Happy reading!!!
*****
Terhitung sudah dua minggu Gaby tidak berinteraksi dengan Andra. Terhitung sudah satu minggu juga Gaby banyak berdiam diri sejak kejadian di kamar mandi tempo lalu. Semakin hari, semakin banyak orang yang membencinya. Ingatkah kalian bahwa beberapa waktu yang lalu, Gaby pernah berkata bahwa dia akan melakukan segala cara untuk menghindari kata asing agar tidak tercipta di antara mereka? Lalu, hari ini Gaby kembali mengatakan bahwa dia akan melakukannya.
Setelah satu minggu ini, Gaby banyak berpikir untuk apa yang akan dia lakukan kedepannya. Tidak peduli dengan pandangan orang lain tentang dia, Gaby akan melakukan apapun yang menurut dia benar. Jika mereka bisa melakukan sesukanya tanpa memikirkan orang lain, mengapa Gaby tidak bisa? Bukankah waktu itu Alya sendiri yang mengatakan bahwa Gaby adalah orang yang serba kurang? Maka sekarang Gaby akan memperlihatkan sisi lainnya.
Seperti saat ini, di hari Jum'at yang cerah, Gaby sangat bersemangat untuk berangkat sekolah. Tidak sabar untuk menjalani hari yang indah.
"Selamat pagi, Gaby!!" Suara melengking hadir saat Gaby memasuki kelas. Terlihat Caca datang menghampiri Gaby ke arah pintu dengan menenteng sebuah kotak bekal yang entah berisi apa.
"Selamat pagi, Rachaela." jawab Gaby menghentikan langkahnya.
Caca tersenyum kaku. Sedikit merasa asing saat nama aslinya di sebutkan.
"Hehe, baru kali ini lo manggil gue dengan panggilan itu," ucap Caca membuat Gaby tertawa. Nyatanya Gaby juga baru sadar bahwa dia telah memanggil Caca dengan panggilan aslinya.
"Nama lo cantik, Ca. Jangan kaku kalau ada yang manggil lo gitu."
"Bukan apa-apa, hanya belum terbiasa."
Mereka berjalan menuju bangku. Melihat kehadiran Gaby, membuat teman-teman kelas mulai berbisik-bisik. Lihat, mereka sudah memulainya.
"Gue kemarin bikin cireng bareng Bunda. Menurut gue sih enak ya, makanya gue bawain buat lo hari ini."
Gaby tertawa mendengar kalimat percaya diri dari mulut Caca. Bukan hal yang mengejutkan sebenarnya, karena inilah Rachaela.
"Gue bisa percaya kalau rasanya pasti enak. Karena gue tau racikan dengan sentuhan tangan Bunda lo tidak pernah mengecewakan."
"Jadi maksudnya kalau gue bikin sendiri rasanya nggak enak?"
"Betul. Ternyata lo pintar juga buat mengartikan maksud gue."
Mereka berdua tertawa setelah mengatakan itu. Caca merasa senang karena Gaby sudah tidak berdiam diri lagi. Dia merasa, temannya kini sudah kembali.
Di tengah perbincangan mereka yang bercanda, terdengar langkah kaki baru saja memasuki kelas. Terlihat Andra datang bersama dengan Oky sambil membawa sebotol air mineral di tangannya. Sepertinya, mereka datang lebih dulu sebelum Gaby.
Tatapan mereka sempat bertemu, sebelum Gaby yang lebih dulu mengalihkan pandangannya. Andra sempat tertegun karena dia merasa Gaby sempat tersenyum tipis ke arahnya.
"Halo Gaby, bagaimana kabarnya hari ini?"
Tanpa diduga, Oky berhenti tepat di samping bangku Gaby. Membuat Andra yang berjalan di belakangnya, ikut menghentikan langkah.
"Kabar baik, Pak Ketua," jawab Gaby dengan senyum tipis. Kemudian pandangannya beralih pada Andra yang diam menunggu Oky.
"Selamat pagi, Yovandra."
Suasana menjadi hening saat sambutan singkat itu terdengar. Sepertinya, bukan hanya Andra saja yang terkejut, tapi juga Caca dan Oky. Bahkan teman kelas yang duduk di dekat mereka saja juga sama terkejutnya saat suara sambutan keluar dari mulut Gaby.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time With You (SUDAH TERBIT)
RomanceJatuh cinta adalah satu hal yang paling dibenci oleh Gaby setelah satu tahun lalu. Tepatnya setelah dia menyukai salah satu teman satu kelas yang malah berakhir patah hati. Banyak kejadian dan kejutan yang terjadi. Membuat Gaby mengklaim bahwa tahun...