Ship:AzFel
top:Azrealon
bott:Rafel alvarhea
genre:smuth(A little)?,fanfic?,fantasi, romantis,angst
"malam yang indah dan gelap...aku menyukainya"ucap seseorang bersandar di tepi danau yg sedang melihat bulan purnama yang sangat indah menerangi kegel...
Malam indah penuh Bintang dengan bulan purnama bercahaya. Terlihat Azre dan Rafel duduk bersama di pinggiran jurang tinggi. Melihat bulan dengan jelas sampai larut malam.
"Zre... Besok... Bisakah kita jalan jalan?"ucap Rafel dengan lesuh. Rafel mengajak Azre berjalan jalan lagi untuk menyenangi hari harinya dengan Azre.
"Hmh? Baiklah,kita ingin kemana nanti?"ucap Azre bertanya pada Rafel lalu memegang tangannya lembut.
"Eee- mungkin... Mall? Supermarket? Taman? dan lain lain. Aku ingin bahagia dengan mu."ucap Rafel melihat bintang di angkasa.
"Oke- jangan sampai telat ya. Uemh.. yasudah ayo pulang,nanti bisa saja kau telat. Azre Rafel pun pulang bersama.
Besoknya pagi cerah burung burung berkicauan. Rafel bersiap siap untuk perjalanan hari ini dengan Kekasihnya:) Memakai pakaian rapi dengan baju Hitam dan celana pendeknya. Seseorang mengetuk pintu depan rumah Rafel. Ternyata itu Azre yang menunggunya dari tadi. Mereka pun berjalan ke arah mall dan berbelanja dengan senang. Setelah berbelanja,mereka pun berdiri bingung di mall entah hendak kemana. Rafel melihat sebuah gedung museum tinggi dengan karya karya seseorang yang sangat keren.
"Zre! Ayo ke museum! Aku ingin melihat karya karya seseorang!"Rafel pun menarik Azre ke arah museum terlihat sebuah patung tinggi dengan duduk di batu besar. Rafel pun memfotonya sebagai kenangan nya dengan Azre.
Setelah berjalan jalan dan berfoto foto di sebuah patung tinggi dan besar. Mereka pun bingung lagi entah ingin kemana. Mereka berjalan tanpa melihat lampu merah. mereka sibuk berbicara sampai sebuah mobil muncul dengan cepat menabrak Rafel. Azre terkejut oleh mobil itu yang sangat cepat. Semua warga membawa Rafel ke rumah sakit da di rawat di sana beberapa bulan. Azre mencari kamar Rafel dengan bertanya kepada dokter dokter.
"Umh... Permisi apakah anda tahu? Dimana kamar Rafel alvarhea?"tanya Azre pada dokter itu dokter itu menjawabnya dengan teliti sambil mengarahkan jalannya.
"Aah- terimakasih,saya pamit terlebih dahulu"ucap Azre lalu berlari ke kamar itu. Azre pun membuka pintunya dan terlihat Rafel berbaring lemas di kasur empuk milik Rumah sakit .
"Fel..."Azre sedih oleh kekasihnya yang lemas tak berdaya.
"Ahh- zre,ternyata kau."Rafel sedikit batuk dan menggaruk kepala nya yang tidak gatal..
"Kau.. tak apa kan? Aku membawa bunga dan makanan kesukaan mu"ucap Azre mengasih kejutan pada Rafel. Lalu memberikannya ke Rafel. Bunga tulip besar beserta uang merah di sekeliling bunga tulip.(ayang aku juga mawu🥺🥺)
Me bilek:
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aw~ makasih Zre"ucap Rafel dengan senang oleh kejutan Azre. Lalu memakan makanan kesukaannya buah strawberry dan buah Raspberry. Dan juga steak daging kesukaannya. Memakannya lahap sehingga kenyang.
Tak lama kemudian Azre tertidur di sebelah Rafel. Rafel pun mengusap Rambut Azre sampai menjadi soft hair. Rafel pun ikut tertidur sambil memegang kepala Azre. Dua dokter datang ke kamar mereka tanpa mengetuk,terkejut melihat mereka yang tertidur mesra. Dokter itu datang untuk membawakan makanan,dengan pelan dokter menaruh makanan itu di meja samping kasur. Lalu pergi meninggalkan mereka berdua di kamar itu.
Berapa lama kemudian Azre terbangun karena seseorang mengusap rambutnya. Lalu melihat ke Rafel yang tertidur pulas.
Azre pun berdiri keluar kamar dan melihat rumah sakit semakin sepi karna hendak malam. Azre pun balik ke posisinya yang tadi dan menatap Rafel begitu lama sambil bergumam pelan di pikirannya. Memegang Surai halus Rafel dengan lembut beserta pipinya yang merah.
"Untung saja kau tidak apa apa-"gumam Azre. Keluar kamar untuk menanyakan berapa hari lagi Rafel akan pulang.
"Umh... Mungkin sekitar 4-5 hari"ucap dokter dengan senyumnya ke arah Azre. Azre hanya mengangguk lalu pergi dari ruang utama ke kamar Rafel.
Hari semakin gelap,cahaya sudah hilang. Namun,masih ada lampu lampu yang menyala di malam ini. Azre melamun di kamar Rafel dengan secangkir kopi panasnya yang ia bawa dari rumah. Lampu ruang utama sudah di matikan oleh dokter karna hendak pulang dan beristirahat di rumahnya. Azre duduk di kursi samping kasur lalu memejamkan matanya dan tertidur pulas di samping Rafel.