9.

221 26 9
                                    

vote sama komen. apa susahnya sih? mikir alur+revisi tulisan terus menerus karena takut kalian ga nyaman bacanya, kalian kira gampang? ok, mungkin gampang keliatannya. tapi, coba deh.

jangan jadi silent readers terus menerus. kita sebagai para author juga kesel, apalagi kalo view sama vote bedanya jauh bangetttt

fine. thank untuk all readers, yang sudah berminat baca cerita aku. tapi, bisa ga kalian lebih menghargai lagi usaha authornya? cume vote, klik bintang dibawah pojok kiri, apa susahnya? gaakan ngerugiin kalian juga, ya Allah.

sekian unek - unek dari saya, wassalam.

enjoying. happy reading!

"Jangan ngomel." tekan Alika sembari menatap Nadinne dengan tajam.

Nadinne menoyor helm gadis itu sedikit kencang, "Sialan emang Lo, Joey!" rutuknya.

Alika memakai motor sport miliknya yang dibawa oleh Nadinne saat menuju Apart Kenzo. sedangkan, Nadinne dibonceng oleh pacarnya, Raka.

Alika memandang jengah kepada sepasang kekasih yang menatapnya tajam seolah ingin memakannya detik ini juga, yang tak lain adalah Raka dan Nadinne. "Duluan sono. mata Gua rabun, liat orang bulol." sarkasnya.

Raka lantas menyalakan motornya lalu berlalu begitu saja meninggalkan Alika seorang diri di area parkiran Apart Kenzo.

Alika mendengus pelan, lalu ia menyalakan motornya dan melajukannya dengan kecepatan sedang.

SMA Aditama

saat akan turun dari motornya tiba - tiba Alika mendapati telephone dari Nadinne. gadis itu mengerutkan keningnya heran, namun, ia mengangkat bahunya acuh tak acuh dan mengangkat telephonenya.

"Kenapa, Sy?" tanya Alika sembari turun dari motornya dan membenarkan helmnya yang akan jatuh.

"Taruhan kita. sekarang, cium cowo-"

"Shit. batalin aja, okay? Gua teraktir Lo sehabis pulang sekolah." ujar Alika menegoisasi.

"No. kalo, Lo ngehindar. berati Lo cemen, Joey." ujar Nadinne disebrang sana sembari tertawa remeh.

Alika memejamkan matanya untuk tidak melemparkan handphone dengan banyak kepentingan didalamnya. "You jerk! Fine. siapa cowonya?" tekannya sembari menatap Nadinne yang sedang menatapnya dengan tatapan remeh dilorong kelas dibalas dengan tatapan tajam oleh Alika.

"Elvino Kenzo. Cowo, yang Lo repotin semalem."

Deg!

Sial.

"Jangan bercanda, Nadinne Frisly!" geram Alika.

"Gua ga bercanda sama sekali, Alika Joey! kalo, Lo gamau, berati Lo pengecut. Gua tunggu kabar baiknya!"

tut. telephone dimatikan sepihak oleh Nadinne disebrang sana, sontak hal itu membuat Alika semakin geram.

"Kenapa dari sekian banyaknya manusia, harus Kenzo lagi?" monolog Alika sembari berjalan dengan stay cool menuju kelasnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alika Joey!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang