Cari kebahagiaanmu bersama orang yang menyayangimu, tinggalkan mereka yang membuatmu sakit. Sudah cukup luka yang kau terima selama ini, lepaskan, lupakan dan mulai hidupmu yang baru dan tunjukkan jika dirimu tak seburuk yang mereka ucapkan.
-to readers-
🥀
Saat ini semuanya sudah berkumpul di ruang rawat Arven, mereka sangat bahagia saat mendengar kabar bahwa Arven sudah kembali membuka matanya.
Memang sesayang itu mereka kepada Arven, itu membuat mereka bertekad untuk menjaga dan menyayanginya seperti putra mereka sendiri.
Dan mereka sudah memutuskan bahwa Arven akan di adopsi oleh Ardian Nicole dan Ryianti Nicole atas permintaan Arsa, ralat lebih tepatnya paksaan, awalnya mereka sedikit tidak setuju karena mereka juga ingin mengadopsinya. Namun ketika mengingat Arven lebih dekat dengan Arsa dan keluarganya membuat mereka memilih untuk mengiyakannya.
Mau bagaimanapun Arven membutuhkan wali untuk urusan urusan seperti sekolah dan lain lain. Dan untuk mempermudah Arven masuk ke sekolah juga memerlukan kartu keluarga dan akta kelahiran, jika akta kelahiran mungkin dengan kekuasaan tuan Ardian itu semua tidak akan sulit.
Dan Arven juga sepertinya memilih keluarga Arsa, terlihat dari tatapannya saat mereka menanyakan hal tersebut.
Mereka juga tidak mempermasalahkan nya karena mereka juga memiliki kesibukan masing masing dan hanya Ryianti lah yang tidak memiliki kesibukan yang terlalu padat diluar. Jika para wanita disana adalah wanita karir, maka Ryianti hanyalah seorang gadis yang hidup sederhana bersama dengan keluarganya sebelum dia menikah.
"Arven, kamu yakin ingin bersama ayah ardian? Dan bunda Ryianti?" Tanya Ryianti kepada Arven dengan lembut untuk meyakinkan pernyataan Arven.
Arven yang mendapatkan pertanyaan demikian pun menganggukkan kepala dengan senyum tipis di bibirnya.
"Baiklah, jika Arven sendiri yang sudah memilih mau bagai mana lagi?" Ucap Arya dan di setujui oleh yang lainnya.
"Maaf papi, tapi Arven juga sayang kok sama kalian" ucap Arven yang merasa tidak enak kepada Arya.
"Tidak apa-apa, itu sudah keputusan mu. Lagipula kita masih bisa sering bertemu bukan?" Timpal Ibnu- ayahnya si kembar, dan diangguki semuanya.
Cklek
Suara pintu terbuka mengalihkan pandangan semua yang berada di ruangan, itu adalah Dean dan Arsen yang datang membawa barang barang milik Arven, yaa tadi mereka memutuskan untuk pulang dan mengambil barang barang yang sekiranya dibutuhkan oleh Arven.
"Arven, sekarang waktunya minum obat, setelah itu kamu harus istirahat" ucap Arya setelah melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.
Alat alat yang menempel di tubuh Arven juga saat ini sudah dilepas, menyisakan infus dan nasal cannula.
Ryianti yang mendengar hal tersebut pun segera mengambil mangkuk bubur yang ada di nakas dan berniat menyuapi Arven. Arven pun menerima suapan tersebut dengan senang hati.
Baru beberapa suap tapi Arven Sudah mengatakan bahwa dia merasa mual. "Yasudah, sekarang minum obat nya lalu istirahat", ucap Ryianti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arven Ardian
Dla nastolatkówSeorang remaja yang tidak lagi mendapatkan kasih sayang dari ayah dan juga saudara kandung nya setelah kematian sang bunda. Arven, seorang remaja yang belum mengerti apapun dituduh mencelakai sang bunda hingga nyawanya tidak dapat diselamatkan...