6

459 25 14
                                    

"Bona, apa sekarang lebih baik?"

Jeonghan bertanya dengan bibir yg bergetar, pemuda itu menahan tangis dari semenjak ia memasuki tempat kolumbarium ini. Jemari lentiknya meletakan setangkai mawar putih kesukaannya disisi foto mendiang berharap sedikit menghibur Bona yg sudah tenang disana. Meski pun ia sekarang tau jika Bona adalah dalang dibalik semua teror yg ia alami, pemuda itu tidak menampik rasa sayang yg tumbuh di dalam hatinya ketika mengingat mereka pernah begitu dekat menjadi teman

Joshua disisinya mengusap bahu Jeonghan pelan. Pemuda itu menemani Jeonghan kemari menggantikan Mingyu yg dikejar rapat penting di kantornya. Netranya sedari tadi tidak pernah lepas dari sosok Jeonghan disisinya, ia begitu ingin, sangat ingin terus menemani Jeonghan dan menjaga pemuda itu. Setidaknya untuk waktu yg tidak lama seperti sekarang

"Pulang sekarang?" Joshua bertanya dengan lembut, pemuda itu khawatir dengan kesehatan Jeonghan yg belum sepenuhnya pulih. Wajah Jeonghan masih terlihat sangat pucat, dan gerakan tubuhnya juga sangat lambat. Joshua khawatir pemuda itu akan pingsan kembali jika terlalu lama berdiri seperti ini

Jeonghan mengangguk, pemuda itu menggandeng lengan Joshua menumpukan seluruh tubuhnya ke pemuda itu. Keduanya berjalan pergi dengan Joshua yg mencengkram pinggang jeonghan erat, meninggalkan kolumbarium yg sepi dan setangkai mawar putih disana




"Orang yg sudah mati tidak membutuhkan mawar Yoon"

Pemuda dengan setelan jas itu terkekeh, seringai tipisnya tersemat di wajahnya yg ramah. Pemuda itu berdiri di depan Kolumbarium milik Bona, menilik foto gadis itu lekat2 kemudian berdo'a dengan khusyuk. Jemarinya mengambil setangkai mawar putih yg diletakkan Jeonghan disana, tersenyum getir melihat foto Bona yg begitu riang lengannya mengambil mawar itu kemudian menjatuhkan dan menginjaknya dengan emosi yg memburu

"Karena lo, satu nyawa orang lagi. Hilang"






Jungkook berlari di sepanjang koridor, pemuda itu tadi di telpon Jieun untuk menunjukkan sesuatu yg ia dapatkan

Kenop pintu itu Jungkook buka, di dalam hanya terlihat Jieun yg sedang menikmati kopi dengan senyum hangat menyambut kedatangan Jungkook

"Apa yg lo temuin kak?"

Jungkook segera bertanya ke inti, pekerjaan nya menumpuk dan ia tidak bisa membuang waktu.

Jieun menyerahkan kertas laporannya kepada Jungkook, wanita itu menyesap kopinya yg terasa sangat nikmat untuk diminum disaat cuaca hujan seperti ini

"Ada narkoba di dalem tubuhnya"

Jieun menghela nafas sebelum melanjutkan kembali, mengingat pertengkaran yg bisa ia bayangkan wanita itu tengah mengasihani sosok korban yg ia urusi. "kayaknya dia disuntik di leher karena untungnya gue nemuin bekas tusukan yg samar di bagian leher belakang"

Jungkook mengernyit, pemuda itu menolehkan pandangannya ke Jieun meminta penjelasan lebih

"Disuntik?"

"Ya. Ada jejak perlawanan di rahangnya"
"Dan dibagian kepalanya, lo bener soal itu"
"kucurigaan lo bener Jung. Kasus ini masih panjang"

Jieun menghela nafas, wanita itu melirik ke arah samping dimana jas*d wanita terbaring disana. Bibirnya tersenyum getir, wanita itu sangat menyayangkan dengan apa yg telah terjadi kepada wanita itu

"Dia"
"Dibun*h"

"Dia""Dibun*h"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Eps. Dont LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang