[Perhatian! Cerita dan gambar ini murni fiktif (tidak nyata), cerita fiktif yang tidak ada hubungannya dengan karakter di dunia nyata. Cerita ini murni dibuat oleh imajinasi penulis hanya untuk hiburan di cerita wattpad, jadi jangan dianggap serius😅. Ini cerita fanfiction yang terinspirasi dari sebuah drama indonesia berjudul Bidadari Surgamu, dan kami membuatnya dalam versi cerita yang berbeda. Terima kasih telah mendukung karya kami. Selamat membaca temen-temen.
...
INT. TAMAN RUMAH - MALAM
Sabil duduk sendirian di kursi taman dengan ekspresi wajah yang penuh kemarahan. Cahaya lampu taman menyinari suasana malam yang hening. Sebuah aura ketegangan terasa di udara.
" (bergumam kepada dirinya sendiri) Aku kesel banget sama Papa. Dia gak pernah ngerti'in aku sama sekali." ucap Sabil.
Sabil menyipitkan matanya, mencoba menahan emosi yang mendalam. Tiba-tiba, ibunya, Sakinah muncul dari balik pintu rumah, melihat putrinya yang sedang duduk sendirian.
" (dengan lembut) Sabil, sayang, kamu lagi ngapain Nak? Kok duduk sendirian disini?" tanya Sakinah.
" (dengan nada kesal) Papa, Ma! Aku kesel banget sama Papa!" seru Sabil.
" (mendekati Sabil, duduk di sebelahnya) Kamu bisa cerita ke Mama, apa yang membuat kamu begitu kesal sama Papa. Mama akan bantu bicara ke Papa kamu perihal tindakan yang membuat kamu kesal ini." ucap Sakinah.
" (tersenyum sinis) Aku masih kesal dengan sikap Papa ke Mama. Aku bener-bener kesal banget sama Papa, Ma." ucap Sabil.
" (memahami) Mama minta maaf kalau emang sikap Papa membuat kamu kesal. (menggenggam tangan Sabil) Sayang, kamu mau bantu Mama buat bisa mengubah Papa untuk lebih sayang lagi dengan kita, gak!" ucap Sakinah.
" (mengernyitkan dahi) Gimana caranya, Ma?" tanya Sabil.
" (mengelus pundak Sabil) Doa dan kesabaran, Papa kamu pasti akan berubah sedikit demi sedikit, manusia itu tidak akan selalu seperti itu terus, Nak.. akan ada waktu semuanya akan kembali sesuai dengan tempatnya. Yang perlu kita lakukan hanyalah memberikan waktu untuk Papa kamu," terang Sakinah.
" (dengan nada frustasi) Aku capek, Ma. Capek selalu sabar dalam menghadapi sikap Papa. Aku ingin Papa itu bisa mendengarkan dan menghargai kita, Ma." ucap Sabil.
Mereka berdua duduk bersama di taman, mencoba meredakan emosi dan menemukan cara untuk mengatasi ketegangan dalam keluarga mereka. Cahaya lampu taman menyaksikan momen-momen penting dalam usaha mereka untuk memahami dan mendukung satu sama lain.
...
INT. KAMAR DENIS DAN SAKINAH - MALAM
Suasana tenang dengan lampu temaram menyinari ruang kamar. Mereka duduk berdua di atas ranjang, wajah mereka penuh perhatian. Mereka berbicara dari hati ke hati mengenai putri mereka.
" (berbicara dengan serius) Aku ngerasa udah saatnya kita perlu bicara tentang Sabil. Dia itu kelihatan marah dan benci banget sama kamu belakangan ini, Mas." ucap Sakinah.
" (dengan rasa prihatin) Ya, aku juga ngerasain itu. Dia bahkan gak mau bicara apapun sama aku. Apa juga bingung harus ngelakuin apaan coba buat dia gak marah lagi sama aku, gak enak tau diginiin sama anak sendiri." ucap Denis.
" (merenung sejenak) Aku sadar kalau mungkin aku terlalu sibuk belakangan ini, terutama sama kamu. jadi, makanya dia marah banget sama aku." lanjut Denis.
" (berusaha memahami) Aku tau kamu masih belum bisa sepenuhnya cinta sama aku, tapi aku mohon banget sama kamu, jangan pernah memperlihatkan ketidaksukaan kamu ke aku di depan Sabil, Mas. Aku gak mau dia terus berpikiran jahat tentang Papanya." balas Sakinah.
