Kana, seorang detektif muda yang punya ambisi kuat ingin memecahkan kasus 20 tahun yang lalu. Namun saat menjalankan misi, ia harus terjebak dengan pria berumur 27 tahun tapi berperilaku seperti anak-anak.
Kana, pengasuh bayi besar - Ravin
"Nana~~"...
Duduk di kursi pimpinan ialah impian semua orang. Namun bagi Kenzo, impian itu merupakan malapetaka baginya. Semenjak dua tahun kecelakaan pada Ravin terjadi, ia seperti menanggung beban yang berat pada pundaknya. Jabatan CEO yang semula dipegang oleh Ravin menjadi miliknya.
Ia pikir akan menjalaninya dengan mudah. Tapi, seiring berjalannya waktu semakin sulit. Perkembangan perusahaan saat dipegang Kenzo mengalami naik turun. Hingga mengundang pembicaraan negatif dari karyawan dan staff disana. Tidak seperti saat Ravin menjabat, CEO yang dikenal keras, tegas dan kompetennya membuat nama perusahaan melambung tinggi.
Sifat asli Ravin memang seperti itu. Ia bukan pribadi orang yang ceria. Ia termasuk orang yang dingin, cuek dan tak banyak bicara. Bahkan, hubungan Kenzo dan Ravin tak seakrab saat ini.
Ravin menganggap Kenzo adalah musuhnya.
Helaan nafas terdengar pelan dibibirnya. Cukup lama ia menatap papan nama dihadapannya lalu terkekeh kecil. Ternyata sudah selama ini ia duduk di kursi pimpinan.
Ia menyandarkan tubuhnya di kursi kebanggaannya. Matanya mengedar menatap ruangan yang ia dambakan, dulu. Hingga pandangannya berhenti pada pigura foto di atas mejanya. Ia merindukan pelukan ibunya. Ia merindukan suasana rumah yang hangat. Ia merindukan masakan ibunya. Sayangnya, semua sudah hilang sejak ia berumur 10 tahun.
Matanya memejam sembari mengusap wajahnya kasar. Menjadi anak tunggal tidak seindah yang ia bayangkan. Bahkan saat ini, ia benar benar terpuruk dengan keadaanya.
Kenzo adalah anak tunggal. Ayahnya, Galang Pradurga dan ibunya, Kaina Cashira. Ayahnya memiliki saudara kembar yakni Ayah dari Ravin.
Ibunya meninggal karena gantung diri dikamarnya saat ia berusia 10 tahun. Saat itu ia baru saja pulang sekolah, berniat ingin menunjukkan nilai matematikanya yang sempurna namun ia malah melihat tubuh ibunya menggantung tak berdaya di hadapannya.
Shock, tentu saja.
Nenek dan Mama Azura selalu ada didekatnya saat melewati masa-masa trauma yang ia miliki. Apalagi sang ayah tidak ia tau dimana keberadaannya. Ayahnya pergi dari rumah saat ibunya meninggal.
