[Perhatian! Cerita dan gambar ini murni fiktif (tidak nyata), cerita fiktif yang tidak ada hubungannya dengan karakter di dunia nyata. Cerita ini murni dibuat oleh imajinasi penulis hanya untuk hiburan di cerita wattpad, jadi jangan dianggap serius�...
[Perhatian! Cerita dan gambar ini murni fiktif (tidak nyata), cerita fiktif yang tidak ada hubungannya dengan karakter di dunia nyata. Cerita ini murni dibuat oleh imajinasi penulis hanya untuk hiburan di cerita wattpad, jadi jangan dianggap serius😅. Ini cerita fanfiction yang terinspirasi dari sebuah drama indonesia berjudul Bidadari Surgamu, dan kami membuatnya dalam versi cerita yang berbeda. Terima kasih telah mendukung karya kami. Selamat membaca temen-temen.
...
INT. RUANG TENGAH - PAGI
Sakinah dan Sabil sudah bersiap-siap untuk pergi ke mall membeli sepatu sekolah. Mereka berdua berdiri di depan pintu, siap untuk berangkat.
Tiba-tiba, Pak Mario dan Bu Lauza menghampiri dengan langkah ringan, wajah mereka dipenuhi dengan senyum hangat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Halo, cucu Opa mau pergi ke mana ini?." tanya Pak mario dengan senyum.
" Papa, Mama, Kami mau pergi ke mall buat beli sepatu sekolah buat Sabil. Mama mau ikutan, gak?" tanya Sakinah dengan ramah.
" Haduh, Oma sih pengen ikutan yah, tapi kaki Oma lagi sakit nih, ngomong-ngomong ke mana perginya Denis? Dia gak ikut?" ucap Bu lauza dengan antusias.
" Ah, Mas denis... masih sibuk, Ma." ucap Sakinah dengan sedikit keragu-raguan.
Tiba-tiba, Denis muncul dari lorong dengan cepat, membawa kunci mobil.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Maaf, aku terlambat. Kalian berdua sudah siap pergi sekarang?" tanya Denis dengan nafas terengah-engah.
Sakinah, Sabil, Pak Mario, dan Bu Lauza melihat Denis dengan ekspresi campuran. Sabil tampak ragu, sedangkan Sakinah menatapnya dengan sedikit kekhawatiran.
" Mas Denis, mungkin lebih baik kamu gak perlu ikut, biar aku bisa pergi naik taxi online aja, aku gak mau ganggu zoom meet kamu di kantor." ucap Sakinah dengan hati-hati.
" Aku gak sibuk banget kok, zoom meet aku udah kelar juga. Yuk, kita pergi." ucap Denis tersenyum.
Sabil menatap ayahnya dengan ekspresi datar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