" (menarik nafas panjang) Sakinah, hubungan kita ini akan tetap baik-baik saja meskipun tidak pernah ada rasa cinta di antara kita berdua. Bukannya kita udah komitmen satu sama lain kalau kita akan terus mempertahankan hubungan rumah tangga ini, demi anak kita satu-satunya." papar Denis.
Denis menganggap rumah tangga mereka akan tetap stabil meskipun mungkin tidak ada dasar cinta yang kuat di antara mereka. Keberadaan anak perempuan mereka, Sabil yang berusia 15 tahun, mungkin menjadi faktor yang menjaga hubungan mereka tetap solid. Pernyataan ini mungkin mengungkapkan bahwa Denis percaya pada komitmen dan tanggung jawab sebagai dasar bagi keberlangsungan rumah tangga mereka.
Dalam keheningan yang menyelimuti ruangan, Sakinah merasa terpukul oleh kata-kata yang keluar dari mulut Denis, suaminya. Pertanyaan yang diajukan olehnya menggantung di udara, meminta jawaban yang tidak mudah untuk ditemukan. Mungkin saat ini Sakinah merasa terombang-ambing antara rasa cinta yang masih ia simpan untuk Denis dan kebutuhan untuk dihargai dan diterima sepenuhnya sebagai istri dan ibu. Ini adalah momen yang sulit bagi Sakinah, di mana dia harus mempertimbangkan apa yang terbaik bagi dirinya sendiri dan putrinya.
Apakah Sakinah harus terus bertahan di dalam hubungan yang tidak memberinya rasa pengakuan dan kebahagiaan yang pantas dia dapatkan? Ataukah dia harus mengambil langkah-langkah untuk mencari kebahagiaan dan pemenuhan dirinya di luar hubungan tersebut? Pertanyaan-pertanyaan ini tidak memiliki jawaban yang mudah, dan Sakinah mungkin membutuhkan waktu untuk merenungkannya. Tetapi yang pasti, dia pantas mendapatkan cinta, penghargaan, dan dukungan dari pasangannya.
...
INT. TAMAN HALAMAN RUMAH - MALAM
Denis duduk di bangku taman halaman rumahnya di bawah langit malam yang tenang, Denis merasa beban besar yang menekannya. Meskipun dia telah menikah dan memiliki seorang anak, perasaan cinta terhadap flora masih menghantuinya. Pada saat yang sama, keberadaan Sakinah dalam hidupnya menjadi sebuah kebenaran yang sulit untuk dihadapi.
" (mengusap wajah kasar) Ya tuhan, kenapa aku harus terjebak di antara dua dunia yang berbeda seperti ini, di satu sisi, aku saat ini adalah seorang suami dari Sakinah dan juga ayah dari putriku, Sabil, namun di sisi lain, aku sangatlah masih mencintai Flora." ucap Denis.
Frustasi yang dirasakan Denis mungkin tidak hanya tentang kebingungan akan jalan hidupnya saat ini, tetapi juga tentang ketidakmampuannya untuk sepenuhnya menerima Sakinah dan perannya dalam hidupnya. Mungkin dia merasa terjebak dalam konflik internal antara kewajiban dan keinginan pribadi.
Denis mungkin perlu waktu untuk merenungkan apa yang sebenarnya diinginkannya dalam hidupnya dan bagaimana dia bisa mencapai keseimbangan antara kebutuhan pribadinya dan tanggung jawabnya sebagai suami dan ayah. Terlepas dari apapun keputusannya, penting baginya untuk berbicara terbuka dengan Sakinah dan menjalin komunikasi yang jujur dan terbuka untuk mencari solusi yang terbaik bagi keduanya.
.
.
Source Picture by Instagram, Youtube, Vidio, Pinterest, Google
KAMU SEDANG MEMBACA
SAKINAH
Short Story[Perhatian! Cerita dan gambar ini murni fiktif (tidak nyata), cerita fiktif yang tidak ada hubungannya dengan karakter di dunia nyata. Cerita ini murni dibuat oleh imajinasi penulis hanya untuk hiburan di cerita wattpad, jadi jangan dianggap serius�...