SELAMAT MEMBACA, SEMOGA BETAH BERLAMA-LAMA🤍
TAPIII, VOTE DULU YAK 😁✌️
2. SAUDARA TAK SEDARAH
Hari ini menjadi hari yang paling ku rindukan, hingga kini.
***
Baskara bersama Garvi, Afkar, dan dua teman perempuannya telah menduduki kursi yang terlihat kosong dari kejauhan di Warung 10 atau biasa dikenal dengan Warten.
"Kalian mau pesen apa? biar gue sama Geya yang pesenin." ucap Clara.
Baskara, Garvi, dan Afkar kompak untuk memesan kopi americano tanpa gula. Karena mereka rasa hari ini butuh yang pahit sebelum otaknya dibuat ngebul oleh tugas kelompok ini.
Geya dan Clara berjalan menuju papan dengan tulisan 'Order Here'. Sementara tiga lelaki itu tengah menggerutu lantaran dirinya lagi-lagi tidak dapat berkumpul dengan gengnya selepas pulang sekolah.
"Tau gini, gue ogah masuk kelompok mereka." ucap Baskara menyesal.
"Iya gue juga." balas Afkar sambil melamun.
Baskara dan Garvi menatap wajah Afkar dengan penuh amarah, "Kan, lo yang minta kita buat join sama mereka." seru Baskara.
"Segala bilang mereka cantiklah, biar kita mau ikut usulan lo. Cantik dari mananya?" timpal Garvi.
"Ya, terus kenapa lo pada mau ngikutin saran gue?" tanya Afkar dengan nada sedikit tinggi.
Garvi melirik sinis wajah Afkar, "Ya, karena kita solid."
Afkar menyadari bahwa perbuatannya sungguh di luar nalar. Bayangkan saja, Afkar memilih anggota kelompok berdasarkan parasnya, bukan berdasarkan kemampuannya. "Sorry deh. Gara-gara gue, kita jadi gak bisa ngongkrong."
Ucapan itu tidak dibalas apapun oleh Baskara dan Garvi. Suasana kala itu menjadi sunyi.
Ditengah perdebatan itu, Geya dan Clara datang dengan membawa pesanan mereka.
"Eh. Kalian kenapa? Tadi dari sana gue liat pada ngobrol, tapi ko sekarang diem-dieman?" tanya Geya. Cewe yang lebih asik dari pada Clara.
Tak ada jawaban apapun dari ketiga bibir laki-laki itu. Baskara lebih memilih membakar sebatang rokoknya, Garvi menatap asik handphone, sedangkan Afkar menyibukan dirinya dengan buku-buku dihadapannya.
"Ko gak pada jawab? kalian berantem?" tanya Geya lagi.
"Ih. Jangan berantem dong. Kan kita kelompok tau." ucap Clara dengan nada centilnya.
Afkar membuka obrolannya, "Gak. Kita gak berantem." ujarnya lembut.
"Jangan diem-diem dong tapi." balas Geya memohon.
"Yaudah. Kita mulai aja deh kalo gitu. Takut kemaleman juga nanti." ucap Clara sangat bersemangat.
"Yaudah ayo. Biar cepet balik juga gue." jawab Garvi sinis.
Akfar menatap jam yang berada di pergelangan tangan kirinya, dan waktu sudah menunjukan pukul delapan malam. Perlu waktu kurang lebih dua jam setengah untuk mereka menyelesaikan tugas-tugasnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BASKARA
Novela JuvenilTentang semesta yang mengendalikan semua. "Tak ingin milikmu, itu ucapku dulu."