5. SENANG YANG TAK BERUJUNG

18 1 0
                                    

SELAMAT MEMBACA, SEMOGA BETAH BERLAMA-LAMA🤍

VOTE DULU YAAA 😁✌️

5. SENANG YANG TAK BERUJUNG


Terkadang sesuatu yang paling dihindari justru dengan mudahnya terjadi.

***

Dengan masih mengenakan seragam serta atribut sekolah yang lengkap, Baksara tiba di rumah Alka bersama dengan Nahla dan Bintang.

"Ko berhenti, Bas?" tanya Bintang ikut menginjak pedal rem motornya.

"Udah sampe." balas Baskara masih sambil memandangi rumah berkonsep adat Betawi itu.

Bintang membulatkan mulutnya sambil menganggukan kepalanya.

"Yaudah. Kalo udah sampe, masuk lah, Bas. Nunggu apa lagi? Tukang cilok?" cetus Nahla.

Baskara tak kunjung bergerak juga dari motornya, "Kalian duluan aja." ucapnya.

"Dih? Kenapa? Cemen lo!" ejek Nahla sembarangan. "Yaudah. Ayo tang, kita masuk aja. Biarin dia disini, tar diculik gundoruwo." lanjutnya mengajak Bintang.

Lalu Nahla dan Bintang pun berjalan bersama memasuki pelataran rumah Alka.

Baskara takut merasa canggung bila memulainya duluan. Terlebih lagi jika dirumah itu personil keluarganya sedang lengkap. wajar. Entah berapa lama ia tidak pernah lagi berkunjung kerumah perempuan, sejak ia menyudahi hubungannya dengan seorang perempuan kala SMP dulu.

"Bas!"

"Baskara.." suara cempreng yang sungguh nyaring ditelinga Baskara, memanggil dirinya dari depan pintu utama.

Baskara tersadar bahwa Nahla dan Bintang sedang menunggu dirinya bersama dengan seorang perempuan berusia kisaran 50 tahunan.

Karena tak mau membiarkan mereka menunggu lama, Baskara segera memarkirkan motornya disamping motor kedua teman sekelasnya itu, dan berjalan menuju pintu utama.

"Bas. Kenalin, ini mamahnya Alka." ujar Nahla memperkenalkan perempuan disampingnya.

Entah mengapa sore ini hati Baskara bergejolak cukup kenjang dari biasanya. Wajahnya juga tampak tersipu, "Sore tante. Saya Baskara, teman sekelasnya Alka." ucapnya memperkenalkan diri.

"Sore juga, Baskara. Salam kenal ya, saya mamahnya Alka." sambut mamah Alka bernama Alima.

Mamah Alka memepersilahkan Nahla, Bintang, dan Baskara untuk masuk ke ruang tamu rumahnya.

"Kalian tunggu disini, ya. Tante mau panggil Alkanya dulu." ucap mamah Alka.

Baskara kini merasa lebih tenang berbincang dengan perempuan bernama Alima itu. Ternyata baginya, mamah Alka tidak semenyeramkan mamah mantannya dulu.

Saat sang mamah mulai menaiki anak tangga menuju kamar Alka, kebiasaan Baskara yang hobi berguyon pun mulai ia tunjukan, "Boleh duduk disini ga, tante?" pinta Baskara seolah sudah akrab dengan perempuan itu.

BASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang