10. End of story🔥

35 12 1
                                    

Harapan laras terkabul, Felix membuka dan membaca setiap kata dari surat itu, ia tak percaya dengan apa yang ia alami.

"Shitt, jadi dia ga tau siapa cewe itu? "
Felix meringis penuh bahagia.

Keesokan hari , laras tak seperti biasanya, ia lebih diam tak banyak bicara.

Biasanya sih dia lebih banyak bicara di pagi hari. Hingga Felix mendekatinya di sebuah ayunan taman.

"Dia adik sepupu gue, bukan gadis gue.. " ujar Felix dengan suara lembut sambil tersenyum penuh makna.

Laras menoleh pelan ke arah Felix yang berada di sampingnya.

"Gue mau ngomong suatu hal buat lo, ras.. "

"Tatap gue! "

Laras menuruti permintaan sahabatnya.

"G-gue juga suka sama lo.. "

Lampu hijau, laras terkejut dengan harapan indah.

"Bahkan dari dulu.. " titah Felix membenarkan.

"Dulu?" laras kebingungan.

Felix mengangguk pelan.

"Dari dulu ketika kamu menyukai kak arka, aku memendam rasa itu"

"Saat itu, aku bahkan melepaskanmu begitu saja dengan rela membiarkan hatiku hancur tak karuan. "

"Aku suka sama kamu, laras.. "

"Dari dulu.. " gumam Felix lagi.

"Tamat sekolah ayo kuliah bareng! " ajak Felix lagi.

"Lalu aku akan datang ke rumahmu sambil membawa cincin permata yang akan ku kaitkan di jari manismu. "

"Aku janji, laras.. "

"Pegang janjiku! "

Laras mengangguk dan memeluk sahabatnya itu.

Cerita ini belum berakhir.
Bukan berakhir begitu saja bahkan tanpa jeda.
Seperti aku dengan dia..
Berakhir tanpa memulai.

Berawal dari persahabatan menjadi seseorang yang bahkan asing di mataku.

Jangan memberikan janji-janji palsu yang engkau tak akan bisa menepatinya.

Janji itu hanya akan memberi luka yang dalam pada orang yang telah kau janjikan.

~~~~

Bertahun tahun telah berlalu, seperti apa yang ku ucapkan, janji itu bohong!.

Laras dan Felix terpisah jauh.
Hingga setiap hati bahkan setiap detik pun laras akan tetap menungu, menunggu dan menunggu.

Menunggu Felix berdiri di hadapannya membawanya ke pelaminan, serta hidup bahagia bersamanya.

Bukan lagi canda tawa yang laras pikirkan, hanya ada senyuman penuh paksaan yang harus ia saksikan pada dunia.

Ia terus menunggu sampai Felix datang..

"Mana janjimu lix.. "

"Kapan kau akan membawaku? "

"Kapan kau akan menghiburku dengan suara tawa yang meringai di setiap sudut? "

"Kapan penantian itu akan datang Felix? "

Gumam laras duduk di teras rumahnya sambil melihat jalanan yang ada.

FIRST LOVE ✔ (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang