SELAMAT MEMBACA, SEMOGA BETAH BERLAMA-LAMA🤍
VOTE DULU YAAA 😁✌️
6. KAMU YANG AKU USAHAKAN
Semoga suka cita antara kita tak cepat memudar.
***
Sekitar lima belas menit setelah bel, guru Matematika itu belum juga terlihat. Hal itu sungguh menjadi awal kelas X IPS 3 dibuat gaduh oleh ulah Baskara.
Laki-laki dengan tubuh berisi dan rambut gondrong itu menghampiri meja Alka dengan membawa sesuatu di tangannya, "Al. Lo mau ini?" ucap Baskara sambil memperlihatkan sebuah kotak berisi martabak keju dan roti bakar coklat.
Alka yang tengah menatap handphonenya pun menoleh ke arah kotak itu, "Mau." sautnya.
"Mau yang mana?"
"Kenapa lo kaya maling gini si? ngomong bisik-bisik, dateng juga ngendap-ngendap. Kenapa?" tanya Alka heran dengan tingkah Baskara.
"Sebelum martabak sama roti bakar ini jadi rebutan anak-anak, gue mau lo duluan yang ngambil dan milih sesuka hati lo." jawab Baskara dengan suara samar-samar ditelinga Alka.
Alka pun menganggukan kepalanya sambil tersenyum seolah bangga dirinya diprioritaskan. Sementara murid yang lainnya tengah sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
"Udah? Yakin, dua doang?" tanya Baskara.
"Iya udah. Cukup ko. Kasih ke yang lain aja." balas Alka sambil mencicipi roti bakar rasa coklat terlebih dahulu.
Baskara segera bersiap-siap untuk memberikan makanan itu ke murid di kelasnya. Ia pun segera berdiri sambil mengangkat kotak berisi makanan itu, "Woi! Ada yang mau martabak sama roti bakar, gak?" teriaknya di samping Alka.
Dengan berbondong-bondong para murid dikelas itu segera menghampiri Baskara. Tak butuh waktu lama, kotak yang semula penuh kini tak satu pun tersisa.
"Curang lo, Bas. Masa Alka duluan yang lo tawarin." ucap salah satu murid bernama Gifari.
"Suka-suka gue dong. Kan hak gue." jawab Baskara.
"Alah. Bilang aja, lo suka kan sama dia?" tuduh Dito sambil menunjuk Alka.
Alka terkejut mendengarnya. Ia berharap tuduhan itu tidak benar adanya. Sebab, ucapan Dito terlihat seperti fakta. Lagi pula dugaan ketua Dickson itu hampir tidak pernah meleset, apalagi soal strategi menghadapi lawan gengnya.
"Fitnah lebih kejam dari pada fitness." jawab Baskara ngasal.
"Udah-udah. Ngapain masih pada disini? bubar sana." lanjut Baskara sambil berjalan meninggalkan kerumunan itu.
"Iya, sana bubar." timpal Alka yang merasa risih mejanya dipenuhi oleh banyak orang.
Mereka yang berkerumun itu pun menuruti perintah Baskara dan Alka untuk meninggalkan tempat tersebut.
***
"Kumpulkan PR minggu lalu, di meja ini. Silahkan." pinta pak Bono selaku guru sejarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
BASKARA
Genç KurguTentang semesta yang mengendalikan semua. "Tak ingin milikmu, itu ucapku dulu."