TOAO-1

21.1K 1.2K 361
                                    

" mas, mas Roky bangun. Kaffi badannya panas banget " ucap Dila sambil mengguncang pelan tubuh Roky

Mata Roky mengerjap seketika suara tangisan bayi masuk kedalam telinganya

" mas, ayo kita bawa ke rumah sakit aja deh, aku takut Kaffi kenapa napa mas "

Roky menyentuh pipi bayi laki laki tersebut dan benar suhunya sangat panas

" ayo siap siap Dil " ucap Roky lalu bangkit dari tempat tidur

Dila langsung mengenakan hijab instannya dan mengemasi keperluan bayi laki laki berumur 5 bulan yang di beri nama Arkaffi Malik Zaino biasa di panggil Kaffi. Malam ini sudah pukul 11 malam dan Roky memutuskan membawa Kaffi kerumah sakit karena demamnya semakin tinggi. Sudah 3 hari ini Kaffi mengalami demam, karena masih ASI jadi Dila tak berani memberi obat pada Kaffi.

Yap betul ! Kaffi adalah anak dari Syabil Aurora yang di lahirkannya 5 bulan lalu. Jangan ada yang menanyakan dimana Ara berada, karena itu akan membuat Roky akan menangisi kembali kepergian istrinya tersebut.

" ya allah, gak tega aku mas " ucap Dila saat menemani Kaffi yang sedang di infus, membayangkannya saja sudah membuat hati para ibu ikut pedih. Bayi berusia 5 bulan tersebut harus merasakan jarum yang masuk ke tubuhnya.

Kaffi memang memiliki penyakit bawaan karena lahir prematur yaitu syndrome gangguan pernafasan, dimana beberapa kali Kaffi kesulitan untuk menghirup oksigen hingga memerlukan oksigen tambahan. Bahkan efeknya bisa mempunyai asma jika dewasa nanti.

Namun bagaimanapun keadaannya Roky dan Dila sangat menyayangi Kaffi, putra pertama dan satu satunya dikeluarga mereka. Wajah Kaffi benar benar perpaduan antara Roky dan Ara matanya sedikit sipit seperti Roky dan bibir tipis juga seperti Roky, hidung dan bentuk wajahnya sangat mirip dengan Ara membuat Roky terus merasa sedih jika melihat wajah Kaffi karena akan terbayang mendiang istrinya tersebut.

" jagain Kaffi aku mau pergi sebentar " ucap Roky pada Dila lalu pergi sebelum Dila mengatakan apapun, Dila harus membiasakan diri dengan Roky yang sekarang pendiam dan banyak murung. Bahkan dengan Kaffi pun Roky tak banyak interaksi, ntah mengapa tapi Roky benar benar masih berusaha berdamai dengan hati nya setelah kehilangan wanita yang ia cintai.

Ternyata Roky pergi ke taman rumah sakit untuk merokok, bukan Roky tak peduli pada Kaffi yang sedang sakit. Roky pun tak tega melihat putra sematawayangnya tersebut sakit, namun Roky benar benar tak sanggup melihat wajah Kaffi untuk waktu yang Lama.

Ditaman Roky hanya menatap langit malam dengan pandangan kosong sambil terus mengepulkan asap dari mulutnya dan mata yang berkaca kaca.

" sayang, abang kangen banget sama kamu. Anak kita sakit yang, abang nggak tega liatnya. Tapi abang sedih kalau liat wajah Kaffi abang jadi inget kamu terus. Abang lebih rela kita bercerai yang, abang masih bisa berusaha dapetin hati kamun lagi. Sekarang? abang mau liat wajah kamu aja udah gak bisa yang " ucap Roky seolah bicara pada langit dengan air mata yang mengalir di ujung matanya.

*****

" aduh mah, gimana ini ko bisa pada demam gini sih adek sama kakak apa ASI Ara gak bagus ya mah?" ucap Ara yang merasa bersalah karena kedua anak kembarnya sakit di waktu yang bersamaan.

" hiss ngaco! justru ASI tuh obat dari segala penyakit. Telat banget sih babyblus nya anak udah 5 bulan kok baru kena babyblus" ucap Metta sambil menempelkan gel penurun panas pada dahi kedua cucunya sedangkan Ara hanya mengerucutkan bibirnya.

Ara? masih hidup? yap jawabannya masih, hanya saja kini ia tinggal di singapura bersama anaknya dan juga Metta.

Flashback on

The One And Only season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang