Ep. 11

81 4 0
                                    

[Perhatian! Cerita dan gambar ini murni fiktif (tidak nyata), cerita fiktif yang tidak ada hubungannya dengan karakter di dunia nyata. Cerita ini murni dibuat oleh imajinasi penulis hanya untuk hiburan di cerita wattpad, jadi jangan dianggap serius😅. Ini cerita fanfiction yang terinspirasi dari sebuah drama indonesia berjudul Bidadari Surgamu, dan kami membuatnya dalam versi cerita yang berbeda. Terima kasih telah mendukung karya kami. Selamat membaca temen-temen.

...

INT. RUANG TENGAH - MALAM

Denis, Sakinah, dan Sabil tiba di rumah setelah mencari sepatu untuk Sabil di mall. Mereka memasuki ruang tengah dengan suasana yang agak tegang. Sakinah memperhatikan raut wajah Denis yang terlihat sedikit kesal, tetapi dia tidak yakin apa yang menyebabkannya.

" Mas Denis, kamu baik-baik aja, kan?" ucap Sakinah dengan kekhawatiran.

Denis menoleh ke arah Sakinah, mencoba untuk menyembunyikan perasaannya, tetapi rasa kesal atas cemburunya masih terpancar dari matanya.

" Ah, ya, aku baik-baik aja." balas Denis dengan canggung.

Sabil, yang menyaksikan itu, mulai memahami apa yang sedang terjadi. Dia tahu bahwa ayahnya merasa cemburu dengan pertemuan Sakinah dengan Rangga di mall.

" Kayaknya Papa masih mikirin kejadian pertemuan Mama sama Om Rangga tadi di mall." ucap Sabil dalam hati, dengan pengertian.

Sabil memutuskan untuk kembali ke dalam kamarnya, ia tidak ingin ikut campur terlalu jauh mengenai permasalahan kedua orang tuanya.

" Pa.. Ma.. Aku mau masuk ke kamar duluan. Makasih banyak udah beliin aku sepatu." ucap Sabil beranjak pergi.

Sabil memberikan senyuman kecil sebelum beranjak pergi. Denis dan Sakinah melihat kepergian putrinya. Sementara itu, Sakinah masih merasa bingung dengan perilaku suaminya.

...

INT. KAMAR SAKINAH DAN DENIS - MALAM

Sakinah mengikuti Denis yang tiba-tiba meninggalkannya dan masuk ke dalam kamar mereka. Dia melihat ekspresi tegang di wajah suaminya, dan dia merasa perlu untuk mengetahui apa yang sedang terjadi.

" Mas, kamu kenapa? Apa aku berbuat kesalahan, kamu dari tadi diam terus sejak kita pulang dari Mall sampai kita di rumah. Kamu kenapa sih?" tanya Sakinah dengan lembut.

Denis berbalik menghadap Sakinah, ekspresi wajahnya penuh dengan kecemasan dan ketidaknyamanan.

" Sakinah, maafin aku. Aku tahu aku terlihat aneh tadi di mall dan mungkin sampai kita di rumah. Aku hanya merasa kalau aku... cemburu." ucap Denis dengan ragu.

Sakinah terkejut mendengar pengakuan dari Denis. Dia tidak menyangka bahwa Denis bisa mengatakan hal seperti itu dihadapannya, ternyata kecemburuanlah yang mempengaruhi sikapnya.

" Cemburu? Kenapa, Mas? Apa kamu gak salah ngomong? Apa yang buat kamu cemburu sama aku?" ucap Sakinah dengan suara lembut.

Denis menghela nafas dalam-dalam, mencoba untuk menemukan kata-kata yang tepat untuk menyamarkan perasaannya saat ini.

" Saat aku melihat kamu sama Rangga tadi di mall, aku ngerasa cemburu. Aku tau dia hanya mantan pacar kamu, dan aku gak bisa menahan perasaan itu." ucap Denis dengan jujur.

Sakinah mendengarkan dengan penuh perhatian, merasa takjub melihat Denis sedang berjuang dengan perasaannya sendiri.

" Mas Denis, aku minta maaf kalau sikap aku tadi membuat kamu merasa seperti itu. Tapi kamu harus percaya sama aku, Rangga hanya teman lama aku, dia hanya masa lalu aku, Mas. Dan saat ini hanya kamu yang ada di hidup aku sekarang. Kamu adalah suami aku, dan juga ayah dari anak aku, mau bagaimanapun kamu memperlakukan aku, aku akan tetap menjadi istri kamu sepenuhnya." ucap Sakinah dengan lembut sembari menggenggam tangan suaminya.

SAKINAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang