ACDS 01

2.4K 223 17
                                    

Siapa yang tidak mengenal Harmony International School, sekolah dengan biaya pendaftarannya yang sempat membuat heboh seisi negeri karena terlalu mahal, bahkan uang seragamnya saja hampir menyamai gaji security pada umumnya.

Meski begitu masih banyak orang tua yang dengan sukarela dan terkesan 'harus' membuat anaknya sekolah di sana.

Bagi siswa yang orang tuanya kaya itu bukan masalah, berbeda lagi dengan siswa yang orang tuanya tidak memiliki perusahaan atau bukan pengusaha.

Semua orang tua berusaha agar anak mereka bisa berada di sekolah tersebut tanpa peduli apa yang anak-anak mereka jalani setiap harinya.

"Hahaha...."

Tawa semua murid meledak, bahkan ada di antara mereka yang terpingkal-pingkal.

Di kantin sekolah, hampir separuh dari penghuni sekolah berada di sana. Mereka semua datang dan terang-terangan menyaksikan seorang siswi dengan tubuh gemuk dan wajah kusam di permalukan oleh primadona sekolah.

Ilveara, atau semua orang lebih sering memanggilnya Ara tengah mengoleskan sambal burgernya ke wajah siswi gemuk dan jelek di depannya.

"Raa jangan lupa lehernya" Freya, teman akrab Ara berseru. Dia merasa gembira melihat siswi yang di bully oleh Ara menunduk.

Ara mengangguk, jari-jarinya kembali bergerak menyapukan sambal di wajah siswi tersebut ke arah leher.

Para murid yang melihat itu bukannya menyuruh Ara agar berhenti tapi justru bertepuk tangan dan tertawa, merasa lucu ketika melihat temannya yang lain sedang berlumuran sambal di seluruh wajahnya.

"Nah, kan gini enak diliatnya. Muka lo itu jelek bikin mata kita sakit tiap liat" Ujar Ara sambil menyeka jari-jari lentiknya.

"Masuk ke sekolah lewat jalur beasiswa aja belagu. Lemak noh urus, gak usah urusin hidup gue" Freya ikut menimpali.

Ara dan Freya saling bertatapan dan tersenyum menang, keduanya kemudian pergi begitu saja meninggalkan siswi gemuk itu.

Di kejauhan, samar-samar mereka berdua masih bisa mendengar riuh ledekan para murid.

"Abis ini gue yakin tuh orang bakal pergi" Kata Freya, rambutnya yang sebahu tampak mengkilat di bawah sinar matahari.

"Dia siapa sih emangnya?" Tanya Ara penasaran.

"Anak tiri bokap gue, liat mukanya bikin gue mual. Sok polos"

"Lo kayak gini gak takut di marahin bokap?"

"Ngapain takut, gue tinggal bareng mama kok..."

Ara akhirnya diam, keduanya kemudian kembali melangkah dan berhenti di toilet sekolah.

Di depan pintu toilet sudah ada siswi lain yang menunggu mereka sambil bersedekap dada.

"Lo berdua lama amat, kering nih bibir gue nungguin"

"Cewek pig itu buat masalah lagi Fre?"

Freya sumringah ketika memikirkan siswi gemuk yang wajahnya merah karena diolesi sambal tomat oleh Ara. Dengan langkah ringan dia maju.

"Lo berdua sih gak mau ikut, tuh cewek abis di sikat ama Ara. Iya kan Ra?"

Ara yang berjalan di belakang Freya mengangguk bangga, membuat dua siswi lainnya bersiul.

"Udah ahh, masuk yuk! Keburu bu Indah ngeliat kita" Siswi dengan name tag Gracia menarik tangan Ara dan Freya agar masuk, sedangkan siswi lainnya yang bernama Zee mengikuti di belakang.

Ada Chika Di SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang