Tahun ini menjadi tahun dimana Jeonghan mendapat peneroran kembali setelah beberapa tahun sebelumnya, hal ini membuat Mingyu selaku kekasihnya menjadi ikut turun tangan karena kasus yg sangat sulit terpecahkan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gak mau kak!" "Aku gak mau ninggalin kakak sendirian disini"
Chan menangis, anak itu menangis sesegukan dipelukan papanya. Seungcheol berusaha menenangkan, menepuk nepuk punggung Chan dan menciumi kepala anak itu agar ia bisa sedikit lebih rileks
Mingyu memijit pelipisnya pusing, ia hanya ingin mereka semua menuruti dirinya. Menyingkir dari permasalahan ini dan menjauh dari bahaya yg kemungkinan datang lebih cepat dari waktu yg ia duga
Jam sudah menunjukkan pukul 9. Jam itu terasa berputar lebih cepat dan ia masih harus berdiam membujuk mereka
Pemuda itu tidak sabar, Mingyu menarik Chan kasar dari pelukan papanya membuat orang tua itu sedikit berteriak menegur tidak terima. Chan tersentak dan meringis, semakin menangis dan Mingyu sama sekali tidak menghiraukan itu. Pemuda itu terus menarik adiknya itu ke arah mobil, meninggalkan Seungcheol dan Seokmin yg sama2 merenung entah harus melakukan apa. Mingyu memasukkan Chan ke dalam dengan kasar, memerintahkan Pak Kang untuk segera mengunci pintu mobil agar anak itu tidak bisa kabur
"KAK!!" "KAKAK!!!"
Suara itu teredam di balik kaca mobil yg tebal. Kepalan lengannya terus memukul pintu itu, Chan di dalam menangis dengan keras meminta kakaknya untuk segera mengeluarkan dirinya
Ia sama sekali tidak ingin pergi. Ingin terus menemani kakaknya memastikan bahwa orang itu akan tetap baik2 saja
Mingyu meninggalkan Chan disana, memasuki kembali rumahnya menemui Seungcheol dan Seokmin yg masih betah duduk di sana seperti orang bodoh. Mingyu murka, pemuda itu berjalan dengan langkah lebar menemui keduanya. Apa mereka begitu bodoh? Apa mereka mencari mati? Sialan. Rasanya Mingyu ingin segera membanting mereka keluar dari rumah ini sekarang juga
"APA LO SEMUA TOLOL?!" "UDAH GUE JELASIN" "KELUAR GOBLOK!"
Teriakan tanpa sopan santun itu begitu menggema di ruang tamu. Baik Seungcheol mau pun Seokmin keduanya sama2 meringis
Seungcheol mengepalkan lengannya kuat2, orang tua itu tengah menahan emosinya yg sudah seperti berada di ubun2
Siapa yg anaknya itu katai? Orang tua mana yg mau meninggalkan anaknya sendirian dalam keadaan bahaya seperti ini
"KELUAR!!"
Mingyu menekan keduanya, meminta dua orang itu untuk segera menurutinya tanpa harus ia paksa
"Lo pikir bisa ngatasin ini?" Seokmin tersenyum mengejek, pemuda itu merendahkan niat Mingyu yg begitu nekat tanpa menimbang hal apa pun terlebih dahulu
"LO PIKIR BISA MENGATASI SEMUA HAL GILA INI?!"
Seokmin berteriak marah, air mata pemuda itu sudah berada di pelupuk matanya mengingat adiknya yg begitu ceroboh. Apa cinta memang semenakutkan itu? Bisa2nya Mingyu mempertaruhkan nyawanya sendiri hanya untuk Jeonghan yg tidak tau setia atau pun tidak di belakangnya
