04

78 9 3
                                    

"Permisi, kak. Tolong jus mangganya satu."

"Untuk takaran gula dan esnya normal, kak?"

"Iya, kak."

Asahi menyerahkan sejumlah uang pada penjual jus lalu duduk di salah satu meja menunggu pesanannya dibuat. Suasana sore ini cerah, namun cukup berangin. Dia baru saja menyelesaikan shift kerjanya di kafe Yoshi dan memutuskan untuk jajan beberapa cemilan sebelum pulang. Salah satu tujuannya adalah booth jus yang menggunakan konsep food truck tidak jauh dari arah menuju apartemennya. Selain itu dia juga membeli bungeoppang isi cream custard dan hotteok manis.

Angin berhembus lagi, dan Asahi hanya bisa memeluk dirinya sendiri yang gemetar. Dia sedikit menyesal karena tak membawa jaket ataupun sweater. Dari pagi, cuacanya cukup panas, makanya Asahi tidak mengira sore ini akan menjadi sebegitu dinginnya.

Mendadak sebuah jaket tersampir di bahu Asahi. Pemuda manis itu menoleh ke belakang dan melihat Jaehyuk yang rupanya melakukan hal itu. Asahi tertegun kala melihat Jaehyuk tersenyum padanya. "Udara lagi dingin gini, tapi lo cuma pake kaos sama kemeja. Ntar sakit lho, Sa..."

Asahi cepat-cepat mengalihkan pandangannya. Dia tidak bisa terlalu lama melakukan kontak mata dengan mantan pacar satu-satunya itu. "Gue...ga ngira sore ini bakal dingin begini..."

Jaehyuk menarik sebuah kursi lalu duduk di samping Asahi yang kini bingung ingin melakukan apa. Dia tidak menyangka akan bertemu Jaehyuk lagi. Dia melirik ke arah penjual jus yang sudah nyaris selesai membuat pesanannya. 'Sebentar lagi...' batinnya sedikit lega. Dia jadi tidak perlu berlama-lama duduk berdua dengan Jaehyuk.

"Lo abis dari mana, Sa?"

"Pulang kerja. Ini mampir karna pengen jajan dulu."

Jaehyuk hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Tatapan matanya sama sekali tidak terputus ke arah Asahi. Dan tidak seperti Asahi yang menjadi gelisah, Jaehyuk nampak tenang saja duduk di tempatnya. Dia tadinya hanya sedang jalan santai pulang dari kantornya menuju apartemennya. Dan ketika sedang berjalan itulah dirinya melihat Asahi yang sedang memesan jus. Tanpa pikir panjang Jaehyuk langsung memutar langkahnya untuk menghampiri Asahi.

"Pesanan atas nama kak Asahi!"

Asahi langsung berdiri dan menghampiri penjual jus begitu namanya dipanggil. Ia menerima jus mangga pesanannya lalu mengucapkan terima kasih pada si penjual. Dia menghampiri Jaehyuk lagi untuk mengembalikan jaketnya. Namun belum sempat Asahi melepasnya, Jaehyuk menahan tangannya.

"Pake aja, Sa."

"Gue ga--"

"Udaranya lagi dingin dan anginnya kenceng. Lo pake aja jaketnya."

Asahi menatap Jaehyuk dalam diam. Dia meletakkan jusnya di meja lalu tetap melepas jaket Jaehyuk dari tubuhnya. Dia sodorkan paksa jaket itu pada sang pemilik.

"Sori, Jae. Tapi gue ga mau nyimpen barang apapun yang bukan punya gue. Makasih karna lo udah pinjemin jaket lo tadi. Tapi karna ini gue udah mau pulang dan rumah gue deket, gue ga masalah angin-anginan sebentar."

Jaehyuk ikut terdiam melihat kegigihan Asahi menolak pinjaman jaketnya. Terpaksa ia menerima kembali jaketnya itu. Ia tersenyum miris. "Gue berharap...lo mau mikir ulang, Sa..."

Asahi menatap Jaehyuk dengan raut wajah bingung. "Mikir ulang apa?"

"Soal kita balikan."

Asahi menarik napas panjang. Dari dulu sampai sekarang, sifat keras kepala itu masih menempel di Jaehyuk. Tidak ada satupun hal yang berubah pada diri pemuda itu. Termasuk perasaannya pada Asahi.

JaeSahi - CLBK?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang