayangku‼️

h a P p y R e a D i n G •

memalukan

hari sudah menunjuk 'kan pukul 20:45 dan Alika masih berdiam diri di caffe yang dimana tadi sore ia bertemu dengan kedua asistennya, Aldi dan Adelie. bukan karena masih betah disana, tapi karena hujan deras + mobilnya mogok.

selain karena itu, caffe yang sering menjadi tempat saksi bisu pertemuan dirinya dan kedua asistennya itu ditempat yang lumayan terpencil, dan juga handphonenya abis batrei.

Aldi dan Adelie pulang sekitar satu jam yang lalu, mereka mendapatkan telp dari orang tuanya masing-masing dan mengatakan ada hal penting yang membuat keduanya pulang bersama karena satu arah atau lebih jelasnya rumah Aldi yang melewati rumah Adelie.

"Benar-benar sialan," umpat Alika pelan, ia mendongkak 'kan kepalanya menatap langit malam yang malah semakin lama semakin deras hujannya dan kemudian ia melirik sekitarnya yang bisa dibilang lumayan sepi, karena hanya terhitung ada beberapa pengunjung yang belum pulang.

seorang lelaki yang baru saja keluar dari caffe itu mengerutkan keningnya, saat melihat seorang gadis disampingnya yang tampaknya tak asing. lelaki itu mengangkat bahunya acuh tak acuh, toh kenal tidak kenalnya dia dengan gadis itu tidak akan menghasilkan keuntungan. ia melirik sekelilingnya lalu akan memulai berlari menerobos hujan, tapi sebelum keinginannya tercapai, ia malah dikejutkan dengan gadis disampingnya yang tiba-tiba memeluknya dengan erat karena suara petir yang sangat bergemuruh kencang dan kilat yang sangat terang benderang.

"Lo-"

"Ah, maaf karena sudah lancang memeluk Anda. Saya, sedikit takut saat mendengar suara petir dan kilat bersamaan," potong gadis itu dengan cepat seraya menunduk 'kan kepalanya, mungkin malu? pikir lelaki itu.

"Hm." sahut si lelaki itu, ia mendengus pelan saat melihat hujan semakin deras dan jangan lupa 'kam petir serta kilat yang terus berbunyi nyaring hingga membuat telinganya sedikit berdengung dan dadanya bergemuruh hebat karena kaget yang terus menerus.

'Alika - Alika, dasar bodoh. bisa - bisanya Lo meluk orang asing sembarangan cuma gara - gara suara petir, mana cowo lagi, sial.' batinnya menggerutu, yap! gadis itu adalah Alika.

"Lo ga balik?" tanya lelaki itu dengan singkat.

Alika memiringkan kepalanya untuk melihat muka lelaki disampingnya itu seraya mengerutkan keningnya. "Gua?" tanyanya sembari menunjuk dirinya sendiri.

lelaki itu berdecak pelan. "Disini tinggal kita," sahutnya dengan malas.

Alika mengedarkan matanya lalu meringis pelan saat melihat sekelilingnya yang sudah sepi meskipun hujannya masih deras, tapi tidak sederas tadi. "Mobil mogok, sama handphone Gua mati," ujar Alika menjelaskan alasannya dia masih berdiam diri disini.

"Mau balik bareng Gua?" bukannya menjawab pertanyaan lelaki itu, Alika malah memicingkan matanya menatap lelaki itu dengan penuh selidik.

"Kenzo," ujarnya memperkenalkan diri.

"Alika." sahut Alika.

Alika Joey!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang