06

46 7 0
                                    

"Udah siap semua, nih?"

"Udah, kak Yosh. Eh, kurang kak Junkyu, sih..." Mashiho menghitung anak-anak yang sudah berkumpul di kafe keluarga Yoshi. Semuanya sudah hadir kecuali Junkyu.

"Gimana sih ini yang punya hajat? Kok malah dia yang telat?" omel Yoshi sambil berkacak pinggang.

"Palingan macet, kak. Dia kan ke sini naek taksi." sahut Jaehyuk.

"Lah? Mobilnya sendiri kemana?"

"Lagi diservis."

Yoshi melirik Asahi yang sedang berbagi cemilan dengan Yedam, Haruto, dan Jeongwoo. Di samping Haruto, Mashiho sedang membuat kertas undian untuk menentukan mereka akan ikut di mobil siapa. "Jadi ini yang bawa mobil cuma tiga? Kak Yoshi, Sahi, sama Jaehyuk?"

"Iyaps."

Tak berselang lama, nampak Junkyu yang turun dari taksi di depan kafe dan menyeret kopernya masuk. Dia juga terlihat menenteng kantung plastik besar yang tidak diketahui apa isinya. "Sori sori gue telat, gaes. Tadi gue kesiangan, plus macet di jalan."

Jaehyuk menyenggol pinggang Yoshi. "Kan? Gue bilang juga apa..."

"Yaudah. Sini duduk dulu, Jun. Kita bagi-bagi siapa ikut di mobil siapa."

Mashiho memasukkan kertas undian yang sudah ia buat ke dalam topinya, lalu menyuruh anak-anak yang tidak bawa mobil untuk mengambil masing-masing satu kertas.

"Siapa yang dapet di mobil Jaehyuk?"

Haruto dan Jeongwoo kompak mengangkat tangan sambil menunjukkan isi kertas undian mereka. Yoshi terkekeh melihat keduanya.

"Emang ye duo gapura ini tak terpisahkan."

"Yang di mobil kak Yosh?"

Mashiho dan Junkyu angkat tangan. Asahi lumayan takjub melihatnya mengingat Yoshi dan Junkyu sama-sama tertarik pada Mashiho. 'Ini mereka bertiga dikerjain takdir apa gimana, ya? Bisa-bisanya pas dibikin bertiga gitu...'

"Berarti Yedam doang yang dapet di mobil Sahi, ya? Kalo gitu gue nitip sebagian barang di mobil lo ya, Sa?"

Asahi mengangguk. Junkyu lantas meletakkan plastik besarnya di jok belakang mobil Asahi. Haruto dan Jeongwoo yang hanya membawa tas punggung juga memilih menaruhnya di mobil Asahi karena bagasi mobil Jaehyuk sudah penuh dengan koper miliknya dan Junkyu, plus ada barang lainnya juga.

"Ini Junkyu ama Jaehyuk pada bawa apaan dah kresek item-item gitu?"

"Gue dibawain lauk pauk sama emak gue. Ayam sih terutama. Udah diungkep setengah mateng, jadi nanti di villa tinggal goreng aja." jawab Junkyu.

"Lah ya sama. Gue dibawain makanan ama emak gue. Katanya daripada jajan, mending bawa bekal."

Junkyu dan Jaehyuk saling tos. "Emak-emak kita kakak adek. Ribetnya sama, rempongnya juga sama."

Mashiho tertawa. "Gapapa lah. Bener kata emaknya Jaehyuk. Mending bawa bekal daripada jajan. Gue juga dibekelin mi goreng plus nugget ama emak gue. Udah kayak bekal anak SD ini." ucapnya sambil menunjukkan kotak bekalnya.

Semua orang ikut tertawa. "Gapapa, Shiho. Bekal jaman SD kan tetep debest. Nanti gue minta lah mi gorengnya." celetuk Jaehyuk yang dibalas dengan acungan jempol dari Mashiho.

"Ya udah yuk. Kita jalan sekarang aja biar sampe villa nanti masih ada matahari. Jaraknya tiga jam perjalanan lho..." ucap Yoshi mengingatkan.

Semua orang lantas masuk ke mobil sesuai undian mereka tadi dan memakai sabuk pengaman masing-masing. Jaehyuk melihat dari dalam mobilnya Yedam yang duduk di kursi penumpang depan, bersebelahan dengan Asahi. Jujur saja dia cemburu melihatnya. Apalagi Asahi dan Yedam terbilang sudah sangat dekat dan akrab.

JaeSahi - CLBK?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang