Mereka terlalu bodoh buat Lo yang terlalu hebat nutupin rasa sakit yang Lo rasain
🌾_____🌾
"Tapi semua buktinya ngarah ke dia bang, gue juga awalnya GK percaya tapi gue bisa apa? Bahkan ada salah satu maid yg liat kalo Arven yg bikin nyokap gue celaka, dia yg bikin gue sama bang Arga gak bisa rasain kasih sayang bunda lagi!" Sanggah Leon.
"Tapi Lo cuma denger kan Le, maid itu gak ada kasih bukti apapun sama kalian?" Tanya Dion membuat Leon terdiam. "Lo juga ga mikir? Gimana perasaan dia selama ini? Kenapa Lo gak coba dengerin penjelasan nya dulu, coba Lo bayangin waktu itu aja dia masih lebih kecil dari lo, Lo bersyukur karena karena masih ada abang sama bokap Lo yg sayang sama Lo berdua, tapi liat Arven, dia bahkan GK punya siapa siapa, yg dia punya cuma temen temennya yg tulus sayang sama dia, kalo bisa udah gue yakinin gue bakal ambil Arven Dari kalian!" Perkataan Dion yg langsung mendapatkan tatapan tajam dari Arga dan Leon.
" Kenapa? Kalian GK rela kalo gue ambil Arven dari kalian?"tambahnya meremehkan.
Leon yang sudah tak tahan bangkit dan pergi meninggalkan mereka semua.
"Le! Leon Lo mau kemana" panggil Arga dan ikut bangkit mengikuti Leon diikuti oleh yg lainnya.Sekarang mereka sedang berada di rooftop.
"Le? Buka pintunya! Kita minta maaf kalo tadi kita berlebihan" ucap aska. Arga yg tak melihat tanda tanda bahwa Leon akan membuka pintunya pun berujar "Leon buka pintunya atau Abang dobrak!".
Arga yg khawatir dengan adiknya karena tak mendengar suara apapun dari dalam segera mendobrak pintu tersebut dan melihat Leon yg sedang mendudukkan dirinya di dekat ranjang dengan menekuk kedua kakinya dan menelungkup kan kepalanya.
Melihat bahu sang adik yang bergetar Arga pun menghampirinya dan menarik Leon ke dekapannya, "Lo kenapa nangis?" Tanya Arga sambil menangkup pipi Leon.
"Semuanya gara gara Arven bang hiks, kita gak bisa rasain kasih sayang bunda lagi, hiks coba aja pas itu Arven nggak maksa bunda buat main di Deket kolam hiks pasti bunda masih ada disini sama kita" ucapnya yg sudah lebih tenang.
"Sorry Le bukan maksud gue gimana tapi apa Lo sama keluarga Lo udah cari bukti bukti sebelum Lo nyalahin Arven tentang kejadian waktu itu?, Misalnya aja periksa CCTV, cari saksi lain selain maid itu atau emm.. denger ceritanya dari arven langsung?" Tanya Adi pelan di akhir kalimat.
"Nggak, gue sama keluarga gue nggak pernah cek CCTV karena emang maid di sana udah ceritain kronologisnya" jawab Arga.
"Terus Lo percaya gitu aja? Bisa aja maid itu yang udah celakain bunda Lo terus dia nuduh Arven yg kebetulan ada di tempat kejadian, tapi lebih baik Lo cek CCTV nya sebelum Lo bener bener terlambat" tambah Tama membuat mereka berdua terdiam.
🌾__🌟__🌾
Bel pulang akhirnya berbunyi, seluruh siswa siswi berhamburan keluar dari kelas menuju ke parkiran, begitu pula dengan Arven dkk, Arven pulang bersama Arsa karena Arsa yg memaksanya, awalnya Arven akan pulang dengan naik bus tapi Arsa berkata dengan tegas "gak ada bantahan!" Jadi mau tak mau Arven pulang bersama dengan Arsa.
Sesampainya di rumah ternyata Leon dan Arga pun sudah pulang, ia fikir mereka akan bermain terlebih dahulu dengan teman temannya tanpa fikir panjang ia pun pergi ke kamarnya karena takut mengganggu mereka berdua yg tampaknya sedang sibuk.
Di sisi Leon dan Arga, mereka sedang mengecek rekaman CCTV pada hari yang sama dimana kejadian yg membuat mereka kehilangan sosok ibu, tetapi mereka tidak menemukan rekaman apapun bahkan sepertinya rekaman itu memang sengaja di hapus oleh seseorang.
" Bang ini gimana? rekamannya gak ada, gimana kita bisa tau pelaku sebenarnya itu siapa" ujarnya lesu. " Ini bukan gak ada, tapi kameranya di hack terus rekamannya dihapus, tapi siapa yg hapus rekaman ini?" Arga yg memang pandai meng hack pun memberi tahu Leon.
" Tapi siapa bang? Gak mungkin maid itu yg udah hack CCTV di kolam renang", "memang bukan dia tapi orang lain yg mungkin ada hubungannya sama dia".
🌾__🌟__🌾
Di dalam kamar, Arven sedang menempelkan sticky note yg bertuliskan 'semangat Aven, kalo nggak sekarang mungkin besok'. Ada banyak sticky note yg tertempel di dinding meja belajarnya yg bertuliskan 'ayah, Abang, Aven sakit. kalo ayah sama Abang tau Aven sakit apa kalian bakal sayang lagi sama Aven? Atau kalian seneng karena sebentar lagi Aven gak akan nyusahin kalian lagi?' dan juga 'ya tuhan jangan ambil Aven dulu, Aven belum bisa bahagiain ayah' dan banyak lagi.
Sebenarnya Arven memiliki penyakit yang tidak diketahui keluarga nya, tetapi hanya di ketahui oleh teman temannya. Semuanya berawal dari......
FLASHBACK
Pagi itu Arven berangkat sekolah diantar oleh supirnya, meski keluarganya tidak memperdulikannya ayahnya masih menyediakan kebutuhan seperti uang jajan, supir dan membiayai sekolah nya.
Entah mengapa ia merasa ada yang aneh dengan tubuhnya, sejak semalam dirinya merasa mual dan tidak dapat memfokuskan pandangannya.
Sesampainya di sekolah dirinya langsung masuk ke kelas dengan sesekali tersenyum manis kepada murid yang menyapa dirinya, berusaha setenang mungkin meskipun pandangannya semakin lama semakin kabur.
Di dalam kelas ia mendudukkan diri di tempatnya yg berseberangan dengan arsen, selang beberapa menit ia merasa ingin muntah dan saat dia ingin pergi ke kamar mandi kepalanya berdenyut seolah ditusuk ribuan jarum dan pandangannya pun menggelap, ia kehilangan kesadarannya dengan darah yg mengalir dari hidungnya, dan hal itu membuat teman teman sekelasnya panik, bagaimana tidak Arven adalah anak kesayangan di kelasnya karena dia adalah yg termuda di sana. Dengan segera Arsa dan Arsen membawa Arven ke rumah sakit milik keluarga Arsen untuk mendapat penanganan.
Disini lah mereka berada sekarang, di depan ruang ICU menunggu dokter yang sedang menangani Arven, tak lama seorang dokter keluar lalu mereka bangkit untuk menanyakan keadaan teman mereka.
" Dok gimana keadaan teman kami?, Dia.... Dia baik baik aja kan dok? Kita beh ketemu dia sekarang?" Tanya putra beruntun dengan nada khawatir yang kentara.
"Tenang put, Arven pasti baik baik aja" ucap Tama menenangkan sahabatnya, meskipun saat ini dirinya juga khawatir dengan keadaan Arven.Mereka sudah menganggap Arven sebagai seorang adik, dan pasti mereka juga merasa khawatir dengan keadaannya sekarang. Mereka hanya bisa melihat Arven yg terbaring lemah dengan infus dan nassal cannula di hidungnya.
" Keluarga pasien dimana? Apa kalian bisa menghubungi keluarganya?" Tanya dokter tersebut denga n hati hati.
" Maaf dok, tapi mereka gak akan dateng, mereka gak akan peduli sama keadaan anaknya sendiri" jelas Arsa.Dokter itupun terkejut mendengar penuturan teman dari bocah yang baru saja ia tangani, dengan menghela nafas dokter yg ber nametag Ridwan tersebut berkata "baiklah, bisa bicara di ruangan saya?", Lalu Arsa dan Arsen mengikuti langkah dokter Ridwan menuju ke ruangannya.
Diruang dokter hanya ada keheningan sebelum sang dokter berdehem untuk menghilangkan keheningan yg terjadi.
"Ekhem,". Sebelum melanjutkan ucapannya dokter Ridwan menghela nafas pelan dan mengucapkan sesuatu yang dapat membuat nafas mereka berdua tercekat. "begini, sebelumnya mohon maaf, ada kabar buruk setelah pemeriksaan yg kami lakukan, kami mendapati bahwa pasien.........Tbc.
💜💜💜
Abaikan typo🤭
Votement nya dong🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Arven Ardian
Novela JuvenilSeorang remaja yang tidak lagi mendapatkan kasih sayang dari ayah dan juga saudara kandung nya setelah kematian sang bunda. Arven, seorang remaja yang belum mengerti apapun dituduh mencelakai sang bunda hingga nyawanya tidak dapat diselamatkan...