Happy reading
*****
*
*
*
*
*
*****
Keesokan paginya sekitar Jam 5 pagi
Brak
Brak
Brak
Ceklek
"Paan sih Ra, masih pagi juga" ucap Zee seraya membuka pintu kamar nya sembari mengucek ngucek matanya
"Pake" ucap Ara sambil memberikan Tote bag ke Zee, saat Ara ingin pergi dari kamar Zee menuju kamar Adel, tiba tiba Zee menarik tangan Ara, Ara pun menoleh dan menaikkan sebelah alisnya
"Apa ini?" Tanya Zee sambil mengangkat Tote bag yang Ara beri tadi
"Lo lupa?"
"Sekarang kan dia keluar dari penjara" ucap Ara
"Ah iya gw lupa, ini apa aja?" Tanya Zee
"Liat aja nanti di dalem, tolong anterin punya Adel, gw mau siap siap dulu" ucap Ara sambil memberikan Tote bag milik Adel ke Zee, setelahnya Ara pergi menuju kamar nya
Setelah Ara pergi, Zee membuka isi Tote bag itu sebelum memberikan Tote bag milik Adel
"Wig, kameja, jas, celana?" Ucap Zee sambil mengeluarkan isi Tote bag itu, setelahnya Zee tersenyum
Zee masuk kedalam kamarnya dan langsung memakainya
Membutuhkan waktu 15 menit, Zee selesai memakai wig, kameja, jas, dan celananya dengan rapih, setelah itu Zee mengambil Tote bag milik Adel dan berlari menuju kamar Adel
Brak
Brak
Brak
Ceklek
"Apaan si-" ucapan Adel terhenti tak kala dia melihat penampilan Zee
Zee mengangkat Tote bag milik Adel dan berkata
"Dia keluar dari penjara" ucap Zee sambil tersenyum di akhir
"Bantuin gw" jawab Adel seraya menarik tangan Zee masuk kedalam kamarnya
*****
"Ganteng banget gw Del" ucap Zee sambil melihat dirinya di pantulan cermin
"Gantengan gw kali" ucap Adel
"Udah, dimana mana juga gantengan gw" ucap Ara sambil berjalan ke arah meja makan
"Iya dah si paling ganteng" ucap Zee seraya memutar kedua bola matanya malas
"Nih makan dulu, masih ada waktu" ucap Ara seraya menyimpan piring di meja makan, setelahnya Ara duduk di kursi meja makan itu
"Gw cuma masak telor doang, gapapa?"
"Soalnya bahan bahan udah habis" ucap Ara
"Iya Ra gapapa" jawab Adel yang di setujui Zee
"Yaudah sok makan" ucap Ara
"Udah Ra, Yo berangkat" ucap Zee setelah makan nya selesai
"Sabar dulu, gw belum nyusun rencana"
KAMU SEDANG MEMBACA
•ARA•
AkcjaDi Italia seorang anak berusia 9 tahun melihat ibunya yang sedang di siksa, di perkosa, dan di bunuh di kamarnya oleh beberapa orang dengan mata kepalanya sendiri. 10 tahun kemudian, dia menjadi remaja yang cerdas pintar dan lihai bela diri, dan dia...
