20 End

596 46 51
                                    

Mingyu segera menancapkan gas, membawa mobil milik Jaehyun pemuda itu mengemudi dengan kesetanan menuju kediamannya sendiri. Amarahnya sudah diujung tanduk, Mingyu berdecak dengan kasar ketika ia merasa sangat dibodohi. Sial, bisa-bisanya ia tidak pernah mencurigai ayahnya sedikit pun. Ia hanya sedikit berhati-hati terhadap Seungcheol, berniat melindungi ayahnya sendiri agar tidak terlalu terjerumus masuk ke dalam permasalahan Jeonghan yg ia tangani. Namun kenyataannya justru ayahnya lah yg menjadi salah satu komplotan Wonwoo, bahkan untuk berpikir begitu pun rasanya kepalanya akan pecah hingga berkeping-keping. Bagaimana bisa? Bagaimana bisa seseorang yg merawatnya penuh dengan kasih melakukan hal ini kepada dirinya

Ini sangat tidak masuk akal

Seungcheol membuang nafas kasar, sembari menyeret Namjoon pria itu menarik kepalanya dengan kasar, membuat sang empu yg sudah total babak belur itu tidak bisa untuk mengeluarkan suara kesakitannya lagi sedikit pun. Tubuhnya yg lemah dan sakit mengikuti Seungcheol pergi, berjalan melewati lorong yg penuh asap

Darah terus keluar dari mulutnya, mengucur membuat jejak mengikuti setiap langkahnya yg mengikuti Seungcheol

Seungcheol menariknya, mendudukkan dirinya di sebuah kursi, mengikat dirinya disana dengan tali yg ia bawa

Namjoon sudah tidak sanggup untuk berbuat apa-apa, menatap Seungcheol pun tak ia lakukan sedikit pun. Matanya memejam, asap yg mengepul itu masuk ke paru-parunya ketika ia sibuk mengeluarkan darah. Rasa sakit dan sesak yg ia alami terlalu kuat, bahkan jantungnya pun mulai berdenyut dengan nyeri. Mungkin inilah akhir bagi dirinya, siapa sangka secuil keterlibatan yg ia berikan justru akan mengirim dirinya ke akhirat dengan cara seperti ini

"Nikmati ini Kim, kau akan menyukainya"

Seungcheol meninggalkan Namjoon disana, meninggalkan pria paruh baya itu terikat dengan menahan sakit yg luar biasa hebat

Pria itu berjalan menuruni tangga, berlari keluar ia segera memasuki mobilnya ketika keadaan benar-benar sangat sepi. Tidak ada satu pun orang disana, Seungcheol mengira semua orang sibuk mengevakuasi diri

Ia berlari menuju mobil, menancap gas dengan cepat meninggalkan kantor polisi

BOOOOOM!!

Suara debuman keras itu terdengar kemana mana, akibat ruangan berasap yg Seungcheol tutup, api itu memaksa keluar hingga menciptakan ledakan di dalam. Namjoon terpental dengan keras, tubuhnya dilahap api dengan cepat

Wonwoo keluar dari kamar Jeonghan, mengangkat telpon dari Seungcheol ia mulai mencerna sekiranya rencana apa lagi yg akan orang tua itu lakukan

"Jangan biarkan satu orang pun keluar dari rumahku"














Wonwoo memasuki kembali kamar Mingyu, membanting pintu itu keras total membuat semua yg ada disana terlonjak kaget. Semua orang menatapnya heran, Mingyu tidak seperti dirinya

"Won, kenapa?"

Tatapan dingin yg dilayangkan Wonwoo begitu menusuk bagi Wenjun, pemuda itu tidak pernah menatapnya seperti itu, tidak pernah menatapnya sedingin itu sekali pun

Suara sepatu yg melangkah dengan gerakan perlahan itu terdengar mengerikan, membuat semua orang disana menahan nafas entah untuk alasan apa. Semuanya menunduk dalam kecuali Jeonghan dan Wenjun, keduanya merasa aneh, memberikan tatapan pertanyaan dibalik manik indah mereka

Alih-alih mendatangi Wenjun, Wonwoo justru mendatangi Jeonghan. Merangkak ke kasur itu dengan cepat pemuda itu menarik Jeonghan lebih dekat. Semuanya menahan nafas ketika ujung pistol ditangan pemuda itu berhasil menyentuh kepala Jeonghan

Jeonghan menelan ludahnya dengan susah payah, ia melirik Wonwoo dengan bergetar

"Won-"

Jeonghan memanggil Wonwoo dengan suara lirih, nafasnya tercekat ketika kepalanya benar-benar menyentuh barang mengerikan itu

Eps. Dont LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang