TOAO-6

14K 1.2K 231
                                    

Kaffi sudah kembali bernafas dengan normal, Namun Roky sangat marah melihat kening Kaffi yang membengkak pada bagian sisi kirinya karena terjatuh dari sofa. Roky sudah mengepalkan tangan ingin rasanya memukul Dila karena lalai menjaga buah hati nya tersebut.

" Sumpah aku gak tau mas, Aku lagi antar abi ke kamar terus aku keluar Kaffi udah nangis dan di gendong sama Rina " Ucap Dila

" Kamu antar abi ke kamar terus kamu biarin Kaffi di sofa? Kamu ini bodoh atau gimana? Kamu tau kan Kaffi sudah bisa telungkup? Logika aja Dil" Ucap Roky yang terdengar sangat marah di sofa yang ada di ruangan Kaffi, Sedang kan Ara duduk di kursi yang ada di samping brankar Kaffi sambil terus menatap sedu kearah Kaffi, Tangan tak berhenti mengusap punggung tangan Kaffi dengan ibu jarinya. Ara tak memperdulikan Roky yang sedang memarahi Dila, Sebenar nya Ara pun sangat marah melihat keadaan Kaffi ingin rasanya Ara mengamuk Dila dan juga umi, Ara sangat yakin bahwa ini adalah perbuatan umi yang ingin mencelakai anaknya.

" Sekesel kesel nya aku sama kamu gak pernah loh Dil sampai ngelukain fisik kamu, Kok bisa kamu tega bikin anak aku kaya gini! "

" Mas, Kamu tuh berlebihan banget tau gak?! Aku mana tau kalau Kaffi bakalan jatuh mas! " Ucap Dila yang mulai menaikan nada bicaranya karena tak tahan Roky terus memnyalahkan nya.

" Berlebihan giman?! Anak aku sampai luka gitu keningnya kaya gitu kamu bisa aku berlebihan? Kalau bisa aku mau balas biar kamu merasakan sakitnya Kaffi pas jatuh tadi "

" SSttt, Maaf kalau saya lancang. Tapi tolong jangan berisik disini kasian Kaffi lagai istirahat " Peringat Ara

" Kamu pulang saja Killa, Biar Kaffi saya yang jaga " Ucap Dila ketus

" Ta..tapi Dil "

" Killa tetap disini, Kamu saja yang pulang "

" Mas ?" Tanya Dila sambil menatap Roky dengan tatapan tak percaya

" Kenapa?" Roky malah bertanya pada Dila karena menatapnya.

" Aku ummanya Kaffi loh mas, Dia cuma pengasuhnya. Kok malah aku yang disuruh pulang?"

" Sudah lah Dila, Aku udah males ribut mending kamu pulang "

Dila menatap marah ke arah Roky dan juga Ara bergantian, Lalu pergi meninggalkan ruangan Kaffi sambil menghentakan kakinya kesal. Roky hanya bisa menghembuskan nafasnya melihat kelakuan istrinya itu, Lalu berjalan mendekati Ara. Ara terkejut saat tiba tiba Roky menjatuhkan dirinya di bawah Ara lalu memeluk lutut Ara, Pundak Roky bergetar yang dapat dipastikan bahwa Roky menangis. Ntah mengapa seperti ada dorongan dari hatinya Ara mengangkat tangannya lalu mengusap lembut kepala Roky.

" Sudah bang, Kaffi tidak apa apa " Ucap Ara untuk menenangkan Roky

" Gak papa gimana Killa, Liat keningnya sampai bengkak seperti itu. Pasti sangat keras jatuhnya " Ucap Roky dengan isaknya

" Harusnya dari awal saya larang Dila buat bawa Kaffi ke pesantren, Karena saya yakin umi nya Dila akan melakukan sesuatu sama Kaffi " Sambung Roky.

" Maksudnya mertua abang? " Tanya Ara yang di angguki oleh Roky.

" Cuma Kaffi satu satunya kenangan yang almarhumah istri saya kasih Killa, Saya gak akan rela kalau ada yang menyakiti Kaffi. " Ara memejamkan matanya karena menahan agar air matanya tidak tumpah.

Ara terharu mendengar pernyatan Roky, Segitu cintanya Roky terhadap Ara. Mengapa Ara bisa tau kalau ini pasti ulah dari Umi, Karena dari tadi Ara sudah mendengar Roky dan Dila bicara dan tidak diragukan lagi ini pasti ulah umi.

Ara menangkup wajah Roky dengan kedua tangannya, lalu menyeka air mata Roky dengan ibu jarinya. Mata Roky dan Ara bertemu dan menatap nya dalam.

" Tenang ya bang, Kaffi ini anak yang kuat. Kaffi gak akan ninggali ayahnya seperti ibunya ninggalin abang. " Ucap Ara dengan lembut, Roky memegang pergelangan tangan Ara dan mengusap nya lembut seraya mengangguk pelan. Mata Ara masih terkunci dengan tatapan Roky, hingga tatapan mereka terputus karena tangisan Kaffi. Roky langsung berdiri sambil terus mengusap hidungnya karena merasa salah tingkah. Sedang kan Ara langsung mempuk puk pelan dada Kaffi.

The One And Only season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang