Kana, seorang detektif muda yang punya ambisi kuat ingin memecahkan kasus 20 tahun yang lalu. Namun saat menjalankan misi, ia harus terjebak dengan pria berumur 27 tahun tapi berperilaku seperti anak-anak.
Kana, pengasuh bayi besar - Ravin
"Nana~~"...
3.5k Word🔥 Chapter ini full tentang bagaimana cara Ravin bersatu dengan adiknya
.
.
Visualisasi Ibu Nani pengasuh Kana di panti
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
Menenangkan diri di Panti Asuhan merupakan cara Kana menjauhi hal-hal yang berhubungan dengan Ravin ataupun Joiyo Group. Ia butuh waktu sendiri untuk memikirkan apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Bahkan, Hanan pun membiarkan Kana untuk beristirahat. Hanan tau Kana butuh waktu untuk kembali.
Terhitung sudah tujuh hari ia menghabiskan waktu bersama anak panti dan ibu Nani. Kana menyukai suasana panti, karena saat disana ia bisa bernostalgia saat waktu ia kecil di panti asuhan. Sejak Kana memutuskan untuk hidup mandiri, ia sudah tak merasakan hal itu lagi. Dirinya hanya memikirkan seperti apa ia dimasa depan, dan juga pekerjaannya. Di siang hari yang panas itu, ia hanya duduk di ruang tengah selepas menjemput anak-anak panti dari sekolah.
Nani yang merupakan ibu pengasuh Kana di panti asuhan bingung dengan keseringan Kana yang suka melamun. Biasanya Kana akan menceritakan semua hal yang menganggu pikirannya, namun kali ini Kana tak berbicara apapun pada Nani. Hingga membuat wanita berusia 58 tahun itu khawatir.
Nani menghampiri Kana, "Melamun lagi?" sapanya, sembari menaruh segelas susu untuk Kana. Lamunan Kana buyar mendengar suara Nani disampingnya, ia hanya tersenyum kecil sembari mengucap terima kasih karena pemberian susu putih kesukaannya.
"Ada apa, Kana? Sejak kamu pulang ke panti kamu sering melamun, tidak seperti biasanya" Ucap Nani mencoba untuk menggali hal yang Kana pikirkan.
Kana tak mengira bahwa Nani akan menyadari perilakunya, "Maaf bu. Kana hanya memikirkan pekerjaan" bohongnya. Ia tak mau Nani juga ikut memikirkan tentang permasalahannya.
