10. Rumah Kosong

9 2 0
                                    

Hai hai haiiii...
Ditempat kalian udah magrib belum?

Ujan gak??

Siapa yang suka pantun??
Wkwkw pantun ala Clarra nih, boss..

Jualan combro di nampan biru
Yang beli pakai baju baru
Jutaan cowok tampan yang merayu
Cuma Resan yang Clarra mau

Eaakkss!!
Sahutin cakep dong!!
😂

🌵🌵🌵


"Mau ngorek info gue dari siapa lo?"

Gadis itu mengerutkan wajahnya dengan mata terpejam. Clarra heran, kenapa Rey selalu datang tiba-tiba? Seperti jelangkung yang datang tak di undang. Tapi kalau Rey pulangnya pasti Clarra antar atau bahkan ia tahan.

"Eh, Kak Rey.. eum, anu, itu." ia menggaruk tengkuknya sambil mencari pengalihan.

"Gagu lo?" Rey menghela napas kasar ketika membuka loker dan menemukan minuman yang ditaruh Clarra. Rey menutup kasar pintu loker sambil berkata, "Gue alergi blackcurrant. Lo catet baik-baik!"

"Hah? Sejak kapan? Bukannya itu minuman favorit Kakak ya?"

"Sejak kehadiran lo." Setelah menaruh barangnya Rey mengambil langkah pergi.

"Eh." Clarra mengambil kembali minuman yang ditaruh ya di loker Rey kemudian mengekori cowok itu sambil terus mengajukan pertanyaan.

"Kok bisa gitu? Emang alergi bisa datang tiba-tiba ya? Kayak cinta dong?"

Rey tidak menjawab.

"Awas nanti cintanya lo ke gue juga datangnya tiba-tiba. Maka dari itu jangan—" Clarra menabrak punggung Rey saat cowok itu mendadak berhenti. Kemudian berbalik menatapnya. "Terlalu membenci nanti bisa jatuh hati."

"Jangan mimpi! Berapa kali harus gue tegasin berhenti ganggu hidup gue?"

"Udah berhenti kok, Kak.. tadi setan cinta di diri aku lagi menang aja jadinya naruh minum di loker lo."

Rey mendelik kesal lalu kembali berjalan. Clarra pun ikut melangkahkan kakinya sampai Rey kembali melayangkan protes.

"Bisa nggak sih lo jangan ngikutin gue?!"

"Gue nggak lagi ngikutin lo, Kak."

"Daritadi lo ngikutin langkah gue kalo bukan ngikutin apa? Ngintilin?"

Clarra celingukan ke sekitar ruangan tersebut. "Kak, pintu keluarnya cuma satu gue harus lewat mana kalo bukan lewat sini?"

Rey seketika tersadar jika ia berjalan keluar ruangan loker olahraga dan ternyata si gadis mercon juga berniat keluar.

"Ck! Sana lo pergi," kata Rey dengan nada bicara sinis namun terselip sedikit rasa malu.

Clarra tersenyum menggoda cowok berhati es di depannya. "Malu ya Kak?" Gadis itu semakin terkekeh saat Rey memberikannya pelototan. "Ya udah deh gue pergi aja biar lo malunya sendirian. Baii calon teman hidup!"

"Cewek sinting," gumam Rey.


🌵🌵🌵


Rey tengah melatih otot lengannya dengan melayangkan banyak tinju pada samsak. Keringat membuat setengah badan yang tak terbalut kain itu terlihat mengkilap. Otot-otot yang menonjol membuatnya terlihat semakin gagah meski wajahnya masih saja terlihat seperti jalan tol. Datar!

NadilaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang