Ep. 8

48 3 0
                                    


[Perhatian! Cerita dan gambar ini murni fiktif (tidak nyata), cerita fiktif yang tidak ada hubungannya dengan karakter di dunia nyata. Cerita ini murni dibuat oleh imajinasi penulis hanya untuk hiburan di cerita wattpad, jadi jangan dianggap serius😅. Ini cerita fanfiction yang terinspirasi dari sebuah drama indonesia berjudul Bidadari Surgamu, dan kami membuatnya dalam versi cerita yang berbeda. Terima kasih telah mendukung karya kami. Selamat membaca temen-temen.

...

INT. TAMAN HALAMAN RUMAH - MALAM

Denis duduk di bangku taman halaman rumahnya di bawah langit malam yang tenang, Denis merasa beban besar yang menekannya. Meskipun dia telah menikah dan memiliki seorang anak, perasaan cinta terhadap flora masih menghantuinya. Pada saat yang sama, keberadaan Sakinah dalam hidupnya menjadi sebuah kebenaran yang sulit untuk dihadapi.

" (mengusap wajah kasar) Ya tuhan, kenapa aku harus terjebak di antara dua dunia yang berbeda seperti ini, di satu sisi, aku saat ini adalah seorang suami dari Sakinah dan juga ayah dari Sabil, namun di sisi lain, aku sangatlah masih mencintai Flora." ucap Denis.

Frustasi yang dirasakan Denis mungkin tidak hanya tentang kebingungan akan jalan hidupnya saat ini, tetapi juga tentang ketidakmampuannya untuk sepenuhnya menerima Sakinah dan perannya dalam hidupnya. Mungkin dia merasa terjebak dalam konflik internal antara kewajiban dan keinginan pribadi.

Denis mungkin perlu waktu untuk merenungkan apa yang sebenarnya diinginkannya dalam hidupnya dan bagaimana dia bisa mencapai keseimbangan antara kebutuhan pribadinya dan tanggung jawabnya sebagai suami dan ayah. Terlepas dari apapun keputusannya, penting baginya untuk berbicara terbuka dengan Sakinah dan menjalin komunikasi yang jujur dan terbuka untuk mencari solusi yang terbaik bagi keduanya.

Denis melangkah perlahan-lahan melintasi halaman rumah yang teduh, dan dia melihat Sabil duduk sendirian di bangku, tampak tenggelam dalam pemikiran. Denis mendekatinya dengan langkah yang lembut, mencoba untuk tidak mengganggu ketenangan putrinya. Dia duduk di samping Sabil, tetapi diam-diam merasa bahwa Sabil masih enggan untuk berbicara.

" Sabil. Apa yang kamu lakuin disini sendirian, malam-malam begini duduk seorang diri lagi?" ucap Denis.

Sabil, dengan tatapan kosong: *tidak menjawab*

" (Denis, duduk di sebelahnya dengan lembut) Kamu masih marah sama Papa?" tanya Denis.

Sabil tetap diam, tapi tatapannya sedikit bergetar, menunjukkan bahwa ada sesuatu yang mengganggunya.

Sabil tetap diam, tapi tatapannya sedikit bergetar, menunjukkan bahwa ada sesuatu yang mengganggunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" (dengan suara terbata-bata) Sabil... Papa tau kalau Papa telah membuat kesalahan besar. Papa udah melukai perasaan kamu dan mama kamu dengan cara yang tidak bisa Papa ungkapkan dengan kata-kata." ucap Denis.

Dia berbicara dengan hati-hati, setiap kata terasa berat dan penuh dengan makna.

" (dengan suara bergetar) Papa gak bisa membayangkan betapa sakitnya hati kamu karena Papa. Papa minta maaf, Sabil. Papa bener-bener minta maaf." ucap Denis.

SAKINAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang