05 (hari kedua)

151 20 3
                                    

Kamar dengan para penghuninya yang ketakutan itu sungguh membuat para abang yang berjaga tadi panik, pasalnya gorden kamar itu terbuka dan kasur berantakan.

"Ada apa van?" Tanya Jayden

"Wah ngga bisa gue bang, misi misi" balas Devan sambil keluar dari kamar itu

Haris, Julian, Sean dan Juan juga ikut keluar karna tak sanggup menjelaskan disana apa yang tadi terjadi.

"Bukan gue!"

"Gue liat tadi lo keluar kamar, jadi udah pasti lo yang buka kan"

"Mana ada gue keluar! Orang gue aja masih tidur di sebelah lo"

"T-tapi bang Sean emang masih tidur"

"Ributin apaan sih? Coba jelasin kenapa kalian ribut tadi" ujar Banyu

Para abang sudah duduk bersama mereka berlima, sebenarnya kamar diisi enam orang tapi januar kan tadi ikut main ps Nathan makanya ia ikut ke kamar Nathan.

"Ada yang buka gorden jendela bang, terus disana ada bayangan orang lewat" jelas Haris

"Dan gue liat Sean keluar kamar, pas banget bayangan itu mau dobrak jendela"

"Udah gue bilang gue ngga keluar kamar!"
"Di nalar aja dong kalau gue keluar kamar mana bisa gue ikut kaget di samping Juan"

Sontak semua terdiam, benar yang di katakan Sean, dia saja masih ikut teriak di sebelah Juan bagaimana bisa Devan melihatnya keluar kamar?

"Masa iya gorden kebuka sendiri"

"Baru pagi pagi buta udah ada kejadian beginian aja" keluh Heksa

"Sambutan yang luar biasa"

Baru hari kedua mereka sampai di tempat ini tapi sambutannya sudah seluar biasa ini, semoga saja soal beginian bisa segera hilang dan mereka menyelesaikan misi dengan selamat.

Mereka memilih untuk abai soal sambutan sambutan itu, pagi ini mereka akan melakukan rencana yang sudah mereka susun dari rumah, jadi setelah semua bangun mereka langsung bersiap.

"Sarapan dulu atau antri mandi dulu?"

Juna terdiam memikirkan dua pilihan yang di lontarkan oleh yohan itu, agak sulit karna kalau makan dulu nanti dapat antrian mandi paling belakang tapi kalau mandi dulu sudah pasti makanan juga bisa aja ludes duluan.

"Sarapan dulu aja ngga sih?"

"Halah mending tidur lagi aja" balas Juna sambil kembali lagi ke kamarnya

Disitu yohan sampai mengangga, tidur tidak ada di pilihan tapi yang namanya Juna kan tiada hari tanpa tidur.

"Gue udah siap, kalian semua mandi sama sarapan dulu aja, abis itu baru nyusul gue" ujar Harka pada semuanya

"Tapi lo ngga sarapan dulu bang?" Tanya Jayden selesai menata makanan di atas meja, Jayden ini chef di sini

"Nanti aja, pegang Hp masing masing, jangan pada aneh aneh"

Mereka mengangguk patuh, sekarang mereka hanya patuh pada leader, takut kalau mereka melawan malah terjadi sesuatu yang tak mereka inginkan.

Harka pergi sendiri duluan, Banyu sudah menawarkan diri untuk menemani tapi Harka menolak karna Banyu yang harus bertanggung jawab dengan anak anak ini.

"Cewek gue kemana sih", Banyu baru sadar kalau Elsa entah ada dimana, terlalu ribut mendengar anak anak ini bertengkar di depan kamar mandi dan dapur sampai gadisnya hilang tak sadar.

Padahal Elsa sedang ada di samping rumah bersama Sean, samping rumah ini ada tembok yang sangat tinggi makanya Sean penasaran ada apa di sebaliknya.

"Ada apaan?"

Mysterious Case (Tunggu S2 Believe Selesai dulu ya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang